Sabtu, 23 November 2024
spot_img

631.437 Pelaku Usaha Telah Menerima Bantuan dari Pemprov Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Komitmen kepemimpinan Syamsuar-Edy Natar Nasution selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Riau untuk membantu pelaku usaha telah dibuktikan sepanjang 2020 hingga 2021. Pemerintah Provinsi Riau telah memberikan Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) kepada 631.437 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Riau.

Adapun bantuan permodalan bagi UKM tersebut berdasarkan bantuan dari dana APBN dan APBD Riau. Untuk APBN, tahun 2020 dengan jumlah penerima bantuan bagi pelaku usaha mikro sebanyak 268.909 pengusaha, dengan total anggaran yang diperoleh UMKM se-Provinsi Riau Rp645.381.600.000.

Selanjutnya, dari dana APBN 2021 dengan jumlah penerima bantuan permodalan UMKM kepada 341.695 pelaku usaha, total anggaran yang diperoleh UMKM se-Riau Rp410.034.000.000. Jumlah ini terbanyak kedua se-Sumatera setelah Sumatera Selatan.

Sedangkan bantuan permodalan UKM menggunakan APBD 2021 Provinsi Riau, jumlah bantuan yang diterima oleh pelaku usaha mikro sebesar Rp1.200.000, dengan total Rp24.999.600.000. Adapun jumlah pelaku usaha mikro yang mendapatkan bantuan sebanyak 20.833.

"Dengan bantuan bagi permodalan bagi UKM Riau ini. Kami dari Pemprov Riau berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan membantu UMKM untuk bangkit, terutama di masa pandemi Covid-19," kata Gubernur Riau Syamsuar.

Di samping itu, Pemprov Riau juga memberikan fasilitas untuk subkontrakting yakni kepada IKM Rumbio Jaya Steel (Dodos dan Egrek ber SNI) untuk kerja sama dengan perusahaan kelapa sawit.

Baca Juga:  Mahasiswa HI Fisip Unri Belajar Jurnalistik di Riau Pos

Selanjutnya, Pemprov Riau juga memfasilitasi pelatihan bagi IKM/UKM di Riau, seperti pelatihan kerajinan dari Lidi Sawit 80 orang, pelatihan membatik 20 orang, pelatihan pengolahan nira kelapa 20 orang, pelatihan dodos dan egrek ber-SNI 40 IKM, pelatihan pengolahan nira kelapa menjadi gula merah dan gula semut 10 IKM, pelatihan pengolahan sagu menjadi tepung sagu dan beras sagu 10 SDM.

Terakhir, Pemprov Riau telah membangun pasar online Riau (Riau E-Commerce) berupa E-Smart IKM yang diikuti oleh 30 IKM yang mendapatkan pendampingan pemasaran melalui marketplace shopee.

Pada kesempatan tersebut Gubri juga mengatakan, bahwa pihaknya mendorong pelaksanaan sertifikasi halal untuk produk-produk UMKM di Provinsi Riau. Sertifikat halal bagi UMKM ini sangat penting untuk menunjang kegiatan wisata terutama produk-produk UMKM yang menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi di Riau. "Harapan saya, yang paling penting tolong sertifikasi halalnya  diperhatikan," katanya.

Pemprov Riau, lanjut Gubri Syamsuar, siap membantu proses pengurusan sertifikasi halal bagi pelaku-pelaku UMKM yang ada di Riau agar dapat memperoleh sertifikasi. "Nanti kita bisa bantu agar sertifikasi halalnya bisa diperoleh oleh pelaku UMKM di sini," ujarnya.

Selain itu, menurut Gubri, Indonesia memiliki banyak destinasi wisata halal yang tersebar di berbagai kota. Salah satu wisata halal itu adalah Kota Pekanbaru. Upaya tersebut diwujudkan pemerintah dengan manggandeng pelaku usaha wisata halal, salah satunya kuliner dan produk UMKM. "Saya ingin kota wisata halal. Kota Pekanbaru ini termasuk bagian kota wisata halal," katanya.

Baca Juga:  Status Tak Jelas, Rossa Enggan Terima Gaji dari KPK dan Polri

Pihaknya juga mendorong pelaku UMKM untuk segera mempersiapkan segala keperluan terkait sertifikasi halal. Apabila terdapat kendala kesulitan di birokrasi, pemerintah daerah siap membantu. "Saya ingin mengajak kita semua, apapun nama usahanya makanan dan minuman, mari kita siapkan sertifikat halal," ujarnya.

Hal ini, kata Gubri, perlu disampaikan dalam rangka mendukung pelaku-pelaku usaha kecil, usaha mikro dan sekaligus juga pengembangan UMKM yang ada di Riau. Apalagi akibat pandemi selama dua tahun terakhir, sejumlah pelaku UMKM di Riau banyak yang terdampak Covid-19.

"Pelaku UMKM di Riau juga harus mencoba membuat inovasi baru sehingga nanti bisa menarik dari peminat makanan yang ada di Riau dan Kota Pekanbaru," ucapnya.

Selain itu, Gubri Syamsuar juga mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi dalam pemasaran produknya. Dengan memanfaatkan teknologi maka pasti akan semakin maju.

"Pada era perkembangan IT saat ini, promosi produk lewat teknologi internet akan sangat membantu. Banyak kalangan yang bisa melihat dan membeli produk kita," ujarnya.(adv/sol)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Komitmen kepemimpinan Syamsuar-Edy Natar Nasution selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Riau untuk membantu pelaku usaha telah dibuktikan sepanjang 2020 hingga 2021. Pemerintah Provinsi Riau telah memberikan Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) kepada 631.437 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Riau.

Adapun bantuan permodalan bagi UKM tersebut berdasarkan bantuan dari dana APBN dan APBD Riau. Untuk APBN, tahun 2020 dengan jumlah penerima bantuan bagi pelaku usaha mikro sebanyak 268.909 pengusaha, dengan total anggaran yang diperoleh UMKM se-Provinsi Riau Rp645.381.600.000.

- Advertisement -

Selanjutnya, dari dana APBN 2021 dengan jumlah penerima bantuan permodalan UMKM kepada 341.695 pelaku usaha, total anggaran yang diperoleh UMKM se-Riau Rp410.034.000.000. Jumlah ini terbanyak kedua se-Sumatera setelah Sumatera Selatan.

Sedangkan bantuan permodalan UKM menggunakan APBD 2021 Provinsi Riau, jumlah bantuan yang diterima oleh pelaku usaha mikro sebesar Rp1.200.000, dengan total Rp24.999.600.000. Adapun jumlah pelaku usaha mikro yang mendapatkan bantuan sebanyak 20.833.

- Advertisement -

"Dengan bantuan bagi permodalan bagi UKM Riau ini. Kami dari Pemprov Riau berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan membantu UMKM untuk bangkit, terutama di masa pandemi Covid-19," kata Gubernur Riau Syamsuar.

Di samping itu, Pemprov Riau juga memberikan fasilitas untuk subkontrakting yakni kepada IKM Rumbio Jaya Steel (Dodos dan Egrek ber SNI) untuk kerja sama dengan perusahaan kelapa sawit.

Baca Juga:  Mahasiswa HI Fisip Unri Belajar Jurnalistik di Riau Pos

Selanjutnya, Pemprov Riau juga memfasilitasi pelatihan bagi IKM/UKM di Riau, seperti pelatihan kerajinan dari Lidi Sawit 80 orang, pelatihan membatik 20 orang, pelatihan pengolahan nira kelapa 20 orang, pelatihan dodos dan egrek ber-SNI 40 IKM, pelatihan pengolahan nira kelapa menjadi gula merah dan gula semut 10 IKM, pelatihan pengolahan sagu menjadi tepung sagu dan beras sagu 10 SDM.

Terakhir, Pemprov Riau telah membangun pasar online Riau (Riau E-Commerce) berupa E-Smart IKM yang diikuti oleh 30 IKM yang mendapatkan pendampingan pemasaran melalui marketplace shopee.

Pada kesempatan tersebut Gubri juga mengatakan, bahwa pihaknya mendorong pelaksanaan sertifikasi halal untuk produk-produk UMKM di Provinsi Riau. Sertifikat halal bagi UMKM ini sangat penting untuk menunjang kegiatan wisata terutama produk-produk UMKM yang menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi di Riau. "Harapan saya, yang paling penting tolong sertifikasi halalnya  diperhatikan," katanya.

Pemprov Riau, lanjut Gubri Syamsuar, siap membantu proses pengurusan sertifikasi halal bagi pelaku-pelaku UMKM yang ada di Riau agar dapat memperoleh sertifikasi. "Nanti kita bisa bantu agar sertifikasi halalnya bisa diperoleh oleh pelaku UMKM di sini," ujarnya.

Selain itu, menurut Gubri, Indonesia memiliki banyak destinasi wisata halal yang tersebar di berbagai kota. Salah satu wisata halal itu adalah Kota Pekanbaru. Upaya tersebut diwujudkan pemerintah dengan manggandeng pelaku usaha wisata halal, salah satunya kuliner dan produk UMKM. "Saya ingin kota wisata halal. Kota Pekanbaru ini termasuk bagian kota wisata halal," katanya.

Baca Juga:  Rieke Diah Pitaloka Jadi Penjamin Agar Penahanan Baiq Nuril Ditangguhkan

Pihaknya juga mendorong pelaku UMKM untuk segera mempersiapkan segala keperluan terkait sertifikasi halal. Apabila terdapat kendala kesulitan di birokrasi, pemerintah daerah siap membantu. "Saya ingin mengajak kita semua, apapun nama usahanya makanan dan minuman, mari kita siapkan sertifikat halal," ujarnya.

Hal ini, kata Gubri, perlu disampaikan dalam rangka mendukung pelaku-pelaku usaha kecil, usaha mikro dan sekaligus juga pengembangan UMKM yang ada di Riau. Apalagi akibat pandemi selama dua tahun terakhir, sejumlah pelaku UMKM di Riau banyak yang terdampak Covid-19.

"Pelaku UMKM di Riau juga harus mencoba membuat inovasi baru sehingga nanti bisa menarik dari peminat makanan yang ada di Riau dan Kota Pekanbaru," ucapnya.

Selain itu, Gubri Syamsuar juga mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi dalam pemasaran produknya. Dengan memanfaatkan teknologi maka pasti akan semakin maju.

"Pada era perkembangan IT saat ini, promosi produk lewat teknologi internet akan sangat membantu. Banyak kalangan yang bisa melihat dan membeli produk kita," ujarnya.(adv/sol)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari