Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Jalur Pantura Lumpuh, KA Dialihkan lewat Jogjakarta

(RIAUPOS.CO) – Intensitas curah hujan yang tinggi sejak Jumat malam (5/2) hingga Sabtu (6/2) mengakibatkan sepuluh kecamatan di Kota Semarang terendam banjir. Beberapa sungai besar seperti Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur, Sungai Beringin, dan Sungai Plumbon tak sanggup menahan debit air dan akhirnya meluap.

Jalur pantai utara (pantura) Semarang–Kendal sempat lumpuh. Sebab, banjir mencapai selutut orang dewasa. Kendaraan kecil dan sepeda motor memilih menepi. Hanya kendaraan besar seperti bus dan truk yang berani me lintas pelan.

’’Air limpahan Sungai Beringin dari wilayah Wonosari menggenangi jalan nasional, kemudian masuk ke permukiman warga,’’ tutur Nur Salim, warga Mangkang Wetan, dilansir dari Jawa Pos Radar Semarang. Sabtu (6/2).

Kondisi serupa terjadi di jalur pantura Semarang–Demak. Banjir juga terjadi di wilayah dalam kota. Misalnya, di kawasan Kota Lama. Akses menuju kawasan itu seperti Jalan Soekarno-Hatta dan area Museum Bubakan digenangi banjir cukup tinggi.

Baca Juga:  Pamitan, Wiranto Bolos dari RS

Ruas-ruas jalan utama juga banjir. Misalnya, Jalan Gajah Mada, Ahmad Yani, hingga ka wasan Simpang Lima. Stasiun Tawang tak ketinggalan terendam banjir hingga memaksa perjalanan kereta api dialihkan ke jalur selatan.

Sekretaris Badan Pe nanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Winarsono mengungkapkan, ada sepuluh kecamatan di Kota Semarang yang terimbas banjir. Yakni, Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Ngaliyan, Pedurungan, Semarang Timur, Gayamsari, dan Genuk.

 ’’Ketinggian banjir bervariasi, mulai setengah meter sampai satu meter. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi, hingga masuk ke permukiman warga,’’ katanya ketika dihubungi  Radar Semarang (JPG).

Pihaknya telah menurunkan petugas ke lapangan. Juga mengirimkan perahu karet dan mendirikan dapur umum di Mangkang Wetan, Wonosari Ngaliyan, dan Gayamsari. Perahu karet digunakan untuk mengevakuasi warga yang wilayah tempat tinggalnya terendam banjir lebih dari satu meter.

Baca Juga:  Kumpulkan 239 Kantong Jenazah

Selain banjir, kata Winarsono, sedikitnya ada lima titik tanah longsor. Yakni, di Bringin Ngaliyan, Jomblang sari, Wologito, Cinde Raya, dan Genuk Krajan. Petugas terus berupaya melakukan evakuasi. Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu telah memerintah dinas terkait untuk menentukan penanganan kepada korban banjir. (den/c17/fal/jpg)

Laporan JPG, Semarang

(RIAUPOS.CO) – Intensitas curah hujan yang tinggi sejak Jumat malam (5/2) hingga Sabtu (6/2) mengakibatkan sepuluh kecamatan di Kota Semarang terendam banjir. Beberapa sungai besar seperti Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur, Sungai Beringin, dan Sungai Plumbon tak sanggup menahan debit air dan akhirnya meluap.

Jalur pantai utara (pantura) Semarang–Kendal sempat lumpuh. Sebab, banjir mencapai selutut orang dewasa. Kendaraan kecil dan sepeda motor memilih menepi. Hanya kendaraan besar seperti bus dan truk yang berani me lintas pelan.

- Advertisement -

’’Air limpahan Sungai Beringin dari wilayah Wonosari menggenangi jalan nasional, kemudian masuk ke permukiman warga,’’ tutur Nur Salim, warga Mangkang Wetan, dilansir dari Jawa Pos Radar Semarang. Sabtu (6/2).

Kondisi serupa terjadi di jalur pantura Semarang–Demak. Banjir juga terjadi di wilayah dalam kota. Misalnya, di kawasan Kota Lama. Akses menuju kawasan itu seperti Jalan Soekarno-Hatta dan area Museum Bubakan digenangi banjir cukup tinggi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Hadapi Kemarau Panjang, Pemerintah Siapkan Hujan Buatan

Ruas-ruas jalan utama juga banjir. Misalnya, Jalan Gajah Mada, Ahmad Yani, hingga ka wasan Simpang Lima. Stasiun Tawang tak ketinggalan terendam banjir hingga memaksa perjalanan kereta api dialihkan ke jalur selatan.

Sekretaris Badan Pe nanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Winarsono mengungkapkan, ada sepuluh kecamatan di Kota Semarang yang terimbas banjir. Yakni, Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Ngaliyan, Pedurungan, Semarang Timur, Gayamsari, dan Genuk.

 ’’Ketinggian banjir bervariasi, mulai setengah meter sampai satu meter. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi, hingga masuk ke permukiman warga,’’ katanya ketika dihubungi  Radar Semarang (JPG).

Pihaknya telah menurunkan petugas ke lapangan. Juga mengirimkan perahu karet dan mendirikan dapur umum di Mangkang Wetan, Wonosari Ngaliyan, dan Gayamsari. Perahu karet digunakan untuk mengevakuasi warga yang wilayah tempat tinggalnya terendam banjir lebih dari satu meter.

Baca Juga:  Karyawan dan Keluarga JAPFA Pekanbaru Divaksin di Tambang

Selain banjir, kata Winarsono, sedikitnya ada lima titik tanah longsor. Yakni, di Bringin Ngaliyan, Jomblang sari, Wologito, Cinde Raya, dan Genuk Krajan. Petugas terus berupaya melakukan evakuasi. Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu telah memerintah dinas terkait untuk menentukan penanganan kepada korban banjir. (den/c17/fal/jpg)

Laporan JPG, Semarang

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari