Batuk Gubri Berkurang, Tunggu Hasil Swab Kedua

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau Syamsuar telah menjalani perawatan selama lima hari setelah dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Kondisi orang nomor satu di Riau ini dilaporkan terus membaik. Tim dokter yang menangani juga sudah mengambil sampel swab kedua untuk memastikan kondisi kesehatan Gubri dan istri.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil swab Gubri dan juga istri. Namun jika dilihat secara keseluruhan, kondisi Gubri dan istri masih stabil. “Kondisi Pak gubernur dan istri stabil. Gejala seperti batuk juga sudah berkurang. Sekarang kami masih menunggu hasil swab kedua Pak Gubernur,” kata Mimi.

- Advertisement -

Untuk memantau kondisi Gubri, lanjut Mimi, tim dokter yang terdiri dari dokter spesialis paru, dokter spesialis penyakit dalam, dokter jantung terus berkoordinasi. Karena jika dilihat dari sisi umur, Gubri termasuk pada golongan yang berisiko.

“Jadi meskipun nantinya hasil swab sudah negatif, tim dokter akan memastikan lagi apakah Pak Gubernur sudah boleh pulang atau masih harus menjalani perawatan. Karena Pak Gubernur memiliki komorbid atau penyakit penyerta,” sebutnya.

- Advertisement -

Sementara itu, untuk kondisi pejabat eselon II yang dinyatakan positif, saat ini hanya satu orang yang menjalani perawatan di rumah sakit yakni Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Chairul Riski. Sedangkan yang lainnya menjalani isolasi mandiri. “Lima orang lainnya menjalani isolasi mandiri karena tidak bergejala,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga menyebutkan adanya penambahan 125 pasien positif di Riau per hari Sabtu (5/12). Dengan demikian, total pasien positif di Riau sebanyak  20.881 orang. Sedangkan pasien sembuh bertambah 202, sehingga total pasien sembuh sebanyak 18.596 orang.
“Untuk kabar dukanya, pasien yang meninggal dunia bertambah empat orang. Dengan demikian, total pasien yang meninggal di Riau sebanyak 474 orang,” paparnya.

Di tempat terpisah, Tim Mitigasi IDI mengumumkan pembaruan data tenaga kesehatan (nakes) yang wafat akibat Covid 19 per hari Sabtu (5/12) secara nasional. Dari Maret hingga Desember ini, terdapat total 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19, yang terdiri dari 192 dokter dan 14 dokter gigi, dan 136 perawat.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 101 dokter umum (4 guru besar), dan 89 dokter spesialis (7 guru besar), serta 2 residen yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah (provinsi) dan 85 IDI cabang (kota/kabupaten). Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI, Dr Eka Mulyana SpOT(K) MKes SH MHKes mengatakan banyak informasi mengenai bahwa Covid-19 adalah hoaks atau hasil konspirasi. Namun kenyataannya adalah virus ini benar-benar nyata dan telah memakan nyawa banyak orang dalam waktu yang cepat.

“Kami berharap apabila Anda termasuk orang yang tidak mempercayai adanya Covid-19 ini, namun janganlah mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut. Tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M),” katanya.

 

 

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau Syamsuar telah menjalani perawatan selama lima hari setelah dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Kondisi orang nomor satu di Riau ini dilaporkan terus membaik. Tim dokter yang menangani juga sudah mengambil sampel swab kedua untuk memastikan kondisi kesehatan Gubri dan istri.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil swab Gubri dan juga istri. Namun jika dilihat secara keseluruhan, kondisi Gubri dan istri masih stabil. “Kondisi Pak gubernur dan istri stabil. Gejala seperti batuk juga sudah berkurang. Sekarang kami masih menunggu hasil swab kedua Pak Gubernur,” kata Mimi.

Untuk memantau kondisi Gubri, lanjut Mimi, tim dokter yang terdiri dari dokter spesialis paru, dokter spesialis penyakit dalam, dokter jantung terus berkoordinasi. Karena jika dilihat dari sisi umur, Gubri termasuk pada golongan yang berisiko.

“Jadi meskipun nantinya hasil swab sudah negatif, tim dokter akan memastikan lagi apakah Pak Gubernur sudah boleh pulang atau masih harus menjalani perawatan. Karena Pak Gubernur memiliki komorbid atau penyakit penyerta,” sebutnya.

Sementara itu, untuk kondisi pejabat eselon II yang dinyatakan positif, saat ini hanya satu orang yang menjalani perawatan di rumah sakit yakni Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Chairul Riski. Sedangkan yang lainnya menjalani isolasi mandiri. “Lima orang lainnya menjalani isolasi mandiri karena tidak bergejala,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga menyebutkan adanya penambahan 125 pasien positif di Riau per hari Sabtu (5/12). Dengan demikian, total pasien positif di Riau sebanyak  20.881 orang. Sedangkan pasien sembuh bertambah 202, sehingga total pasien sembuh sebanyak 18.596 orang.
“Untuk kabar dukanya, pasien yang meninggal dunia bertambah empat orang. Dengan demikian, total pasien yang meninggal di Riau sebanyak 474 orang,” paparnya.

Di tempat terpisah, Tim Mitigasi IDI mengumumkan pembaruan data tenaga kesehatan (nakes) yang wafat akibat Covid 19 per hari Sabtu (5/12) secara nasional. Dari Maret hingga Desember ini, terdapat total 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19, yang terdiri dari 192 dokter dan 14 dokter gigi, dan 136 perawat.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 101 dokter umum (4 guru besar), dan 89 dokter spesialis (7 guru besar), serta 2 residen yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI wilayah (provinsi) dan 85 IDI cabang (kota/kabupaten). Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI, Dr Eka Mulyana SpOT(K) MKes SH MHKes mengatakan banyak informasi mengenai bahwa Covid-19 adalah hoaks atau hasil konspirasi. Namun kenyataannya adalah virus ini benar-benar nyata dan telah memakan nyawa banyak orang dalam waktu yang cepat.

“Kami berharap apabila Anda termasuk orang yang tidak mempercayai adanya Covid-19 ini, namun janganlah mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut. Tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M),” katanya.

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya