Jumat, 20 September 2024

Plafon Ruang Rawat Anak di RSUD Dumai Ambruk

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Plafon salah satu ruang di Ruang  Rawat Anak IRNA C RSUD Dumai tiba-tiba ambruk, Kamis (5/12). Tak ayal hal itu membuat pasien yang berada di ruangan tersebut terkejut dan langsung diungsikan ke ruang lainnya.

Padahal plafon tersebut baru selesai dikerjakan pekan lalu. Namun entah apa penyebabnya, plafon tersebut tiba-tiba ambruk alias roboh. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

"Tadi ada kucing lewat di atas plafon, maka roboh. Ini sedang kami perbaiki," ujar salah seorang  tukang yang meminta namanya diinisialkan saja.

Pria berinisial TR itu mengatakan plafon tersebut sudah selesai pada pekan lalu. Namun akibat kejadian ini pihaknya harus memperbaiki kembali. "Tidak banyak, Bang," ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pemancing Terjebak Dua Hari di Atas Tebing

Namun keterangan berbeda di sampaikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Kota Dumai, Yusrizal mengatakan ambruknya plafon di salah satu ruangan IRNA C Rawat Anak akibat ruang tersebut belum selesai di kerjakan. "Bukan karena kucing, tapi belum selesai di kerjakan," tuturnya.

Ia mengakui ruangan tersebut memang sudah di gunakan. Hanya saja, karena kesalahannya dari anggota di bagian IRNA C Rawat Anak yang tidak mengetahui ruang itu belum selesai dikerjakan. "Harusnya memang belum digunakan. Tapi karena mereka tidak tahu, mereka menempatkan pasien di ruang tersebut," ujarnya.

- Advertisement -

Namun keterangan Kabag TU RSUD Kota Dumai ini memang cukup mencurigakan. Pasalnya pada Jumat (28/11) pekan lalu, Wali Kota Dumai Zulkifli As datang ke ruang yang sama untuk menjenguk pasien DBD. Saat itu ruang tersebut tampak sudah selesai di kerjakan bahkan beberapa pasien sedang di rawat di ruang tersebut.

Baca Juga:  15 Hari Dirawat Akibat Covid-19, Wako Tanjungpinang Berpulang

Kabid Keperawatan RSUD Dumai, Irfan mengungkapkan, pihak RSUD pada November ini memang banyak mendapatkan pasien kasus DBD, ada sebanyak 239 Kasus. 

Ia menambahkan, dengan tingginya angka DBD yang harus Dirawat di RSUD, pihaknya juga harus menyedikan kamar tambahan dengan menggunakan kamar perawat untuk sementara, pasalnya kapasitas rawat inap anak hanya berkapasitas 32 pasien.  "Itu kamar tambahan untuk pasien’ DBD," tutupnya.(hsb)

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Plafon salah satu ruang di Ruang  Rawat Anak IRNA C RSUD Dumai tiba-tiba ambruk, Kamis (5/12). Tak ayal hal itu membuat pasien yang berada di ruangan tersebut terkejut dan langsung diungsikan ke ruang lainnya.

Padahal plafon tersebut baru selesai dikerjakan pekan lalu. Namun entah apa penyebabnya, plafon tersebut tiba-tiba ambruk alias roboh. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

"Tadi ada kucing lewat di atas plafon, maka roboh. Ini sedang kami perbaiki," ujar salah seorang  tukang yang meminta namanya diinisialkan saja.

Pria berinisial TR itu mengatakan plafon tersebut sudah selesai pada pekan lalu. Namun akibat kejadian ini pihaknya harus memperbaiki kembali. "Tidak banyak, Bang," ujarnya.

Baca Juga:  15 Hari Dirawat Akibat Covid-19, Wako Tanjungpinang Berpulang

Namun keterangan berbeda di sampaikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Kota Dumai, Yusrizal mengatakan ambruknya plafon di salah satu ruangan IRNA C Rawat Anak akibat ruang tersebut belum selesai di kerjakan. "Bukan karena kucing, tapi belum selesai di kerjakan," tuturnya.

Ia mengakui ruangan tersebut memang sudah di gunakan. Hanya saja, karena kesalahannya dari anggota di bagian IRNA C Rawat Anak yang tidak mengetahui ruang itu belum selesai dikerjakan. "Harusnya memang belum digunakan. Tapi karena mereka tidak tahu, mereka menempatkan pasien di ruang tersebut," ujarnya.

Namun keterangan Kabag TU RSUD Kota Dumai ini memang cukup mencurigakan. Pasalnya pada Jumat (28/11) pekan lalu, Wali Kota Dumai Zulkifli As datang ke ruang yang sama untuk menjenguk pasien DBD. Saat itu ruang tersebut tampak sudah selesai di kerjakan bahkan beberapa pasien sedang di rawat di ruang tersebut.

Baca Juga:  Pemancing Terjebak Dua Hari di Atas Tebing

Kabid Keperawatan RSUD Dumai, Irfan mengungkapkan, pihak RSUD pada November ini memang banyak mendapatkan pasien kasus DBD, ada sebanyak 239 Kasus. 

Ia menambahkan, dengan tingginya angka DBD yang harus Dirawat di RSUD, pihaknya juga harus menyedikan kamar tambahan dengan menggunakan kamar perawat untuk sementara, pasalnya kapasitas rawat inap anak hanya berkapasitas 32 pasien.  "Itu kamar tambahan untuk pasien’ DBD," tutupnya.(hsb)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari