PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Tahun ini, 37 orang siswa asal Riau kembali berhasil mendapatkan program beasiswa kuliah untuk menjadi Taruna Sawit Indonesia dan melanjutkan pendidikan di Kampus AKPY Instiper Yogyakarta dan dilepas keberangkatannya di Bandara Sultah Syarif Kasim II Pekanbaru, Jumat (6/11/2020).
Puluhan calon mahasiswa asal Riau mendapatkan program beasiswa sawit yang pendanaannya didukung oleh BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) yang sumber dananya berasal dari pungutan ekspor CPO sebesar 55 dolar AS per ton CPO.
’’Salah satu pemanfaatan dana pungutan eksport tersebut adalah meningkatkan SDM petani dan anak petani buruh tani sawit. Seperti pada tahun ini, BPDPKS dan Ditjenbun Kementerian Pertanian kembali menyelenggarakan SNBSI yang penerima programnya ditujukan terutama kepada putra-putri pekebun/buruh sawit dan penggiat sawit. Alokasi beasiswa D1 sebanyak 250 mahasiswa, beasiswa D3 sebanyak 290 mahasiswa, dan beasiswa D4 sebanyak 115 mahasiswa,’’ ucap Ketua Umum DPP Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia), Dr Ir Gulat Manurung MPC APO, saat melepas taruna Sawit Indonesia di Bandara Sultan Syarif Kasim II.
Dikatakannya, pelaksanaan program beasiswa tahun 2020, BPDPKS telah menetapkan 6 lembaga pendidikan sebagai lembaga penyelenggara beasiswa kelapa sawit tahun 2020 yaitu AKPY Yogyakarta, Politeknik CWE Bekasi, ITSB Bekasi, Politeknik Kampar, STIPAP Medan dan yang terakhir LPP Yogyakarta.
’’Semua kampus tersebut sudah memulai perkuliahan dengan kombinasi virtual dan tatap muka, memang mundur hampir 3 bulan karena kondisi pandemi covid ini. Hari ini 37 orang anak kita dari Ria kita lepas ke Kampus AKPY Instiper Jogjakarta yang berasal dari 12 kabupaten/kota se-Riau. Kita berharap setamat dari akademi ini, anak-anak petani dan buruh tani sawit ini bisa menjadi manajer-manajer di seluruh Indonesia dengan displin tinggi. Alumni sebelumnya sebagian besar sudah terserap didunia kerja sawit yang tersebar di 22 provinsi. Dan tahun depan akan kita link kan ke Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR, Replanting), di 22 Provinsi DPW Apkasindo,’’ ujar Gulat.
Direktur AKPY STIPER Ir Gunawan MP menjelaskan melalui telepon, bahwa taruna ini akan terbang dari 21 provinsi dan transit di Jakarta menuju Semarang.
’’Jadi anak-anak kita ini akan melakukan pengenalan kurikulum di Komplek KP2 Bawen Ungaran Jawa Tengah dan selanjutnya dilatih di Paskhas AURI Jogjakarta untuk meningkatkan displin dan bela negara setelah itu baru ke Kampus AKPY STIPER Yogyakarta,. Jumlah Taruna yang kita terima tahun ini adalah 252 orang, dua taruna diantaranya adalah full beasiswa CSR dari AKPY INSTIPER, ini bentuk komitmen AKPY untuk Sawit Indonesia, yang 250 taruna beasiswa BPDPKS yang berasal dari 21 Provinsi,’’ ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Riau Ir Zulfadli saat pelepasan taruna sawit menyampaikan pesan supaya menjadi yang terbaik di Kampus AKPY.
"Jaga marwah Riau, sudah 4 angkatan saya dengar taruna sawit asal Riau selalu yang terbaik. Ini harus dipertahankan. Pemerintah Provinsi Riau Bangga dan terharu atas program full beasiswa BPDPKS ini yang khusus ditujukan ke anak petani, buruh tani dan anak penggiat sawit. Apalagi Riau adalah terluas kebun sawitnya, 21 persen dari total luas Nasional 16 juta hektar," terangnya.
Menurut Zulfadli, Presiden sudah menggariskan tentang mengkorporasikan koperasi petani dan poktan, jadi sangat sesuai dengan beasiswa ini untuk meningkatkan SDM, karena jika sudah korporasi maka SDM adalah kata kuncinya.
’’Terima kasih atas kinerja Apkasindo yang luar biasa, saya sangat bangga, apalagi Apkasindo tersebar di 22 Provinsi se Indonesia, tentu hasilnya akan semakin nyata dirasakan petani atas kinerja Apkasindo. Jika Program ini berjalan terus, dimana saat ini Petani sawit sudah Generasi ke 2, maka Generasi 3 Petani Sawit akan di isi oleh Taruna-Taruna Sawit Angkatan 2020 paling tidak 10 tahun ke depan,’’ sambungnya.
Untuk diketahui, sebaran asal calon peserta di dominasi dari wilayah Sumatera Utara 25 persen dan Riau 25 persen. Sedangkan sebaran lainnya adalah Sumatera Selatan 9 persen, Jambi 8 persen, Sumatera Barat 5 persen dan Aceh 5 persen.
Sisanya Bengkulu 4 persen Kalimantan Barat 4 persen, Lampung 3 persen, Sulawesi 3 persen, Kepulauan Bangka Belitung 2 persen, Kalimantan Tengah 2 persen, Kalimantan Timur 2 persen.
3 persen lainnya tersebar dari beberapa wilayah Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, DKI Jakarta, Papua dan Papua Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau dan Banten.
Fadli, salah seorang Taruna, dari Kabupaten Rokan Hilir, menceritakan betapa bangganya bisa diterima Taruna Sawit di AKPY STIPER, kampus idamannya sejak dulu.
"Mustahil saya bisa kuliah disana jika tanpa beasiswa BPDPKS. Orang tua saya tidak mampu untuk itu,’’ ujar anak buruh tani sawit dari Kecamatan Pujud, Rokan Hilir ini.
Laporan: Erizal (Pekanbaru)
Editor: Afiat Ananda