Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Microsoft Jepang Berlakukan Kerja Singkat, Hasilnya Lebih Produktif

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kata siapa di kantor lama itu berarti rajin dan performa meningkat? Cabang Microsoft di Jepang membuktikannya. Mereka melakukan uji coba dengan menerapkan empat hari kerja dalam sepekan dan berbagai terobosan lain. Hasilnya, penjualan meningkat dan pengeluaran berkurang.

Perusahaan mulai tutup setiap Jumat sejak Agustus. Sekitar 2.300 pegawai bisa berlibur selama tiga hari. Hal itu berlangsung selama sebulan dan mereka digaji penuh. Rapat juga dibatasi. Yaitu, maksimal 30 menit. Jumlah peserta rapat juga dibatasi hanya lima orang. Pertanyaan bisa disampaikan dengan komunikasi daring. Itu bisa menggantikan komunikasi tatap muka.

Hasilnya, penjualan Agustus per pegawai justru meningkat 40 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Konsumsi listrik menurun 25 persen dan penggunaan kertas berkurang separo. Para pekerja juga terlihat lebih bahagia.

Baca Juga:  Daihatsu Jalin Kerja Sama dengan 157 SMK

"Kerja singkat, istirahat cukup, dan belajar banyak," ujar Presiden sekaligus CEO Microsoft Japan Takuya Hirano seperti dikutip The Guardian.

Dia ingin para pekerja merasakan pengalaman bisa mencapai hasil yang sama dengan jam kerja yang berkurang 20 persen.

Percobaan tersebut menunjukkan bahwa para pegawai ingin memiliki bermacam cara untuk bekerja. Mengadopsi cara-cara baru justru bisa meningkatkan produktivitas.

Pemerintah Jepang memang sedang mengampanyekan gaya bekerja lebih fleksibel. Kerja tidak harus monoton dengan pergi ke kantor. Itu merupakan upaya untuk mengurangi karoshi alias kematian akibat terlalu lelah bekerja.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kata siapa di kantor lama itu berarti rajin dan performa meningkat? Cabang Microsoft di Jepang membuktikannya. Mereka melakukan uji coba dengan menerapkan empat hari kerja dalam sepekan dan berbagai terobosan lain. Hasilnya, penjualan meningkat dan pengeluaran berkurang.

Perusahaan mulai tutup setiap Jumat sejak Agustus. Sekitar 2.300 pegawai bisa berlibur selama tiga hari. Hal itu berlangsung selama sebulan dan mereka digaji penuh. Rapat juga dibatasi. Yaitu, maksimal 30 menit. Jumlah peserta rapat juga dibatasi hanya lima orang. Pertanyaan bisa disampaikan dengan komunikasi daring. Itu bisa menggantikan komunikasi tatap muka.

- Advertisement -

Hasilnya, penjualan Agustus per pegawai justru meningkat 40 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Konsumsi listrik menurun 25 persen dan penggunaan kertas berkurang separo. Para pekerja juga terlihat lebih bahagia.

Baca Juga:  Tingkatkan Kapasitas Tenaga Pendidik Sekolah Adat di Riau dan Jambi

"Kerja singkat, istirahat cukup, dan belajar banyak," ujar Presiden sekaligus CEO Microsoft Japan Takuya Hirano seperti dikutip The Guardian.

- Advertisement -

Dia ingin para pekerja merasakan pengalaman bisa mencapai hasil yang sama dengan jam kerja yang berkurang 20 persen.

Percobaan tersebut menunjukkan bahwa para pegawai ingin memiliki bermacam cara untuk bekerja. Mengadopsi cara-cara baru justru bisa meningkatkan produktivitas.

Pemerintah Jepang memang sedang mengampanyekan gaya bekerja lebih fleksibel. Kerja tidak harus monoton dengan pergi ke kantor. Itu merupakan upaya untuk mengurangi karoshi alias kematian akibat terlalu lelah bekerja.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari