JAKARTA (Riaupos.co) – Sebelum terjadi blackout di sebagian Jawa pada Ahad (4/8) siang, ledakan disertai percikan api terjadi pada kabel listrik bertegangan tinggi jaringan SUTET yang membentang di atas lahan milik warga di Malon, Gunungpati, Semarang. Dua orang mengalami luka bakar akibat peristiwa tersebut.
Radar Semarang melaporkan, berdasar keterangan Lis Amalian, warga Kampung Malon, RT 01 RW 06, Gunungpati, Minggu sekitar pukul 11.30 WIB, terdengar suara berdengung selama beberapa detik.
Warga yang berkumpul untuk kerja bakti bersama mahasiswa yang sedang menempuh kuliah kerja nyata (KKN) sekitar 30 meter dari lokasi kejadian mendengar suara tersebut. “Tidak sampai satu menit terus ada gumpalan api. Setelah itu ada ledakan keras, mengeluarkan asap hitam,” ungkapnya.
Kejadian itu membuat warga panik. Apalagi, api juga menyambar pohon dengan kabel jaringan Telkom yang melintang. “Warga berpikir gimana cara memadamkan api. Kalau tidak dipadamkan kan otomatis khawatir merembet ke rumah,” ujar Lis yang ditemui di rumahnya kemarin.
Setelah terjadi ledakan pertama, papar Lis, seorang warga bernama Musaid berjalan ke arah lokasi pepohonan yang terbakar. Nahas, beberapa saat kemudian, terjadi ledakan kedua. Musaid terpental. Dia juga mengalami luka bakar. “Ledakan yang kedua, di situ ada korban, Pak Musaid,” katanya. Warga langsung menolong dan membawa Musaid ke puskesmas terdekat.
Saat proses evakuasi Musaid, ledakan kembali terjadi. Suaranya tidak kalah kencang. Kali ini Usep, seorang warga, yang menjadi korban. Kakinya mengalami luka bakar, tapi tidak separah Musaid.
Kabel Telkom yang terbakar, ungkap Lis, mencapai 1 kilometer. Petugas pemadam kebakaran yang datang ke lokasi kejadian sangat hati-hati memadamkan pohon mahoni di bawah kabel bertegangan tinggi yang masih terbakar.
Lis mengakui tidak mengetahui secara pasti penyebab kejadian tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa api dan ledakan keras itu bersumber dari kabel listrik jaringan SUTET yang berdiri di atas lahan pertanian tidak jauh dari rumah tinggalnya. “Intinya, api itu semua datangnya dari situ, yang di atas pohon yang terbakar,” terangnya.
Sementara itu, Polda Jawa Tengah menyelidiki ledakan yang terjadi di Malon, Gunungpati. Kabidhumas Polda Jateng Kombespol Agus Triatmadja mengatakan, pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian. Juga melakukan audiensi dengan PLN di UPT PLN Ungaran kemarin sekitar pukul 09.00. “Ya, ini tindak lanjut setelah padamnya listrik (blackout) di Jakarta, Banten, Jabar, dan sebagian Jateng,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Semarang kemarin.
Kepolisian beraudiensi dengan petugas PLN UPT Ungaran. Masing-masing bagian rencana dan evaluasi, unit pelayanan pembagian, serta bagian teknis transmisi. Dari hasil audiensi tersebut, menurut Agus, bagian teknis transmisi menerima laporan dari pusat bahwa Gardu Induk Tegangan Ekstratinggi (GITET) Ungaran mengalami gangguan (trip) sehingga tidak kuat menahan daya beban pada Minggu itu sekitar pukul 12.30. Setelah dicek dan ditelusuri, penyebabnya ada di tower transmisi 434-435 di Malon.
Line transmisi tersebut rusak karena ada flash atau loncatan listrik yang disebabkan adanya pohon yang sudah di luar batas ROW (right of way) dengan tinggi lebih dari 8,5 meter. “Karena tegangan sangat tinggi, loncatan listrik tersebut mengakibatkan terjadinya ledakan,” terangnya.
Petugas bagian rencana dan evaluasi menguatkan penjelasan bagian teknis transmisi. Namun, untuk langkah selanjutnya, akan dibentuk tim investigasi dari PLN pusat.
Agus mengatakan, UPT Ungaran-Pemalang sebagian besar disuplai dari pembangkit wilayah timur, yakni Paiton, Gresik, dan pembangkit lain di wilayah timur. Kemudian, alur distribusi listrik melalui dua jalur utama, yaitu utara dan selatan atau UPK Ungaran-Pemalang, termasuk jalur utara.
“Karena adanya dua line tower transmisi 500 kVA di Malon yang terputus, beban otomatis berpindah ke jalur selatan. Karena tidak kuat menanggung beban daya, dua jalur transmisi di Tasik-Depok terputus juga atau proteksi gagal,” paparnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwir