- Advertisement -
BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Rokan Hilir (Rohil) mengikuti kegiatan Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) di Puskesmas Bagansiapiapi, Senin (4/3).
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak se-Provinsi Riau melalui zoom meeting, dengan tema Riau Beraksi (Bersama Audit Kasus Stunting dan Intervensi).
- Advertisement -
Plt Kepala DP2KBP3A Rohil Wiwik Shita SPi MSi menegaskan, pemerintah daerah terus berupaya menurunkan angka tengkes (stunting) dengan memberikan makanan tambahan berupa gizi.
“Juga dilaksanakan penyuluhan di setiap kecamatan, di mana kader-kader kita berdayakan untuk memberikan penyuluhan bagaimana cara cepat menurunkan angka stunting,” katanya.
Selain mengikuti gebyar audit kasus tengkes, terangnya DP2KBP3A Rohil juga memberikan bantuan kepada ibu hamil dan anak yang terkena tengkes berupa telur dengan susu. “Mudah-mudahan ke depannya kasus stunting di Kabupaten Rohil bisa turun dengan cepat,” kata Wiwik.
- Advertisement -
Kepala UPT Puskesmas Bagansiapiapi dr Romy Cahyadi mengharapkan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Bagansiapiapi untuk bersama-sama memberantas kasus tengkes ini dan mencegah anak-anak yang terkena tengkes.
“Karena visi pemerintah yaitu Menuju Indonesia Emas 2045. Jadi dari sekarang sudah mulai bagi ibu-ibu yang kurang mengerti ayo tanyakan ke puskemas atau posyandu-posyandu terdekat, In Sya Allah dilayani,” katanya.
Romy menambahkan, penurunan angka tengkes di Kabupaten Rohil pada 2022 sebesar 24 persen, dan di tahun 2023 turun menjadi 14 persen dan diharapkan pada 2024 tinggal menjadi 10 persen se-Riau.(lim)
Laporan ZulFADLI, Bagansiapiapi
BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Rokan Hilir (Rohil) mengikuti kegiatan Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) di Puskesmas Bagansiapiapi, Senin (4/3).
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak se-Provinsi Riau melalui zoom meeting, dengan tema Riau Beraksi (Bersama Audit Kasus Stunting dan Intervensi).
- Advertisement -
Plt Kepala DP2KBP3A Rohil Wiwik Shita SPi MSi menegaskan, pemerintah daerah terus berupaya menurunkan angka tengkes (stunting) dengan memberikan makanan tambahan berupa gizi.
“Juga dilaksanakan penyuluhan di setiap kecamatan, di mana kader-kader kita berdayakan untuk memberikan penyuluhan bagaimana cara cepat menurunkan angka stunting,” katanya.
- Advertisement -
Selain mengikuti gebyar audit kasus tengkes, terangnya DP2KBP3A Rohil juga memberikan bantuan kepada ibu hamil dan anak yang terkena tengkes berupa telur dengan susu. “Mudah-mudahan ke depannya kasus stunting di Kabupaten Rohil bisa turun dengan cepat,” kata Wiwik.
Kepala UPT Puskesmas Bagansiapiapi dr Romy Cahyadi mengharapkan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Bagansiapiapi untuk bersama-sama memberantas kasus tengkes ini dan mencegah anak-anak yang terkena tengkes.
“Karena visi pemerintah yaitu Menuju Indonesia Emas 2045. Jadi dari sekarang sudah mulai bagi ibu-ibu yang kurang mengerti ayo tanyakan ke puskemas atau posyandu-posyandu terdekat, In Sya Allah dilayani,” katanya.
Romy menambahkan, penurunan angka tengkes di Kabupaten Rohil pada 2022 sebesar 24 persen, dan di tahun 2023 turun menjadi 14 persen dan diharapkan pada 2024 tinggal menjadi 10 persen se-Riau.(lim)
Laporan ZulFADLI, Bagansiapiapi