Senin, 7 April 2025
spot_img

Ahok Masuk Calon Pimpinan IKN

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sampai saat ini, pemerintah belum menyerahkan draf Rancangan Undang-undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) ke DPR. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyampaikan, ada empat calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN).

Empat calon itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, CEO PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyono, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

"Aneh, UU belum ada, jadi apa gunanya otoritas itu, apa landasannya?" kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Irres), Marwan Batubara seperti dikutip PojokSatu.id (Jawa Pos Group), Jumat (6/3).

Baca Juga:  Berprestasi dan Menginspirasi

Marwan secara substansi menilai pemindahan ibu kota negara belum terlalu urgen. Tidak tepat Indonesia mau memindahkan ibu kota di tengah perekonomian terseok-seok, utang banyak, angka kemiskinan masih tinggi, serta setiap tahun defisit semakin melebar.

"Kalau semua swasta, negara akan tersandera. Sangat dikhawatirkan akan ada yang tukar guling nanti," imbuhnya.

Adapun alasan beban Jakarta yang semakin berat, dan kerap dilanda banjir, menurut Marwan Batubara, tidak tepat. Mengingat, calon lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur juga banjir.

"Solusinya adalah perbaiki dan benahi Jakarta. Secara bersamaan, bangun kota-kota baru dan kota-kota industri di sekitar Jakarta dan daerah," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Baca Juga:  Salinan Vonis Pidana Pemilu Disampaikan ke PN Rengat

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sampai saat ini, pemerintah belum menyerahkan draf Rancangan Undang-undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) ke DPR. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyampaikan, ada empat calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN).

Empat calon itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, CEO PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyono, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

"Aneh, UU belum ada, jadi apa gunanya otoritas itu, apa landasannya?" kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Irres), Marwan Batubara seperti dikutip PojokSatu.id (Jawa Pos Group), Jumat (6/3).

Baca Juga:  Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka 8 Juni

Marwan secara substansi menilai pemindahan ibu kota negara belum terlalu urgen. Tidak tepat Indonesia mau memindahkan ibu kota di tengah perekonomian terseok-seok, utang banyak, angka kemiskinan masih tinggi, serta setiap tahun defisit semakin melebar.

"Kalau semua swasta, negara akan tersandera. Sangat dikhawatirkan akan ada yang tukar guling nanti," imbuhnya.

Adapun alasan beban Jakarta yang semakin berat, dan kerap dilanda banjir, menurut Marwan Batubara, tidak tepat. Mengingat, calon lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur juga banjir.

"Solusinya adalah perbaiki dan benahi Jakarta. Secara bersamaan, bangun kota-kota baru dan kota-kota industri di sekitar Jakarta dan daerah," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Baca Juga:  PCR Hadirkan Sandiaga Uno sebagai Keynote Speaker

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Ahok Masuk Calon Pimpinan IKN

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sampai saat ini, pemerintah belum menyerahkan draf Rancangan Undang-undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) ke DPR. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyampaikan, ada empat calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN).

Empat calon itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, CEO PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyono, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

"Aneh, UU belum ada, jadi apa gunanya otoritas itu, apa landasannya?" kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Irres), Marwan Batubara seperti dikutip PojokSatu.id (Jawa Pos Group), Jumat (6/3).

Baca Juga:  Biden Unggul Sementara, Trump Curiga Dicurangi

Marwan secara substansi menilai pemindahan ibu kota negara belum terlalu urgen. Tidak tepat Indonesia mau memindahkan ibu kota di tengah perekonomian terseok-seok, utang banyak, angka kemiskinan masih tinggi, serta setiap tahun defisit semakin melebar.

"Kalau semua swasta, negara akan tersandera. Sangat dikhawatirkan akan ada yang tukar guling nanti," imbuhnya.

Adapun alasan beban Jakarta yang semakin berat, dan kerap dilanda banjir, menurut Marwan Batubara, tidak tepat. Mengingat, calon lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur juga banjir.

"Solusinya adalah perbaiki dan benahi Jakarta. Secara bersamaan, bangun kota-kota baru dan kota-kota industri di sekitar Jakarta dan daerah," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Baca Juga:  Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka 8 Juni

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sampai saat ini, pemerintah belum menyerahkan draf Rancangan Undang-undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) ke DPR. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyampaikan, ada empat calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN).

Empat calon itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, CEO PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyono, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

"Aneh, UU belum ada, jadi apa gunanya otoritas itu, apa landasannya?" kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Irres), Marwan Batubara seperti dikutip PojokSatu.id (Jawa Pos Group), Jumat (6/3).

Baca Juga:  Salinan Vonis Pidana Pemilu Disampaikan ke PN Rengat

Marwan secara substansi menilai pemindahan ibu kota negara belum terlalu urgen. Tidak tepat Indonesia mau memindahkan ibu kota di tengah perekonomian terseok-seok, utang banyak, angka kemiskinan masih tinggi, serta setiap tahun defisit semakin melebar.

"Kalau semua swasta, negara akan tersandera. Sangat dikhawatirkan akan ada yang tukar guling nanti," imbuhnya.

Adapun alasan beban Jakarta yang semakin berat, dan kerap dilanda banjir, menurut Marwan Batubara, tidak tepat. Mengingat, calon lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur juga banjir.

"Solusinya adalah perbaiki dan benahi Jakarta. Secara bersamaan, bangun kota-kota baru dan kota-kota industri di sekitar Jakarta dan daerah," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

Baca Juga:  PCR Hadirkan Sandiaga Uno sebagai Keynote Speaker

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari