Kamis, 19 September 2024

Peralihan TV Analog ke Digital, Industri Siaran Kini Semakin Beragam

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sejauh ini, televisi merupakan media dengan tingkat penetrasi informasi yang tertinggi dibandingkan media lainnya, meskipun perkembangan internet sangat pesat. Hal ini disebabkan karena televisi masih menjadi sebuah perangkat yang paling mudah dijangkau dan diakses masyarakat Indonesia.

Begitu disampaikan oleh Komisioner Bidang Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Hardly Stefano Fenelon Pariela.

“Televisi jauh lebih murah, tidak harus mengeluarkan biaya. Siapapun bisa mengakses televisi, ujar Hardly dalam webinar “TV Digital Ramah Keluarga” yang diinisasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (4/8/2021). 

Oleh karenanya, lanjut Hardly migrasi televisi analog ke TV Digital menjadi sebuah keharusan dewasa ini. TV Digital akan membuat industri siaran (broadcasting) di Indonesia akan semakin kompetitif. TV Digital akan menghasilkan kualitas siaran yang bersih, jernih dan canggih, sehingga proses pengawasan juga akan semakin mudah. Ia meramalkan, pasca perpindahan ke TV Digital, akan bermunculan stasiun-stasiun televisi baru yang lebih tersegmentasi, sehingga pemirsa memiliki banyak variasi tontonan.

- Advertisement -
Baca Juga:  JCH Sakit, Layanan Safari Wukuf Disiapkan di Padang Arafah

“Jika banyaknya siaran televisi maka akan muncul televisi segmentasi, misal ada saluran televisi anak, saluran televisi pendidikan, olahraga, berita dan lain-lain. Jadi _audience_ tinggal memilih sesuai kebutuhan mau nonton apa, karena banyaknya ragam siaran televisi,” ujarnya.

Televisi, lanjutnya, sejauh ini masih menjadi media yang memiliki dampak negatif lebih sedikit ketimbang dengan media lain seperti media internet. Konten-konten siaran televisi diawasi dengan ketat, memiliki rambu-rambu dalam produksi konten serta produksi konten dilakukan secara profesional. Hardly meyakini bahwa dengan beralihnya TV Analog ke TV Digital, industri pertelevisian tanah air akan semakin bergeliat dan televisi akan tetap menjadi pilihan bagi aktivitas keluarga di rumah.

- Advertisement -

“Ketika menjadi TV Digital, televisi akan semakin menjadi pilihan aktivitas bersama keluarga,” tegasnya.

Sementara, Anggota Pokja Komuniasi Publik Gugus Tugas Migrasi TV Digital Apni Jaya Putra menjelaskan teknologi TV Digital akan semakin canggih. Misanya akan ada fitur _early warning system_. TV Digital nanti sistemnya akan memberikan informasi bencana, seperti TV Digital di negara Jepang. TV Digital di Jepang akan secara otomatis menghentikan siaran atau memberikan sinyal tertentu apabila terjadi bencana alam.

Baca Juga:  Lima Tahun Revisi UU ASN Tak Selesai, Ternyata Ini Masalahnya

“Nah fitur-fitur TV Digital ini akan terus berkembang. Televisi kita akan semakin canggih, serta ramah keluarga. Makanya, sudah waktunya untuk meninggalkan era analog,” ujarnya.

Ia juga menggaransi siaran-siaran di TV Digital nanti tetap aman dikonsumsi bagi keluarga di Indonesia karena ada pengawasannya ketat dari KPI. Per hari, kata Apni, keluarga di Indonesia menghabiskan waktu rata-rata lima jam menonton siaran televisi.

“Program televisi kita pasti berorientasi pada keluarga, _family wise_, karena memang kita bikin aturan begitu. TV Digital menjadi media hiburan yang paling aman saat ini bagi keluarga,” tutupnya.

Editor: Eka G Putra

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sejauh ini, televisi merupakan media dengan tingkat penetrasi informasi yang tertinggi dibandingkan media lainnya, meskipun perkembangan internet sangat pesat. Hal ini disebabkan karena televisi masih menjadi sebuah perangkat yang paling mudah dijangkau dan diakses masyarakat Indonesia.

Begitu disampaikan oleh Komisioner Bidang Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Hardly Stefano Fenelon Pariela.

“Televisi jauh lebih murah, tidak harus mengeluarkan biaya. Siapapun bisa mengakses televisi, ujar Hardly dalam webinar “TV Digital Ramah Keluarga” yang diinisasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (4/8/2021). 

Oleh karenanya, lanjut Hardly migrasi televisi analog ke TV Digital menjadi sebuah keharusan dewasa ini. TV Digital akan membuat industri siaran (broadcasting) di Indonesia akan semakin kompetitif. TV Digital akan menghasilkan kualitas siaran yang bersih, jernih dan canggih, sehingga proses pengawasan juga akan semakin mudah. Ia meramalkan, pasca perpindahan ke TV Digital, akan bermunculan stasiun-stasiun televisi baru yang lebih tersegmentasi, sehingga pemirsa memiliki banyak variasi tontonan.

Baca Juga:  JCH Sakit, Layanan Safari Wukuf Disiapkan di Padang Arafah

“Jika banyaknya siaran televisi maka akan muncul televisi segmentasi, misal ada saluran televisi anak, saluran televisi pendidikan, olahraga, berita dan lain-lain. Jadi _audience_ tinggal memilih sesuai kebutuhan mau nonton apa, karena banyaknya ragam siaran televisi,” ujarnya.

Televisi, lanjutnya, sejauh ini masih menjadi media yang memiliki dampak negatif lebih sedikit ketimbang dengan media lain seperti media internet. Konten-konten siaran televisi diawasi dengan ketat, memiliki rambu-rambu dalam produksi konten serta produksi konten dilakukan secara profesional. Hardly meyakini bahwa dengan beralihnya TV Analog ke TV Digital, industri pertelevisian tanah air akan semakin bergeliat dan televisi akan tetap menjadi pilihan bagi aktivitas keluarga di rumah.

“Ketika menjadi TV Digital, televisi akan semakin menjadi pilihan aktivitas bersama keluarga,” tegasnya.

Sementara, Anggota Pokja Komuniasi Publik Gugus Tugas Migrasi TV Digital Apni Jaya Putra menjelaskan teknologi TV Digital akan semakin canggih. Misanya akan ada fitur _early warning system_. TV Digital nanti sistemnya akan memberikan informasi bencana, seperti TV Digital di negara Jepang. TV Digital di Jepang akan secara otomatis menghentikan siaran atau memberikan sinyal tertentu apabila terjadi bencana alam.

Baca Juga:  Lima Tahun Revisi UU ASN Tak Selesai, Ternyata Ini Masalahnya

“Nah fitur-fitur TV Digital ini akan terus berkembang. Televisi kita akan semakin canggih, serta ramah keluarga. Makanya, sudah waktunya untuk meninggalkan era analog,” ujarnya.

Ia juga menggaransi siaran-siaran di TV Digital nanti tetap aman dikonsumsi bagi keluarga di Indonesia karena ada pengawasannya ketat dari KPI. Per hari, kata Apni, keluarga di Indonesia menghabiskan waktu rata-rata lima jam menonton siaran televisi.

“Program televisi kita pasti berorientasi pada keluarga, _family wise_, karena memang kita bikin aturan begitu. TV Digital menjadi media hiburan yang paling aman saat ini bagi keluarga,” tutupnya.

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari