Jumat, 20 September 2024

Saat Gencatan Senjata, Rusia Tetap Bombardir Kota Volnovkha

KIEV (RIAUPOS.CO) – Dewan Kota Mariupol, Ukraina, meminta warga kembali ke tempat penampungan alih-alih mengevakuasi diri dari invasi Rusia, Sabtu (5/3/2022).

Hal itu diminta Dewan Kota selama negosiasi dengan Rusia. Kendati demikian mereka memastikan koridor evakuasi akan tetap berlanjut.

"Kami minta semua warga Mariupol pergi ke tempat penampungan. Informasi lebih lanjut tentang evakuasi segera hadir," bunyi pernyataan resmi Dewan Kota Mariupol sperti dilansir CNN, Sabtu (5/3).

Mereka menyebut bahwa negosiasi dengan Rusia untuk melakukan gencatan senjata masih belum rampung.

- Advertisement -

"Polisi akan memberi tahu warga kota dengan bantuan pengeras suara," tambah bunyi pernyataan resmi itu.

Seiringan dengan pernyataan itu, Menteri Reintegrasi Wilayah Penduduk Ukraina, Iryna Vereshchuk, menyebutkan bahwa pasukan Rusia masih menembaki Kota Volnovkha yang terletak di wilayah Donestk timur saat ini.

- Advertisement -
Baca Juga:  Lebih Penting Bakat atau Kerja Keras supaya Sukses?

Padahal, wilayah tersebut merupakan jalur yang memungkinkan warga sipil untuk dapat melarikan diri dari pertempuran.

"Pada 11.45, Federasi Rusia mulai menembaki Kota Volnovakha," ucap Iryna dalam sebuah video yang diunggah ke Facebook, dilansir AFP.

Ia menyebut bahwa sempat ada kesepakatan awal untuk membuka jalur kemanusiaan (evakuasi) di Volnovakha dan Mariupol.

Menurutnya, Rusia telah melanggar perjanjian yang dimediasi oleh Palang Merah. Dia menyebutkan, Rusia gagal memenuhi komitmen hingga akhirnya tetap menembaki Volnovakha.

"Kami menyerukan pihak Rusia untuk mengakhiri penembakan. Mengembalikan gencatan senjata," tambah dia.

Ukraina pun meminta agar proses gencatan senjata itu dapat dilakukan sehingga anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia dapat meninggalkan permukiman.

Baca Juga:  Semakin Panas, Presiden Ukraina: Kami Tidak Takut pada Siapa pun Atau Apa pun

"Kami menghimbau kepada Federasi Rusia untuk memberi kesempatan pengiriman bantuan kemanusiaan dari Kota Dnipro dan Zaporizhzhia. Terutama, yang berupa obat-obatan dan makanan," ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata di sebagian wilayah Ukraina guna memungkinkan warga sipil untuk mengungsi ke wilayah aman. Kemenhan Rusia menyatakan telah menyepakati jalur evakuasi sipil dengan pihak Ukraina.

"Hari ini, 5 Maret, mulai pukul 10 pagi waktu Moskow, pihak Rusia mengumumkan  gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan untuk keluarnya warga sipil dari Mariupol dan Volnovakha," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters, Sabtu (5/3).

Sayangnya, setelah itu Rusia tetap membombardir beberapa kota di Ukraina, termasuk Volnovakha.

Sumber: AFP/CNN/Reuters/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

KIEV (RIAUPOS.CO) – Dewan Kota Mariupol, Ukraina, meminta warga kembali ke tempat penampungan alih-alih mengevakuasi diri dari invasi Rusia, Sabtu (5/3/2022).

Hal itu diminta Dewan Kota selama negosiasi dengan Rusia. Kendati demikian mereka memastikan koridor evakuasi akan tetap berlanjut.

"Kami minta semua warga Mariupol pergi ke tempat penampungan. Informasi lebih lanjut tentang evakuasi segera hadir," bunyi pernyataan resmi Dewan Kota Mariupol sperti dilansir CNN, Sabtu (5/3).

Mereka menyebut bahwa negosiasi dengan Rusia untuk melakukan gencatan senjata masih belum rampung.

"Polisi akan memberi tahu warga kota dengan bantuan pengeras suara," tambah bunyi pernyataan resmi itu.

Seiringan dengan pernyataan itu, Menteri Reintegrasi Wilayah Penduduk Ukraina, Iryna Vereshchuk, menyebutkan bahwa pasukan Rusia masih menembaki Kota Volnovkha yang terletak di wilayah Donestk timur saat ini.

Baca Juga:  Produsen Hoax Benturkan Prabowo dengan Yusuf Mansur

Padahal, wilayah tersebut merupakan jalur yang memungkinkan warga sipil untuk dapat melarikan diri dari pertempuran.

"Pada 11.45, Federasi Rusia mulai menembaki Kota Volnovakha," ucap Iryna dalam sebuah video yang diunggah ke Facebook, dilansir AFP.

Ia menyebut bahwa sempat ada kesepakatan awal untuk membuka jalur kemanusiaan (evakuasi) di Volnovakha dan Mariupol.

Menurutnya, Rusia telah melanggar perjanjian yang dimediasi oleh Palang Merah. Dia menyebutkan, Rusia gagal memenuhi komitmen hingga akhirnya tetap menembaki Volnovakha.

"Kami menyerukan pihak Rusia untuk mengakhiri penembakan. Mengembalikan gencatan senjata," tambah dia.

Ukraina pun meminta agar proses gencatan senjata itu dapat dilakukan sehingga anak-anak, wanita, dan orang lanjut usia dapat meninggalkan permukiman.

Baca Juga:  Taman Basah Minimalis

"Kami menghimbau kepada Federasi Rusia untuk memberi kesempatan pengiriman bantuan kemanusiaan dari Kota Dnipro dan Zaporizhzhia. Terutama, yang berupa obat-obatan dan makanan," ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan gencatan senjata di sebagian wilayah Ukraina guna memungkinkan warga sipil untuk mengungsi ke wilayah aman. Kemenhan Rusia menyatakan telah menyepakati jalur evakuasi sipil dengan pihak Ukraina.

"Hari ini, 5 Maret, mulai pukul 10 pagi waktu Moskow, pihak Rusia mengumumkan  gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan untuk keluarnya warga sipil dari Mariupol dan Volnovakha," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters, Sabtu (5/3).

Sayangnya, setelah itu Rusia tetap membombardir beberapa kota di Ukraina, termasuk Volnovakha.

Sumber: AFP/CNN/Reuters/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari