PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – PASIEN positif Covid-19 di Riau yang meninggal dunia dalam beberapa waktu belakangan ini terus mengalami peningkatan. Dari hasil penelusuran tim Satgas Covid-19 Riau pasien positif yang meninggal dunia banyak yang belum divaksin.
"Kami dapat laporan dari dinas kesehatan maupun rumah sakit, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia itu adalah orang yang belum divaksin. Baik itu lansia dan juga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid," kata Gubri Syamsuar usai melakukan rapat virtual penanganan Covid-19 bersama kabupaten/kota, Jumat (4/3).
Dipaparkan Gubri, vaksin Covid-19 lengkap juga sudah terbukti meningkatan daya tahan tubuh terhadap Covid-19. Hal tersebut telah dirasakan Gubri pasca terkonfirmasi positif Covid-19 untuk kedua kalinya pertengahan Februari lalu.
"Saya sewaktu positif Covid-19 kemarin, tidak ada gejala, tidak demam, tidak batuk. Itu juga karena saya sudah divaksin dua kali, bahkan divaksin ketiga atau booster," ujarnya.
Sementara itu, pasien positif Covid-19 di Riau per hari Jumat (4/3) bertambah 452 orang. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau Masrul Kasmy mengatakan, dengan penambahan itu, total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 143.751 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 817 orang. Sehingga total 132.266 orang yang sembuh," katanya.
Lebih lanjut Masrul menjelaskan, dari penambahan 452 kasus baru, terdapat 37 kasus merupakan warga luar Provinsi Riau. Sedangkan kasus terbanyak di Riau terdapat di Pekanbaru sebanyak 191 orang.
"Kemudian Rohul 46 kasus, Inhu 30, Kampar 24, Siak 24, Kuansing 24, Inhil 20, Rohil 18, Bengkalis 17, Dumai 8, Pelalawan 7, Kepulauan Meranti 6," tuturnya.
Untuk kabar dukanya, terdapat empat pasien positif Covid-19 yang meninggal. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.216 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit 120 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 7.149 orang.
"Sehingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Riau baik yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri sebanyak 7.269 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 2.865 orang dan yang isolasi di rumah sakit 81 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 159.719 dan yang meninggal dunia 533 orang.
Masrul juga mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah. "Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.
Pasien Meninggal di Dumai Kembali Bertambah
Jumlah pasien meninggal akibat terpapar Covid-19 di Kota Dumai kembali bertambah setelah seorang lansia berusia 72 yang sempat mendapatkan perawatan akibat positif terpapar Covid-19 dinyatakan meninggal, Kamis (3/3).
Tidak hanya itu saja, di hari yang sama terjadi penambahan kasus sebanyak 104 kasus baru terpapar Covid-19 sehingga ada sebanyak 542 kasus positif yang masih dirawat di Kota Dumai. Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful mengungkapkan, bahwa perkembangan Covid-19 di Dumai, selalu meningkat signifikan beberapa hari belakangan. Bahkan kemarin, ada satu pasien lansia yang meninggal dunia dan terpapar Covid-19. Ia menambahkan, satu lansia yang meninggal tersebut berumur 72 memiliki komorbid seperti penyakit paru paru kronis, dan gagal ginjal, dan jantung.
Syaiful menjelaskan, bahwa di 2022 ini, pasien yang meninggal dunia seluruhnya sudah lanjut usia, dan belum divaksin. Untuk itu pihaknya meminta kepada masyarakat, khususnya lansia yang bisa divaksin segeralah divaksin.
"Secara medis jika seseorang itu sudah di vaksin dan terkena Covid-19, maka dampak atau keluhannya lebih ringan dibanding yang belum vaksin. Untuk itu mari kita divaksin," katanya, Jumat (4/3)
Diterangkanya, secara akumulasi total kasus Covid-19 yang tercatat di kota Dumai, hingga Kamis (3 /3), mencapai 11.131 kasus, 10.315 dinyatakan sembuh dan 264 orang meninggal Dunia, dan 511 pasien isolasi mandiri (isoman), dan 41 pasien dirawat di RS.
Ia mengingatkan, bahwa dengan adanya peningkatan kasus yang tinggi beberapa hari belakangan, membuktikan penyebaran Covid-19 di kota Dumai, harus menjadi perhatian semua kalangan. "Kita berharap protokol kesehatan tetap diketatkan. Jangan kendor karena penambahan setiap harinya selalu terjadi," jelasnya.
Diakuinya, keberhasilan pemerintah menekan penyebaran Covid-19 dan menghentikan jumlah kematian akibat penyakit Covid-19 ini ada di tangan semua, semua harus bergotong royong dan aktif dalam melaksanakan protokol kesehatan.
"Saat ini Vaksinasi masih berlangsung, kita berharap dengan maksimalnya vaksinasi, maka herd Imunnity di kota Dumai bisa terbentuk dengan baik, walaupun saat ini capaian vaksinasi dosis pertama di kota Dumai, sudah diatas 98 persen," pesannya.
Syaiful mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berpergian ke luar kota terlebih dahulu. Pasalnya saat ini jumlah kasus covid-19 di beberapa daerah mengalami peningkatan, bahkan kasus aktif kebanyakan dari pelaku perjalanan.
"Kalau tidak penting betul jangan keluar kota dulu. Tetap patuhi protokol kesehatan dan aturan yang telah ditetapkan pemerintah," pungkasnya.
Percepat Capaian Vaksinasi di Kampar
Melihat kondisi terkini terkait dengan ditetapkannya Kabupaten Kampar level III kasus Covid-19 oleh Kementerian Dalam Negeri, berbagai langkah dan strategi dilakukan dalam penanggulangan dan pencegahan penyebaran Covid-19.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs Yusri MSi saat memimpin rapat terbatas yang diadakan di ruang rapat lantai II Kantor Bupati Kampar di Bangkinang, Jumat (4/3).
"Ada beberapa kecamatan yang masih sangat rendah persentase capaian vaksinasi. Oleh sebab itu untuk percepatan ini kami bentuk koordinator yang akan dipimpin oleh kepala OPD. Salah satu tugasnya adalah bagaimana percepatan vaksinasi ini dapat tercapai," ujarnya.
Hadir pada kesempatan itu Staf Ahli Bupati Kampar Drs Syamsul Bahri MSi, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Kampar Yuricho Efril SSTP yang juga Plt Kalaksa BPBD Kampar, Kepala Dinas Kesehatan Rahmat, mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kepemudaan Nandang, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kampar.
Dikatakan Yusri, penetapan level III ini tentunya akan memberikan konsekuensi yang tentunya ada pembatasan-pembatasan. Oleh sebab itu ia mengimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan serta mempercepat capaian vaksinasi.
Khusus untuk capaian vaksinasi Yusri menekankan agar kita serius dan berkomitmen, memang ada 14 Kecamatan yang masih rendah capaian vaksinasi, maka dengan adanya koordinator ini harapan kita dapat meningkatkan porsentase capaian vaksinasi.
Yusri manambahkan, khusus kepada Diskominfo Kampar diminta untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media sosial maupun dalam bentuk baliho dan spanduk. Untuk itu, Yusri meminta agar seluruh koordinator yang ditunjuk nanti agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan surat keputusan" ujarnya. (sol/mx12/kom/rpg/ted)