Jumat, 22 November 2024
spot_img

Pengawasan Pupuk Bersubsidi Diperketat

ROHUL (RIAUPOS.CO) — Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Rokan Hulu kedepan akan mengoptimalkan pengawasan pupuk bersubsidi yang disalurkan kepada petani penerima.

Langkah tersebut direalisasikan melalui pemantauan oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). 

"Kita optimis dengan adanya komitmen bersama, kedepan tidak akan terjadi penyelewengan pupuk bersubsidi, karena sudah ada tim KP3 yang melibatkan Kepolisian, Disperindag, Kejaksaan dan instansi lain akan melakukan pengawasan agar pupuk bersubsidi tepat sasaran kepada yang berhak menerimanya," ungkap Kepala Dinas TPH Rohul Mubrizal SP MMA kepada Riau Pos, Ahad (3/11).

Menurutnya, Dinas TPH Rohul telah melaksanakan Sosialisasi Pengawasan Penyaluran Pupuk Bersubsidi dan Implementasi Kartu Tani kepada pihak distributor pupuk serta instansi terkait di Sapadia Hotel Rohul baru baru ini.

Baca Juga:  Bagi Mahasiswa yang Belum Dapat Kuota Gratis, Bisa Langsung Lapor ke Rektor

Mubrizal berharap, dengan adanya Kartu Tani nanti, maka pupuk bersubsidi dari pemerintah tersalurkan dengan baik ke seluruh anggota kelompok tani di Kabupaten Rohul.

Dijelaskannya, kartu tani berbasis online  itu, merupakan sebuah kartu yang dirancang khusus oleh Kementrian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, untuk memudahkan pengawasan dan alokasi pupuk bersubsidi kepada petani, sehingga penyaluran tepat sasaran.
"Kita mendukung penerapan Kartu Tani, tujuannya untuk  memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi, dan pendistribusian pupuk tepat sasaran," jelasnya. 

Mubrizal mengaku, pada tahun ini, jatah pupuk bersubsidi kepada petani di Kabupaten Rohul terjadi pengurangan. Kondisi itu mengakibatkan kelangkaan pupuk subsidi akibat realisasi alokasi pupuk dari APBN yang tidak sampai 40 persen dari kebutuhan petani.

Baca Juga:  Bupati Apresiasi Tim Satgas Covid-19

Diterangkannya, kuota pupuk subsidi di Kabupaten Rohul tahun 2019 terjadi pengurangan, seperti untuk kuota pupuk SP-36 dari 1.861 ton turun menjadi 1.759 ton, pupuk NPK dari 6.985 ton turun menjadi 6.910 ton, dan pupuk organik dari 1.712 ton turun menjadi 1.612 ton.

Namun untuk kuota pupuk urea tidak terjadi perngurangan pada tahun ini, masih tetap 6.165 ton. Sementara untuk pupuk ZA terjadi kenaikan kuota, dari 1.643 ton menjadi 1.743 ton.(adv)

ROHUL (RIAUPOS.CO) — Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Rokan Hulu kedepan akan mengoptimalkan pengawasan pupuk bersubsidi yang disalurkan kepada petani penerima.

Langkah tersebut direalisasikan melalui pemantauan oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). 

- Advertisement -

"Kita optimis dengan adanya komitmen bersama, kedepan tidak akan terjadi penyelewengan pupuk bersubsidi, karena sudah ada tim KP3 yang melibatkan Kepolisian, Disperindag, Kejaksaan dan instansi lain akan melakukan pengawasan agar pupuk bersubsidi tepat sasaran kepada yang berhak menerimanya," ungkap Kepala Dinas TPH Rohul Mubrizal SP MMA kepada Riau Pos, Ahad (3/11).

Menurutnya, Dinas TPH Rohul telah melaksanakan Sosialisasi Pengawasan Penyaluran Pupuk Bersubsidi dan Implementasi Kartu Tani kepada pihak distributor pupuk serta instansi terkait di Sapadia Hotel Rohul baru baru ini.

- Advertisement -
Baca Juga:  Blackbox FDR Sriwijaya Air Ditemukan, Tim Cari VCR di Lokasi yang Sama

Mubrizal berharap, dengan adanya Kartu Tani nanti, maka pupuk bersubsidi dari pemerintah tersalurkan dengan baik ke seluruh anggota kelompok tani di Kabupaten Rohul.

Dijelaskannya, kartu tani berbasis online  itu, merupakan sebuah kartu yang dirancang khusus oleh Kementrian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, untuk memudahkan pengawasan dan alokasi pupuk bersubsidi kepada petani, sehingga penyaluran tepat sasaran.
"Kita mendukung penerapan Kartu Tani, tujuannya untuk  memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi, dan pendistribusian pupuk tepat sasaran," jelasnya. 

Mubrizal mengaku, pada tahun ini, jatah pupuk bersubsidi kepada petani di Kabupaten Rohul terjadi pengurangan. Kondisi itu mengakibatkan kelangkaan pupuk subsidi akibat realisasi alokasi pupuk dari APBN yang tidak sampai 40 persen dari kebutuhan petani.

Baca Juga:  Ini Pasal yang Disangkakan ke Penimbunan 1,1 Juta Kg Minyak Goreng

Diterangkannya, kuota pupuk subsidi di Kabupaten Rohul tahun 2019 terjadi pengurangan, seperti untuk kuota pupuk SP-36 dari 1.861 ton turun menjadi 1.759 ton, pupuk NPK dari 6.985 ton turun menjadi 6.910 ton, dan pupuk organik dari 1.712 ton turun menjadi 1.612 ton.

Namun untuk kuota pupuk urea tidak terjadi perngurangan pada tahun ini, masih tetap 6.165 ton. Sementara untuk pupuk ZA terjadi kenaikan kuota, dari 1.643 ton menjadi 1.743 ton.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari