KHUSUS Penanganan Pasien Covid Reaktif dan Gejala Sedang Manajemen Rumah Sakit Awal Bros Ujung Batu, Selasa (3/8) menyiapkan tenda darurat dari BPBD Rokan Hulu untuk memaksimalkan penaganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Alasan pihak RS Awal Bros Ujung Batu mendirikan tenda darurat tersebut, bukan disebabkan penuhnya ketersedian ruang isolasi pasien Covid-19 yang ada saat ini berjumlah 30 tempat tidur. Tapi tujuannya, untuk pemisahan pasien terutama bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sifatnya yang emergency dipisahkan dengan pasien reaktif bergejala sedang. Disamping pemisahan tersebut, tidak terkontaminasi dengan pasien non Covid-19.
"Untuk saat ini ketersedian ruang isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RS Awal Bros Ujung Batu masih tertampung. Namun untuk lebih safety dan memberikan rasa aman pada pasien yang berobat, manajemen RS Awal Bros Ujung Batu menyiapkan tenda darurat khusus untuk penanganan pasien yang dinyatakan reaktif dan bergejala sedang," ungkap Direktur RS Awal Bros Ujung Batu dr Alin Ayani, Selasa (3/8).
Menurutnya, dengan didirikannya tenda darurat BPBD, manajemen RS Awal Bros Ujung Batu sebelumnya telah mempersiapkan sesuai dengan SOP penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Baik itu peralatan yang diperlukan maupun tenaga kesehatan yang akan melayani nantinya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di tenda darurat yang didirikan di halaman RS.
"Jumlah ruang isolasi penanganan pasien Covid- 19 di RS Awal Bros Ujung Batu sebanyak 30 tempat tidur. Hingga hari ini (Selasa, red), baru 70 persen tingkat hunian pasien Covid-19. Belum penuh, tempat tidur masih ada untuk penanganan pasien Covid-19," katanya.
Diakuinya, didirikanya tenda darurat BPBD untuk penanganan pasien covid- 19, menindaklanjuti kebijakan Gubernur Riau adanya penambahan 40 persen tempat tidur untuk pasien Covid-19. Mesti dalam keadaan sekarang ruang isolasi Covid-19 masih tertampung.(adv)
KHUSUS Penanganan Pasien Covid Reaktif dan Gejala Sedang Manajemen Rumah Sakit Awal Bros Ujung Batu, Selasa (3/8) menyiapkan tenda darurat dari BPBD Rokan Hulu untuk memaksimalkan penaganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Alasan pihak RS Awal Bros Ujung Batu mendirikan tenda darurat tersebut, bukan disebabkan penuhnya ketersedian ruang isolasi pasien Covid-19 yang ada saat ini berjumlah 30 tempat tidur. Tapi tujuannya, untuk pemisahan pasien terutama bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sifatnya yang emergency dipisahkan dengan pasien reaktif bergejala sedang. Disamping pemisahan tersebut, tidak terkontaminasi dengan pasien non Covid-19.
- Advertisement -
"Untuk saat ini ketersedian ruang isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RS Awal Bros Ujung Batu masih tertampung. Namun untuk lebih safety dan memberikan rasa aman pada pasien yang berobat, manajemen RS Awal Bros Ujung Batu menyiapkan tenda darurat khusus untuk penanganan pasien yang dinyatakan reaktif dan bergejala sedang," ungkap Direktur RS Awal Bros Ujung Batu dr Alin Ayani, Selasa (3/8).
Menurutnya, dengan didirikannya tenda darurat BPBD, manajemen RS Awal Bros Ujung Batu sebelumnya telah mempersiapkan sesuai dengan SOP penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Baik itu peralatan yang diperlukan maupun tenaga kesehatan yang akan melayani nantinya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di tenda darurat yang didirikan di halaman RS.
- Advertisement -
"Jumlah ruang isolasi penanganan pasien Covid- 19 di RS Awal Bros Ujung Batu sebanyak 30 tempat tidur. Hingga hari ini (Selasa, red), baru 70 persen tingkat hunian pasien Covid-19. Belum penuh, tempat tidur masih ada untuk penanganan pasien Covid-19," katanya.
Diakuinya, didirikanya tenda darurat BPBD untuk penanganan pasien covid- 19, menindaklanjuti kebijakan Gubernur Riau adanya penambahan 40 persen tempat tidur untuk pasien Covid-19. Mesti dalam keadaan sekarang ruang isolasi Covid-19 masih tertampung.(adv)