LOGASTANAHDARAT (RIAUPOS.CO) – Keinginan masyarakat Giri Sako, Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD) untuk memiliki bendungan yang bisa dimanfaatkan tak kunjung terwujud. Pasalnya, bendungan saat ini tak bisa dioperasikan. Dan menimbulkan kekecewaan di masyarakat.
Apalagi didapati banyak sisi bangunan yang retak-retak. Selain itu, didapati pintu air bendungan tersebut tak bisa ditutup. Sebagaimana yang diungkapkan Kepala Dusun I Giri Sako, Sudarmaji usai meninjau kondisi bangunan tersebut bersama anggota DPRD Kuansing, Darwis ST, akhir pekan lalu.
Mewakili masyarakatnya, Ia mengaku kecewa dengan pembangunan bendungan yang dikerjakan asal jadi. Padahal masyarakat berharap bendungan tersebut bisa segera dimanfaatkan. Namun tak kunjung bisa dimanfaatkan.
“Kami kecewa dengan pembangunan bendungan ini. Makanya kami berharap, pihak DPRD bisa turun meninjau lokasi. Dan kami akan melayangkan surat ke DPRD,” tegas Sudarmaji.
Sedangkan, anggota DPRD Kuansing Darwis ST yang meninjau langsung kondisi bangunan bendungan tersebut bersama warga setempat, juga heran dengan pembangunan bendungan yang asal-asalan. Padahal telah menghabiskan anggaran lebih dari Rp700 juta.
“Ini dulu kan jebol. Lalu, sekarang mulai dibangun. Sekarang itu yang asalan. Kami berharap pihak-pihak terkait segera turun ke lokasi mengecek kebenaran agar segera diperbaiki dan difungsikan. Supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” katanya.
Laporan: Juprison
Editor: Deslina
LOGASTANAHDARAT (RIAUPOS.CO) – Keinginan masyarakat Giri Sako, Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD) untuk memiliki bendungan yang bisa dimanfaatkan tak kunjung terwujud. Pasalnya, bendungan saat ini tak bisa dioperasikan. Dan menimbulkan kekecewaan di masyarakat.
Apalagi didapati banyak sisi bangunan yang retak-retak. Selain itu, didapati pintu air bendungan tersebut tak bisa ditutup. Sebagaimana yang diungkapkan Kepala Dusun I Giri Sako, Sudarmaji usai meninjau kondisi bangunan tersebut bersama anggota DPRD Kuansing, Darwis ST, akhir pekan lalu.
- Advertisement -
Mewakili masyarakatnya, Ia mengaku kecewa dengan pembangunan bendungan yang dikerjakan asal jadi. Padahal masyarakat berharap bendungan tersebut bisa segera dimanfaatkan. Namun tak kunjung bisa dimanfaatkan.
“Kami kecewa dengan pembangunan bendungan ini. Makanya kami berharap, pihak DPRD bisa turun meninjau lokasi. Dan kami akan melayangkan surat ke DPRD,” tegas Sudarmaji.
- Advertisement -
Sedangkan, anggota DPRD Kuansing Darwis ST yang meninjau langsung kondisi bangunan bendungan tersebut bersama warga setempat, juga heran dengan pembangunan bendungan yang asal-asalan. Padahal telah menghabiskan anggaran lebih dari Rp700 juta.
“Ini dulu kan jebol. Lalu, sekarang mulai dibangun. Sekarang itu yang asalan. Kami berharap pihak-pihak terkait segera turun ke lokasi mengecek kebenaran agar segera diperbaiki dan difungsikan. Supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” katanya.
Laporan: Juprison
Editor: Deslina