Kamis, 24 Juli 2025

Facebook Diminta Take Down Berita Hoaks Terkait Corona

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meminta masyarakat tidak menyebarluaskan 2 orang penderita virus Covid-19, khususnya di media sosial. Disebutkan bahwa hal ini melanggar etika dalam berkomunikasi.

โ€œKita jaga sama-sama etika komunikasi pasien-pasien itu juga diberitakan. Ini akan menjadikan pelajaran yang baik untuk tidak kita ulangi, kita jaga betul etika komunikasi,โ€ ungkapnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3) malam.

Bahkan, untuk menghapus seluruh jejak penyebaran penderita virus dan berita hoaks lainnya di media sosial, pihaknya telah berkoordinasi dengan platform media sosial, seperti Facebook.

โ€œKemenkominfo sudah meminta seluruh platform seperti facebook untuk takedown terkait berita hoaks corona,โ€ ujarnya.

Menurutnya, tidak ada keuntungan dalam menyebarkan berita bohong. Apalagi, pelaku akan dikenakan sanksi atas perbuatannya.

Baca Juga:  Tampilkan Simple Glamour Makeup dengan Alis Serat dan Eyeshadow Glitter

โ€œYang distribusi hoaks merugikan diri sendiri, merugikan keluarga sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Jangan, apalagi penyebaran hoaks ada sanksi hukum dan pidana, aparat pasti ya akan mengambil langkah yang tegas,โ€ katanya.

Johnny juga mengimbau agar masyarakat untuk tidak panik yang dapat menimbulkan ketakutan lebih besar lagi di Indonesia. Sebab, pemerintah telah melakukan upaya untuk menekan penyebaran virus tersebut, salah satunya dengan mendeteksi pihak mana saja yang telah melakukan kontak dengan kedua orang positif Covid-19 tersebut.

โ€œKesiapan pemerintah dan semua kemampuan yang ada semua digunakan, baik rumah sakit tersedianya paramedis, laboratorium terkait penanganan penyakitnya,โ€ tegas dia.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Baca Juga:  Menko Airlangga Hartarto Minta Pengusaha Tidak Cicil THR Karyawan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meminta masyarakat tidak menyebarluaskan 2 orang penderita virus Covid-19, khususnya di media sosial. Disebutkan bahwa hal ini melanggar etika dalam berkomunikasi.

โ€œKita jaga sama-sama etika komunikasi pasien-pasien itu juga diberitakan. Ini akan menjadikan pelajaran yang baik untuk tidak kita ulangi, kita jaga betul etika komunikasi,โ€ ungkapnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3) malam.

Bahkan, untuk menghapus seluruh jejak penyebaran penderita virus dan berita hoaks lainnya di media sosial, pihaknya telah berkoordinasi dengan platform media sosial, seperti Facebook.

โ€œKemenkominfo sudah meminta seluruh platform seperti facebook untuk takedown terkait berita hoaks corona,โ€ ujarnya.

Menurutnya, tidak ada keuntungan dalam menyebarkan berita bohong. Apalagi, pelaku akan dikenakan sanksi atas perbuatannya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Setiap Peserta Kartu Prakerja Dapat Rp 3,55 Juta

โ€œYang distribusi hoaks merugikan diri sendiri, merugikan keluarga sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Jangan, apalagi penyebaran hoaks ada sanksi hukum dan pidana, aparat pasti ya akan mengambil langkah yang tegas,โ€ katanya.

Johnny juga mengimbau agar masyarakat untuk tidak panik yang dapat menimbulkan ketakutan lebih besar lagi di Indonesia. Sebab, pemerintah telah melakukan upaya untuk menekan penyebaran virus tersebut, salah satunya dengan mendeteksi pihak mana saja yang telah melakukan kontak dengan kedua orang positif Covid-19 tersebut.

- Advertisement -

โ€œKesiapan pemerintah dan semua kemampuan yang ada semua digunakan, baik rumah sakit tersedianya paramedis, laboratorium terkait penanganan penyakitnya,โ€ tegas dia.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Baca Juga:  Ibu-Ibu Heboh, Repol Terima Tantangan Parut Kelapa
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meminta masyarakat tidak menyebarluaskan 2 orang penderita virus Covid-19, khususnya di media sosial. Disebutkan bahwa hal ini melanggar etika dalam berkomunikasi.

โ€œKita jaga sama-sama etika komunikasi pasien-pasien itu juga diberitakan. Ini akan menjadikan pelajaran yang baik untuk tidak kita ulangi, kita jaga betul etika komunikasi,โ€ ungkapnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3) malam.

Bahkan, untuk menghapus seluruh jejak penyebaran penderita virus dan berita hoaks lainnya di media sosial, pihaknya telah berkoordinasi dengan platform media sosial, seperti Facebook.

โ€œKemenkominfo sudah meminta seluruh platform seperti facebook untuk takedown terkait berita hoaks corona,โ€ ujarnya.

Menurutnya, tidak ada keuntungan dalam menyebarkan berita bohong. Apalagi, pelaku akan dikenakan sanksi atas perbuatannya.

Baca Juga:  Fadli Zon Puji Rakyat Aceh

โ€œYang distribusi hoaks merugikan diri sendiri, merugikan keluarga sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Jangan, apalagi penyebaran hoaks ada sanksi hukum dan pidana, aparat pasti ya akan mengambil langkah yang tegas,โ€ katanya.

Johnny juga mengimbau agar masyarakat untuk tidak panik yang dapat menimbulkan ketakutan lebih besar lagi di Indonesia. Sebab, pemerintah telah melakukan upaya untuk menekan penyebaran virus tersebut, salah satunya dengan mendeteksi pihak mana saja yang telah melakukan kontak dengan kedua orang positif Covid-19 tersebut.

โ€œKesiapan pemerintah dan semua kemampuan yang ada semua digunakan, baik rumah sakit tersedianya paramedis, laboratorium terkait penanganan penyakitnya,โ€ tegas dia.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Baca Juga:  Mendag Sebut Indonesia Kini Sudah Menjadi Pusat Busana Muslim Dunia

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari