Sabtu, 23 November 2024
spot_img

78 Hot Spot di Delapan Daerah

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Dumai berpotensi membuat bencana kabut asap. Pasalnya di Kota Dumai terdeteksi sekitar 12 hot spot dengan level konfiden 70 persen.  Hal itu membuat Kota Dumai berpotensi terjadi kabut asap. Kepala BPBD Kota Dumai Afri Lagan mengatakan, melihat arah angin Utara-Timur potensi kabut asap dari karhutla Rupat yang sekarang mencapai 10 fire spot akan berdampak ke Kota Dumai.

"Di samping itu ada  satu hot spot di Jalan Dumai Motor Tanjung Palas juga ikut mempengaruhi kualitas udara. Semoga Dumai tidak terdampak kabut asap," ujar Afri Lagan, Selasa (3/3).

Lagan mengatakan me­ngatakan peta rawan karhutla Dumai masuk dalam  kategori merah yang artinya sangat mudah terbakar.

"Setelah kami cek, ada empat titik api di Bangsal Aceh, dua titik di lubuk gaung, satu titik di Dumai Timur dan lima titiknya ternyata di Kabupaten Rohil, namun berada di perbatasan," ujarnya.

Sementara itu Dandim 0320 Dumai Letkol Inf Irdhan  mengatakan sampai saat ini tim gabungan sedang melakukan upaya pendinginan dan pemadaman di beberapa titik karhutla di Kota Dumai.

"Api sudah tidak ada lagi namun karena kondisi lahan yang terbakar sebahagian besar adalah gambut jadi kami harus melakukan pendinginan guna memastikan tidak meluasnya kebakaran dan api tidak kembali muncul," ujarnya.

10 Hektare Lahan di Pelalawan Terbakar

Berdasakan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Riau terpantau  78 hot spot di delapan daerah pada Selasa (3/3) pukul 06.00 dengan tingkat kepercayaan 50 persen. Yang terbanyak berada di Pelalawan 22 titik, disusul Dumai (16), Bengkalis  (10), Indragiri Hilir  (8),  Siak (7),   Kepulauan Meranti (6), Rokan Hilir (6), dan Indragiri Hulu (2).

Baca Juga:  Indra Iskandar Sebut Penggantian Gorden Permintaan Anggota DPR

Di Pelalawan dari jumlah itu 16 telah berubah menjadi fire spot (titik api) dan membakar lahan seluas 10 hektare di Desa Pula Muda Kecamatan Teluk Meranti. Beruntung Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pelalawan bersama tim satgas Karhutla Polres Pelalawan serta Tim Rayon Kecamatan Teluk Meranti cepat melakukan upaya penanggulangan, sehingga karhutla tidak menjadi meluas.  

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Penandio mengatakan 16 hot spot konfiden di atas 70 persen yang terpantau satelit di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti. Sedangkan sisanya 6 hotspot convidence 50 persen, berada di Desa Segamai Kecamatan Kuala Kampar. " Ya, ada sebanyak 22 hot spot ditemukan di Pelalawan pada Selasa (3/3). Dan dari puluhan titik hotspot tersebut, 16 titik telah berubah menjadi fire spot yang telah membakar lahan di Desa Pulau Muda," ujar Hadi saat dikonfirmasi Riau Pos, Selasa (3/3).

Di tempat terpisah, salah seorang warga Desa Pulau Muda, Ahmad Basir ketika dikonfirmasi membenarkan adanya karhutla di desanya. Di mana karhutla yang telah terjadi sejak Ahad (1/3) lalu ini, telah menghanguskan lahan kosong seluas 10 hektare.

"Ya, ada sekitar 10 hektare lahan terbakar di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti. Kalau lokasi lahan yang terbakar itu cukup jauh dari permukiman masyarakat dan sangat sulit ditempuh menggunakan kendaraan. Alhamdulillah, saat ini api telah berhasil dipadamkan tim gabungan," ujarnya.

Karhutla juga meluas di Kabupaten Siak. Di Mengkapan Kecamatan Sungai Apit lahan yang terbakar meluas hingga mencapai 10 hektare dan di Kecamatan Kandis 20 hektare. Hal ini dikarenakan kencangnya tiupan angin, serta kurangnya sumber air menjadi kendala dalam melakukan pemadaman. Saat ini api berhasil dikendalikan, upaya pemadaman terus dilakukan.  

Baca Juga:  Tak Kuat Sai, Pakai Kursi Roda

Sedangkan di Kecamatan Kandis kebakaran lahan mencapai 20 hektare  saat ini sedang dalam proses pendinginan lahan oleh tim karhutla. Di Kecamatan Rawang Putih  lahan terbakar seluas 1 hektare.

"Kebakaran lahan di Mengkapan Kecamatan Sungai Apit mencapai 10 haktare. Saat ini pemadaman dan pendinginan lahan oleh tim gabungan," ujar Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya, Selasa (3/3).

Di Indragiri Hulu (Inhu)

Tim Satgas Gabungan lberjibaku memadamkan karhutla di Desa Penyaguhan Kecamatan Batang Gansal, Selasa (3/3). Hanya saja, hingga Selasa (3/3) sore, lokasi  yang terbakar sudah pada tahap pendinginan.

"Benar, ada lahan yang terbakar di Desa Penyaguhan Kecamatan Batang Gansal dan saat ini tinggal pendinginan," ujar Kepala KPBD Kabupaten Inhu Ergusfian S.Sos, Selasa (3/3).

Pelaku Pembakaran Lahan Ditangkap

Tim Patroli Karhutla Polsek Bangko mengamankan seorang warga karena kedapatan melakukan pembakaran lahan yang terjadi di daerah Jalan Bulan Ujung, Kelurahan Bagan Hulu, Bangko.

Kapolsek Bangko Kompol Sasli Rais SH didampingi Ps Kasi Humas Bripka Puji Anton, Selasa (3/3) menerangkan tim cukup kesulitan karena kendala akses yang jauh ke lokasi kejadian, namun hal itu tidak menyurutkan semangat untuk maksimal menjalankan tugas.

"Tidak ada akses jalan darat, jadi hanya dapat dijangkau dengan mengunakan perahu mesin,"  kata Kapolsek.

Ia menerangkan, sampai di tempat kejadian sesuai dengan koordinat, tim patroli melihat semak belukar yang masih terbakar. Kemudian tim melakukan penyisiran dan melihat ada seseorang yang sedang beraktivitas membuat tumpukan bekas kayu yang sudah ditumbangkan kemudian dibakar dengan tujuan membuka lahan.(hsb/amn/wik/fad/kas)

DUMAI (RIAUPOS.CO) — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Dumai berpotensi membuat bencana kabut asap. Pasalnya di Kota Dumai terdeteksi sekitar 12 hot spot dengan level konfiden 70 persen.  Hal itu membuat Kota Dumai berpotensi terjadi kabut asap. Kepala BPBD Kota Dumai Afri Lagan mengatakan, melihat arah angin Utara-Timur potensi kabut asap dari karhutla Rupat yang sekarang mencapai 10 fire spot akan berdampak ke Kota Dumai.

"Di samping itu ada  satu hot spot di Jalan Dumai Motor Tanjung Palas juga ikut mempengaruhi kualitas udara. Semoga Dumai tidak terdampak kabut asap," ujar Afri Lagan, Selasa (3/3).

- Advertisement -

Lagan mengatakan me­ngatakan peta rawan karhutla Dumai masuk dalam  kategori merah yang artinya sangat mudah terbakar.

"Setelah kami cek, ada empat titik api di Bangsal Aceh, dua titik di lubuk gaung, satu titik di Dumai Timur dan lima titiknya ternyata di Kabupaten Rohil, namun berada di perbatasan," ujarnya.

- Advertisement -

Sementara itu Dandim 0320 Dumai Letkol Inf Irdhan  mengatakan sampai saat ini tim gabungan sedang melakukan upaya pendinginan dan pemadaman di beberapa titik karhutla di Kota Dumai.

"Api sudah tidak ada lagi namun karena kondisi lahan yang terbakar sebahagian besar adalah gambut jadi kami harus melakukan pendinginan guna memastikan tidak meluasnya kebakaran dan api tidak kembali muncul," ujarnya.

10 Hektare Lahan di Pelalawan Terbakar

Berdasakan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Riau terpantau  78 hot spot di delapan daerah pada Selasa (3/3) pukul 06.00 dengan tingkat kepercayaan 50 persen. Yang terbanyak berada di Pelalawan 22 titik, disusul Dumai (16), Bengkalis  (10), Indragiri Hilir  (8),  Siak (7),   Kepulauan Meranti (6), Rokan Hilir (6), dan Indragiri Hulu (2).

Baca Juga:  MTQ Jadikan Momentum Wujudkan Masyarakat Madani

Di Pelalawan dari jumlah itu 16 telah berubah menjadi fire spot (titik api) dan membakar lahan seluas 10 hektare di Desa Pula Muda Kecamatan Teluk Meranti. Beruntung Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pelalawan bersama tim satgas Karhutla Polres Pelalawan serta Tim Rayon Kecamatan Teluk Meranti cepat melakukan upaya penanggulangan, sehingga karhutla tidak menjadi meluas.  

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Penandio mengatakan 16 hot spot konfiden di atas 70 persen yang terpantau satelit di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti. Sedangkan sisanya 6 hotspot convidence 50 persen, berada di Desa Segamai Kecamatan Kuala Kampar. " Ya, ada sebanyak 22 hot spot ditemukan di Pelalawan pada Selasa (3/3). Dan dari puluhan titik hotspot tersebut, 16 titik telah berubah menjadi fire spot yang telah membakar lahan di Desa Pulau Muda," ujar Hadi saat dikonfirmasi Riau Pos, Selasa (3/3).

Di tempat terpisah, salah seorang warga Desa Pulau Muda, Ahmad Basir ketika dikonfirmasi membenarkan adanya karhutla di desanya. Di mana karhutla yang telah terjadi sejak Ahad (1/3) lalu ini, telah menghanguskan lahan kosong seluas 10 hektare.

"Ya, ada sekitar 10 hektare lahan terbakar di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti. Kalau lokasi lahan yang terbakar itu cukup jauh dari permukiman masyarakat dan sangat sulit ditempuh menggunakan kendaraan. Alhamdulillah, saat ini api telah berhasil dipadamkan tim gabungan," ujarnya.

Karhutla juga meluas di Kabupaten Siak. Di Mengkapan Kecamatan Sungai Apit lahan yang terbakar meluas hingga mencapai 10 hektare dan di Kecamatan Kandis 20 hektare. Hal ini dikarenakan kencangnya tiupan angin, serta kurangnya sumber air menjadi kendala dalam melakukan pemadaman. Saat ini api berhasil dikendalikan, upaya pemadaman terus dilakukan.  

Baca Juga:  Tjahjo Minta Maaf Soal Film Ilegal yang Dibagikannya di Medsos

Sedangkan di Kecamatan Kandis kebakaran lahan mencapai 20 hektare  saat ini sedang dalam proses pendinginan lahan oleh tim karhutla. Di Kecamatan Rawang Putih  lahan terbakar seluas 1 hektare.

"Kebakaran lahan di Mengkapan Kecamatan Sungai Apit mencapai 10 haktare. Saat ini pemadaman dan pendinginan lahan oleh tim gabungan," ujar Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanjaya, Selasa (3/3).

Di Indragiri Hulu (Inhu)

Tim Satgas Gabungan lberjibaku memadamkan karhutla di Desa Penyaguhan Kecamatan Batang Gansal, Selasa (3/3). Hanya saja, hingga Selasa (3/3) sore, lokasi  yang terbakar sudah pada tahap pendinginan.

"Benar, ada lahan yang terbakar di Desa Penyaguhan Kecamatan Batang Gansal dan saat ini tinggal pendinginan," ujar Kepala KPBD Kabupaten Inhu Ergusfian S.Sos, Selasa (3/3).

Pelaku Pembakaran Lahan Ditangkap

Tim Patroli Karhutla Polsek Bangko mengamankan seorang warga karena kedapatan melakukan pembakaran lahan yang terjadi di daerah Jalan Bulan Ujung, Kelurahan Bagan Hulu, Bangko.

Kapolsek Bangko Kompol Sasli Rais SH didampingi Ps Kasi Humas Bripka Puji Anton, Selasa (3/3) menerangkan tim cukup kesulitan karena kendala akses yang jauh ke lokasi kejadian, namun hal itu tidak menyurutkan semangat untuk maksimal menjalankan tugas.

"Tidak ada akses jalan darat, jadi hanya dapat dijangkau dengan mengunakan perahu mesin,"  kata Kapolsek.

Ia menerangkan, sampai di tempat kejadian sesuai dengan koordinat, tim patroli melihat semak belukar yang masih terbakar. Kemudian tim melakukan penyisiran dan melihat ada seseorang yang sedang beraktivitas membuat tumpukan bekas kayu yang sudah ditumbangkan kemudian dibakar dengan tujuan membuka lahan.(hsb/amn/wik/fad/kas)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari