PADANG (RIAUPOS.CO) – Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memastikan pembangunan jalan tol sebagai proyek strategis nasional terus dilakukan dan pasti akan diselesaikan oleh pemerintah. Ya, Tol Pekanbaru-Padang atau sebaliknya, terus digesa pekerjaannya. Sinergitas bersama seluruh stakeholder dalam mengebut pekerjaan menjadi optimisme orang nomor satu di Sumbar tersebut.
Hal ini ditegaskan Irwan Prayitno saat menjadi narasumber dalam Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Padang Ekspres Group di Adinegoro Room Graha Pena Padang, Kamis (4/2/2021).
"Pembangunan jalan tol prosesnya tetap jalan. Sebab ada (disinformasi) yang menyatakan berhenti dan uang habis," tegas Gubernur Sumbar
Menurut gubernur dua periode itu, PT Hutama Karya (HK) sebagaimana paparannya dalam FGD sudah menyatakan terus melakukan proses pembangunan sejak groundbreaking Presiden Februari 2018.
"Semuanya all-out termasuk tokoh masyarakat untuk pembangunan jalan tol ini. Pak Presiden pun saat ground breaking juga sudah minta izin bangun jalan tol kepada tokoh masyarakat yang hadir waktu itu," jelas Irwan Prayitno.
Diakui gubernur, memang jika dibandingkan pembangunan di Pekanbaru lebih cepat. Proses pembebasan lahan dan ganti ruginya lebih cepat. Sedangkan di Sumbar sebagaimana disampaikan HK, sekitar 80 persen merupakan tanah kaum atau ulayat yang pemiliknya hingga ratusan orang sehingga perlu dilakukan upaya persuasif.
"Jalan tol ini pasti jadi. Tak ada satupun rakyat yang bisa menghambat. Kalau menghambat, penegak hukum akan turun tangan. Ini perintah presiden dan undang-undang. Namun demikian upaya yang dilakukan pemerintah daerah persuasif bersama tokoh masyarakat. Pendekatan dengan ninik mamak. Kita tidak mau refresif. Apalagi ini program nasional. Untuk kepentingan masyarakat. Jadi, kita persuasif. Jika ingin cepat bisa saja dengan melibatkan penegak hukum," tandasnya.
Diungkapkan gubernur bahwa memang perlu dilakukan sosialisasi yang intens kepada masyarakat di sekitar lokasi pembangunan sehingga tidak ada disinformasi.
"Jadi, tidak usah takut dengan masalah tanah. Undang dan datangi pemilik tanah. Jalan ini percepat akses barang. Hidup pertanian, peternakan dan pariwisata kita. Ramai kunjungan wisata kita jika jalan tol ini selesai," kata gubernur.
Sementara itu, Koordinator Bidang Intelijen Kejati Sumbar La Ode Muhammad Nusrim menegaskan bahwa tidak ada masalah berarti dengan pembangunan tol.
Menurutnya, pembangunan terus berlanjut. "Memang dalam pembangunan ada kendala seperti pembebeasan lahan dan ganti rugi tanah. Namun, itu semua sudah teridentifikasi dan bisa diselesaikan. Saya juga ingatkan jangan percaya pada sumber yang tidak jelas. Saya terima kasih media bantu sosialisasi ini. Tidak ada hambatan berarti. Harga yang sebelumnya harus diupdate lagi, data terbaru. Jadi tidak ada masalah lagi soal harga. Tidak akan terulang lagi kejadian penlok 1," ujarnya.
Sumber: Padangekspres.co
Editor: Eka G Putra