LIPATKAIN (RIAUPOS.CO) – Masyarakat Kenegerian Padang Sawah yang terdiri dari dua desa, yakni Desa Padang Sawah dan Sungai Liti, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, melaksanakan ritual adat untuk mengusir wabah corona (Covid-19), Jumat (3/4/2020).
Ritual ini dimulai setelah salat Jumat, yakni berupa doa dan bertahlil bersama sambil berkeliling kampung. Dimulai dari Masjid Istiqlal Padang Sawah, masuk ke jalan raya, jalan-jalan kecil sepanjang kampung dan jalan-jalan paling pinggir di kampung tersebut.
Ritual dipimpin oleh tokoh agama atau imam. Diikuti oleh seluruh datuk, ninik mamak, dan masyarakat, khususnya jamaah salat Jumat. Tidak betahlil saja, saat keliling kampung itu, masing-masing warga melemparkan obat pengusir wabah menular, termasuk virus corona yang disebut dengan Si Tawar nan Ompek.
Obat yang terdiri dari racikan daun-daun kampung ini dibawa masing-masing oleh jamaah dari rumah. Sesampainya di masjid, dicampur dalam satu wadah dan didoakan bersama. Kemudian dibawa keliling kampung dan dilemparkan ke jalan-jalan sambil bertahlil.
"Corona ini termasuk wabah menular. Meski belum masuk kampung, kami sepakat untuk menjalankan ritual yang sudah ada sejak nenek moyang kami dulu. Ini hanya jalan atau cara saja. Sebagai bagian dari ikhtiar," ujar Datuk Pucuk Kanagarian Padang Sawah, Darnius.
Dijelaskannya lagi, segala doa hanya untuk Allah, segala permohonan hanya kepada Allah, dan kepada-Nya masyarakat kampungnya berharap agar corona tidak masuk ke kampung.
Laporan: Kunni Masrohanti (Lipatkain)
Editor: Hary B Koriun