Minggu, 10 November 2024

Masyarakat Padang Sawah Tolak Corona dengan Tahlil Keliling Kampung

- Advertisement -

LIPATKAIN (RIAUPOS.CO) – Masyarakat Kenegerian Padang Sawah yang terdiri dari dua desa, yakni Desa Padang Sawah dan Sungai Liti, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, melaksanakan ritual adat untuk mengusir wabah corona (Covid-19), Jumat (3/4/2020).

Ritual ini dimulai setelah salat Jumat, yakni berupa doa dan bertahlil bersama sambil berkeliling kampung. Dimulai dari Masjid Istiqlal Padang Sawah, masuk ke jalan raya, jalan-jalan kecil sepanjang kampung dan jalan-jalan paling pinggir di kampung tersebut.

- Advertisement -

Ritual dipimpin oleh tokoh agama atau imam. Diikuti oleh seluruh datuk, ninik mamak, dan masyarakat, khususnya jamaah salat Jumat. Tidak  betahlil saja, saat keliling kampung itu, masing-masing warga melemparkan obat pengusir wabah menular, termasuk virus corona yang disebut dengan Si Tawar nan Ompek.

Obat yang terdiri dari racikan daun-daun kampung ini dibawa masing-masing oleh jamaah dari rumah. Sesampainya di masjid, dicampur dalam satu wadah dan didoakan bersama. Kemudian dibawa keliling kampung dan dilemparkan ke jalan-jalan sambil bertahlil.

Baca Juga:  Serahkan Sembako, Donor Darah dan Dukung Pertanian

"Corona ini termasuk wabah menular. Meski belum masuk kampung, kami sepakat untuk menjalankan ritual yang sudah ada sejak nenek moyang kami dulu. Ini hanya jalan atau cara saja. Sebagai bagian dari ikhtiar," ujar Datuk Pucuk Kanagarian Padang Sawah, Darnius.

- Advertisement -

Dijelaskannya lagi, segala doa hanya untuk Allah, segala permohonan hanya kepada Allah, dan kepada-Nya masyarakat kampungnya berharap agar corona tidak masuk ke kampung.

Laporan: Kunni Masrohanti (Lipatkain)
Editor: Hary B Koriun

LIPATKAIN (RIAUPOS.CO) – Masyarakat Kenegerian Padang Sawah yang terdiri dari dua desa, yakni Desa Padang Sawah dan Sungai Liti, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, melaksanakan ritual adat untuk mengusir wabah corona (Covid-19), Jumat (3/4/2020).

Ritual ini dimulai setelah salat Jumat, yakni berupa doa dan bertahlil bersama sambil berkeliling kampung. Dimulai dari Masjid Istiqlal Padang Sawah, masuk ke jalan raya, jalan-jalan kecil sepanjang kampung dan jalan-jalan paling pinggir di kampung tersebut.

- Advertisement -

Ritual dipimpin oleh tokoh agama atau imam. Diikuti oleh seluruh datuk, ninik mamak, dan masyarakat, khususnya jamaah salat Jumat. Tidak  betahlil saja, saat keliling kampung itu, masing-masing warga melemparkan obat pengusir wabah menular, termasuk virus corona yang disebut dengan Si Tawar nan Ompek.

Obat yang terdiri dari racikan daun-daun kampung ini dibawa masing-masing oleh jamaah dari rumah. Sesampainya di masjid, dicampur dalam satu wadah dan didoakan bersama. Kemudian dibawa keliling kampung dan dilemparkan ke jalan-jalan sambil bertahlil.

- Advertisement -
Baca Juga:  Barcelona Punya Teknologi Kamera Sekaligus Rompi

"Corona ini termasuk wabah menular. Meski belum masuk kampung, kami sepakat untuk menjalankan ritual yang sudah ada sejak nenek moyang kami dulu. Ini hanya jalan atau cara saja. Sebagai bagian dari ikhtiar," ujar Datuk Pucuk Kanagarian Padang Sawah, Darnius.

Dijelaskannya lagi, segala doa hanya untuk Allah, segala permohonan hanya kepada Allah, dan kepada-Nya masyarakat kampungnya berharap agar corona tidak masuk ke kampung.

Laporan: Kunni Masrohanti (Lipatkain)
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari