ROKAN HULU (RIAUPOS.CO) — Kerusakan sejumlah ruas jalan provinsi di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang menjadi keluhan masyarakat dan pengguna jalan direspon oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri) H Edi Natar Nasution.
Pasalnya, ruas jalan provinsi yang menjadi kewenangan Pemprov Riau itu dinilai sangat mengganggu aktivitas masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan.
Seperti ruas jalan Simpang Kumu-Kota Tengah-Sontang Batas Duri, ruas jalan Pasirpengaraian batas Sumut (Tambusai Utara), ruas jalan di Kecamatan Tandun.
Usai menghadiri pelantikan pengurus DPD Jami’ah Batak Muslim Indonesia (JBMI) Rohul, Sabtu (1/2) kemarin, Wagubri menjawab wartawan mengatakan, dirinya sudah mengetahui dan mendapatkan laporan adanya kerusakan titik ruas jalan provinsi di Rohul.
Menurutnya, kerusakan ruas jalan itu akan ditangani secara bertahap oleh Pemprov Riau. "Kita sudah instruksikan Dinas PUPR Riau turun dan melihat langsung ke lapangan, kondisi ruas jalan yang rusak di Kabupaten Rohul," ujarnya.
Dikatakannya, pihaknya mendapat masukan dari masyarakat dan berbagai elemen terkait kerusakan jalan provinsi di Rohul. ‘’Termasuk Pak Gubernur juga sudah mengetahuinya,’’ jelasnya.
Edy menjelaskan, tahun ini sejumlah ruas jalan provinsi di Rohul mendapat penanganan dari Dinas PUPR Riau. Namun perbaikan ruas jalan itu sesuai dengan skala prioritas, dengan menyesuaiakan kemampuan anggaran yang dimiliki Pemprov Riau.
Sebab, bila dilakukan perbaikan sekaligus di Riau tentu itu tidak mungkin. "Kita tetap mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat terhadap kerusakan ruas jalan provinsi. Tapi kerusakan ruas jalan cukup parah menjadi prioritas untuk ditangani," jelasnya
Disinggung berapa besar anggaran yang dikucurkan Provinsi Riau dalam APBD 2020 untuk perbaikan ruas jalan di kabupaten/kota di Riau, Wagub mengaku tidak ingat besaran dana yang dianggarkan.
Namun pemerintah Pemprov Riau tetap memperhatikan semua daerah dalam pemerataan pembangunan di seluruh kabupaten/kota. Mengingat dalam satu tahun anggaran tidak mungkin semuanya bisa tuntas.
"Di sini harus dipahami dengan baik. Agar jangan sampai rekan-rekan mediapun saya minta tolong dewasa dalam kita berpikir, apalagi menjelang tahun politik seperti ini. Peran media sangat besar, harus merasa ikut memiliki Bumi Lancang Kuning ini. Mari bersama-sama lihat masalah dengan jernih. Sehingga masyarakat yang tidak sepenuhnya memahami dengan baik nantinya bisa memahaminya," ujarnya.(adv)