Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Cleorisya Raih Medali Perunggu di Vietnam

SIAK (RIAUPOS.CO)- Murid SD Sains Tahfiz Islamic Center, Kabupaten Siak, Cleorisya Ranggi Tsabita  wakil Indonesia, meraih perunggu dalam gelaran International Mathematics and Science Olympiad 2019 di Vietnam pada 26-30 November 2019. Tim Klinik Pendidikan MIPA berhasil mendapatkan 1 perak dan 13 perunggu.

Sementara sebelumnya Cleorisya memperoleh Gold Award kategori individual contest  pada International Science Competition (ISC) 2019 yang ditaja oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Darmawan Park Sentul, Kabupaten  Bogor pada 24-27 Oktober 2019 lalu.

Menurut Cleorisya, kegiatan ini diikuti 192 peserta matematika dan 161 peserta sains dari 24 negara, yaitu Amerika Serikat, Arab Saudi,

Bulgaria, China, Filipina, Hong Kong, India, Iran, Kamboja, Kazakhstan, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Tajikistan, Thailand, Uni Emirate Arab, Vietnam dan Indonesia.

Baca Juga:  KPK Tak Tunda Proses Hukum Cakada

"Semoga kami tetap diberikan semangat dan terus memacu diri untuk lebih baik lagi dan siap mengikuti berbagai lomba lainnya," ucapnya.

Sementara ayah Cleorisya, Benny Chairuddin, hanya mengarahkan dan memfasilitasi untuk dapat mengembangkan potensi anaknya. "Kami percaya bakat hanyalah sebagian kecil dari suatu hasil usaha yang telah dilakukan. Semua butuh proses, perjuangan dan kerja keras dari anaknya sendiri," kata Benny.

Sebagai orang tua lanjut dia, dirinya tidak pernah memaksa tapi  memberikan kesempatan untuk Cleo mengikuti semua kegiatan, mulai dari belajar sendiri, kursus dan pendidikan formal, selama Cleorisya dapat menikmatinya dan tidak merasa terbebani dan tertekan.

"Satu yang kami tekankan kepadanya untuk mengutamakan pendidikan agama dan karakter, karena itu dasar dan bekal untuk sukses di masa yang akan datang. Tetap menjadi manusia yang sederhana, rendah hati, suka menolong orang, jujur, menghormati semua serta dapat menerima kekurangan," tutur Benny.

Baca Juga:  Muzdalifah Kaget Disebut Jual Rumah Mewah untuk Resepsi Pernikahan

Meski baru kelas 6 SD, sederet prestasi telah diraih Cleo, dari tingkat  daerah, nasional maupun internasional seperti lomba piano, juara menggambar bercerita, vocal, juara Olimpiade Sains Nasional, juara Olimpiade Bahasa Inggris, kemudian finalis nasional lomba mendongeng FL2N, finalis nasional Olimpiade Sains Kuark dan masuk dalam Tim KPM mewakili negara Indonesia mengikuti International Math & Science Olympiad ( IMSO) di Vietnam dan membuahkan medali perunggu.

Selain itu, kedua orang tua Cleo selalu berpesan agar  membiasakan diri menerima kegagalan dan  tidak cepat puas terhadap keberhasilan serta menghargai semua usaha apapun hasilnya.(mng)

SIAK (RIAUPOS.CO)- Murid SD Sains Tahfiz Islamic Center, Kabupaten Siak, Cleorisya Ranggi Tsabita  wakil Indonesia, meraih perunggu dalam gelaran International Mathematics and Science Olympiad 2019 di Vietnam pada 26-30 November 2019. Tim Klinik Pendidikan MIPA berhasil mendapatkan 1 perak dan 13 perunggu.

Sementara sebelumnya Cleorisya memperoleh Gold Award kategori individual contest  pada International Science Competition (ISC) 2019 yang ditaja oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Darmawan Park Sentul, Kabupaten  Bogor pada 24-27 Oktober 2019 lalu.

- Advertisement -

Menurut Cleorisya, kegiatan ini diikuti 192 peserta matematika dan 161 peserta sains dari 24 negara, yaitu Amerika Serikat, Arab Saudi,

Bulgaria, China, Filipina, Hong Kong, India, Iran, Kamboja, Kazakhstan, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Tajikistan, Thailand, Uni Emirate Arab, Vietnam dan Indonesia.

- Advertisement -
Baca Juga:  AMSI Kembali Menggelar Indonesian Digital Conference 2020

"Semoga kami tetap diberikan semangat dan terus memacu diri untuk lebih baik lagi dan siap mengikuti berbagai lomba lainnya," ucapnya.

Sementara ayah Cleorisya, Benny Chairuddin, hanya mengarahkan dan memfasilitasi untuk dapat mengembangkan potensi anaknya. "Kami percaya bakat hanyalah sebagian kecil dari suatu hasil usaha yang telah dilakukan. Semua butuh proses, perjuangan dan kerja keras dari anaknya sendiri," kata Benny.

Sebagai orang tua lanjut dia, dirinya tidak pernah memaksa tapi  memberikan kesempatan untuk Cleo mengikuti semua kegiatan, mulai dari belajar sendiri, kursus dan pendidikan formal, selama Cleorisya dapat menikmatinya dan tidak merasa terbebani dan tertekan.

"Satu yang kami tekankan kepadanya untuk mengutamakan pendidikan agama dan karakter, karena itu dasar dan bekal untuk sukses di masa yang akan datang. Tetap menjadi manusia yang sederhana, rendah hati, suka menolong orang, jujur, menghormati semua serta dapat menerima kekurangan," tutur Benny.

Baca Juga:  Edhy Prabowo: Betty? Tidak Kenal Saya...

Meski baru kelas 6 SD, sederet prestasi telah diraih Cleo, dari tingkat  daerah, nasional maupun internasional seperti lomba piano, juara menggambar bercerita, vocal, juara Olimpiade Sains Nasional, juara Olimpiade Bahasa Inggris, kemudian finalis nasional lomba mendongeng FL2N, finalis nasional Olimpiade Sains Kuark dan masuk dalam Tim KPM mewakili negara Indonesia mengikuti International Math & Science Olympiad ( IMSO) di Vietnam dan membuahkan medali perunggu.

Selain itu, kedua orang tua Cleo selalu berpesan agar  membiasakan diri menerima kegagalan dan  tidak cepat puas terhadap keberhasilan serta menghargai semua usaha apapun hasilnya.(mng)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari