Selasa, 8 April 2025
spot_img

Aturan Senjata Api di AS Makin Longgar

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Seorang pengendara mobil menggila dan menembakkan senapannya di jalanan Kota Odessa, Texas, AS, akhir pekan lalu.

Ironisnya, kebijakan pengendalian senjata di Texas justru bertambah longgar beberapa jam setelahnya. Legislasi baru itu berlaku kemarin (1/9/2019).

"Kita seharusnya mengakhiri wabah ini," ujar Beto O'Rourke, mantan anggota Kongres dari Texas, seperti yang dilansir CNN. Dalam aturan terbaru, siapa pun bebas membawa senjata di lingkungan sekolah, panti asuhan, sampai tempat ibadah.

Menurut para legislator, hal tersebut dilakukan untuk memperkuat pertahanan di tempat yang rentan menjadi sasaran penembak massal. Namun, aktivis pencegahan kekerasan senjata menilai hal tersebut ibarat memberikan karpet merah terhadap para teroris.

Baca Juga:  Jangan Sampai Tiongkok Bahagia di Atas Kesusahan Penambang Nikel Lokal

"Banyak negara bagian yang becermin setelah mendapatkan pelajaran tentang pembunuhan masal. Tapi, para legislator Texas malah menguatkan dukungan untuk agenda yang diusulkan NRA (National Rifle Association, red)," ujar Kris Brown, presiden lembaga bantuan advokasi Brady.

Menurut CNN, insiden penembakan di Texas bermula saat polisi lalu lintas hendak menghentikan mobil di jalan raya Interstate 20. Bukannya berhenti, pengendara malah menurunkan jendela dan menembak petugas dan mengebut.

Seorang petugas terluka akibat kejadian tersebut. Setelah itu, pengendara menggila. Saat tiba di Odessa, dia terus meluncurkan peluru ke mobil lain dan pejalan kaki. Dia bahkan sempat berpindah kendaraan dengan membajak mobil pos.

"Sampai saat ini kita mendapati ada 21 korban luka dan lima korban jiwa," ujar Kepala Kepolisian Odessa Michael Gerke kepada Agence France-Presse.

Baca Juga:  Ada Sanksi Buat Polisi yang Suka Pamer hal Mewah di Sosmed

Drama tersebut berakhir setelah polisi menembak mati pelaku. Sayang, hingga saat ini kepolisian belum membuka identitas atau motif pelaku.

"Saya baru tahu bahwa teman saya sendiri meninggal. Pengecut ini berhenti di lampu merah dan langsung menembak mobil sebelah," ujar Wali Kota Odessa David Turner kepada Fox News.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Seorang pengendara mobil menggila dan menembakkan senapannya di jalanan Kota Odessa, Texas, AS, akhir pekan lalu.

Ironisnya, kebijakan pengendalian senjata di Texas justru bertambah longgar beberapa jam setelahnya. Legislasi baru itu berlaku kemarin (1/9/2019).

"Kita seharusnya mengakhiri wabah ini," ujar Beto O'Rourke, mantan anggota Kongres dari Texas, seperti yang dilansir CNN. Dalam aturan terbaru, siapa pun bebas membawa senjata di lingkungan sekolah, panti asuhan, sampai tempat ibadah.

Menurut para legislator, hal tersebut dilakukan untuk memperkuat pertahanan di tempat yang rentan menjadi sasaran penembak massal. Namun, aktivis pencegahan kekerasan senjata menilai hal tersebut ibarat memberikan karpet merah terhadap para teroris.

Baca Juga:  6 Jenis Vaksin Covid ini Resmi digunakan di Indonesia

"Banyak negara bagian yang becermin setelah mendapatkan pelajaran tentang pembunuhan masal. Tapi, para legislator Texas malah menguatkan dukungan untuk agenda yang diusulkan NRA (National Rifle Association, red)," ujar Kris Brown, presiden lembaga bantuan advokasi Brady.

Menurut CNN, insiden penembakan di Texas bermula saat polisi lalu lintas hendak menghentikan mobil di jalan raya Interstate 20. Bukannya berhenti, pengendara malah menurunkan jendela dan menembak petugas dan mengebut.

Seorang petugas terluka akibat kejadian tersebut. Setelah itu, pengendara menggila. Saat tiba di Odessa, dia terus meluncurkan peluru ke mobil lain dan pejalan kaki. Dia bahkan sempat berpindah kendaraan dengan membajak mobil pos.

"Sampai saat ini kita mendapati ada 21 korban luka dan lima korban jiwa," ujar Kepala Kepolisian Odessa Michael Gerke kepada Agence France-Presse.

Baca Juga:  Pasien Omicron RI Tertinggidi Asia Tenggara

Drama tersebut berakhir setelah polisi menembak mati pelaku. Sayang, hingga saat ini kepolisian belum membuka identitas atau motif pelaku.

"Saya baru tahu bahwa teman saya sendiri meninggal. Pengecut ini berhenti di lampu merah dan langsung menembak mobil sebelah," ujar Wali Kota Odessa David Turner kepada Fox News.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Aturan Senjata Api di AS Makin Longgar

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Seorang pengendara mobil menggila dan menembakkan senapannya di jalanan Kota Odessa, Texas, AS, akhir pekan lalu.

Ironisnya, kebijakan pengendalian senjata di Texas justru bertambah longgar beberapa jam setelahnya. Legislasi baru itu berlaku kemarin (1/9/2019).

"Kita seharusnya mengakhiri wabah ini," ujar Beto O'Rourke, mantan anggota Kongres dari Texas, seperti yang dilansir CNN. Dalam aturan terbaru, siapa pun bebas membawa senjata di lingkungan sekolah, panti asuhan, sampai tempat ibadah.

Menurut para legislator, hal tersebut dilakukan untuk memperkuat pertahanan di tempat yang rentan menjadi sasaran penembak massal. Namun, aktivis pencegahan kekerasan senjata menilai hal tersebut ibarat memberikan karpet merah terhadap para teroris.

Baca Juga:  Terdapat 1.447 WNI, Dubes RI di Lebanon Sebut Sumber Ledakan Diduga dari Sodium Nitrat

"Banyak negara bagian yang becermin setelah mendapatkan pelajaran tentang pembunuhan masal. Tapi, para legislator Texas malah menguatkan dukungan untuk agenda yang diusulkan NRA (National Rifle Association, red)," ujar Kris Brown, presiden lembaga bantuan advokasi Brady.

Menurut CNN, insiden penembakan di Texas bermula saat polisi lalu lintas hendak menghentikan mobil di jalan raya Interstate 20. Bukannya berhenti, pengendara malah menurunkan jendela dan menembak petugas dan mengebut.

Seorang petugas terluka akibat kejadian tersebut. Setelah itu, pengendara menggila. Saat tiba di Odessa, dia terus meluncurkan peluru ke mobil lain dan pejalan kaki. Dia bahkan sempat berpindah kendaraan dengan membajak mobil pos.

"Sampai saat ini kita mendapati ada 21 korban luka dan lima korban jiwa," ujar Kepala Kepolisian Odessa Michael Gerke kepada Agence France-Presse.

Baca Juga:  Pemindahan Ibu Kota Negara Tetap Lanjut

Drama tersebut berakhir setelah polisi menembak mati pelaku. Sayang, hingga saat ini kepolisian belum membuka identitas atau motif pelaku.

"Saya baru tahu bahwa teman saya sendiri meninggal. Pengecut ini berhenti di lampu merah dan langsung menembak mobil sebelah," ujar Wali Kota Odessa David Turner kepada Fox News.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Seorang pengendara mobil menggila dan menembakkan senapannya di jalanan Kota Odessa, Texas, AS, akhir pekan lalu.

Ironisnya, kebijakan pengendalian senjata di Texas justru bertambah longgar beberapa jam setelahnya. Legislasi baru itu berlaku kemarin (1/9/2019).

"Kita seharusnya mengakhiri wabah ini," ujar Beto O'Rourke, mantan anggota Kongres dari Texas, seperti yang dilansir CNN. Dalam aturan terbaru, siapa pun bebas membawa senjata di lingkungan sekolah, panti asuhan, sampai tempat ibadah.

Menurut para legislator, hal tersebut dilakukan untuk memperkuat pertahanan di tempat yang rentan menjadi sasaran penembak massal. Namun, aktivis pencegahan kekerasan senjata menilai hal tersebut ibarat memberikan karpet merah terhadap para teroris.

Baca Juga:  Pasien Omicron RI Tertinggidi Asia Tenggara

"Banyak negara bagian yang becermin setelah mendapatkan pelajaran tentang pembunuhan masal. Tapi, para legislator Texas malah menguatkan dukungan untuk agenda yang diusulkan NRA (National Rifle Association, red)," ujar Kris Brown, presiden lembaga bantuan advokasi Brady.

Menurut CNN, insiden penembakan di Texas bermula saat polisi lalu lintas hendak menghentikan mobil di jalan raya Interstate 20. Bukannya berhenti, pengendara malah menurunkan jendela dan menembak petugas dan mengebut.

Seorang petugas terluka akibat kejadian tersebut. Setelah itu, pengendara menggila. Saat tiba di Odessa, dia terus meluncurkan peluru ke mobil lain dan pejalan kaki. Dia bahkan sempat berpindah kendaraan dengan membajak mobil pos.

"Sampai saat ini kita mendapati ada 21 korban luka dan lima korban jiwa," ujar Kepala Kepolisian Odessa Michael Gerke kepada Agence France-Presse.

Baca Juga:  22 Jam Perjalanan, Terpaksa Berlabuh di Tengah Laut

Drama tersebut berakhir setelah polisi menembak mati pelaku. Sayang, hingga saat ini kepolisian belum membuka identitas atau motif pelaku.

"Saya baru tahu bahwa teman saya sendiri meninggal. Pengecut ini berhenti di lampu merah dan langsung menembak mobil sebelah," ujar Wali Kota Odessa David Turner kepada Fox News.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari