(RIAUPOS.CO) — Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi didampingi Bupati Siak Drs Alfedri MSi meninjau Istana Peraduan yang berada di dalam kompleks Istana Asserayah Al Hasyimiyah Siak Sriindrapura, Rabu (31/7).
Sejumlah kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Siak turut hadir dalam peninjauan perkembangan pemugaran situs cagar budaya yang tengah dipersiapkan untuk diusulkan sebagai situs peninggalan dunia (Tentative List World Heritage) UNESCO tersebut.
Dalam peninjauan tersebut, Gubri Syamsuar bersama Bupati Alfedri menelusuri satu persatu ruangan Istana Peraduan sambil mendengarkan penjelasan salah satu Tim Ahli Cagar Budaya Irham Themas Sutomo.
Gubri Syamsuar mengatakan, Pemerintah Provinsi Riau mengapresiasi dukungan yang ditunjukkan RAPP dalam pelaksanaan pemugaran situs gedung bersejarah tersebut lewat program corporate social responsibility (CSR).
“Kami berkesempatan meninjau ini dalam rangka melihat progres kerja dari RAPP dan TACB yang ditunjuk untuk ikut mengawasi,” katanya.
Dirinya berharap hasilnya sesuai yang diharapkan semua dan keasliannya tetap terpelihara. “Mudah-mudahan gedung ini menjadi objek wisata baru yang menambah daya tarik wisata di Siak ini,” ungkap Syamsuar.
Proses pemugaran gedung ini, Syamsuar mengharapkan bermakna sebagai pembelajaran bagi generasi mendatang agar senantiasa melestarikan cagar budaya bersejarah, sebagai wujud rasa cinta tanah air dan kebudayaan Melayu Siak sebagai khasanah budaya bangsa.
“Situs cagar budaya ini amat berharga dalam kaitannya dengan sejarah Kesultanan Siak yang sangat berarti dalam sejarah mendukung perjuangan bangsa, khususnya oleh pahlawan nasional Sultan Syarif Kasim II,” ungkap Syamsuar.
Untuk itu, Gubri mengajak masyarakat Siak untuk tetap peduli dan bersama-sama memelihara situs cagar budaya yang sedang diusulkan menjadi warisan dunia tersebut.
“Keterlibatan masyarakat sangat kami harapkan. Mari kita sayangi situs-situs cagar budaya yang ada di Kabupaten Siak ini. Saya juga sudah sampaikan kepada Pemkab Siak agar pemugaran situs-situs yang ada dalam kawasan Kota Siak Sriindrapura sesuai dengan arahan tim ahli warisan dunia di Jakarta,” sebutnya.
Tidak hanya itu, Syamsuar juga meminta jajaran Pemkab segera mempersiapkan regulasi agar keberadaan bangunan lain tidak melebihi tinggi Istana Aserayah Hasyimiyah dalam jarak radius sekian kilometer, agar tidak mempengaruhi keindahan situs seperti yang terjadi pada situs cagar budaya di kota-kota lain.
Bupati Alfedri menyebutkan, jajarannya sedang mempersiapkan masterplan pengelolaan kawasan cagar budaya peringkat nasional sebagai prasyarat pengajuan untuk memperoleh status warisan dunia.
Istana Peraduan ini merupakan bagian dari kawasan cagar budaya dengan peringkat nasional yang sudah ditetapkan melalui surat keputusan Kemendikbud. Untuk penataan dan pengelolaan kawasan ini sedang dipersiapkan kajiannya.
“Alhamdulillah, Pak Gubri dapat hadir bersama kita untuk meninjau perkembangan pemugaran Istana Peraduan dan banyak masukan dari beliau dalam rangka penyempurnaan,” katanya.
Akhir dari pekerjaan ini nantinya diharapkan sesuai dengan kondisi awal bangunan sebagai kediaman sultan dan permaisuri. “Kami juga akan siapkan benda koleksi dan history line yang akan bercerita kepada generasi penerus selanjutnya agar cinta dengan keagungan sejarah dan budayanya,” jelasnya.(adv)