Sabtu, 9 November 2024

Ini yang Terjadi pada Tubuh, Kalau Terlalu Banyak Makan

- Advertisement -

RIAUPOS.CO (PEKANBARU) – Makanan enak sering kali bikin kalap. Rasa ingin makan lagi dan makan lagi pun muncul jika sudah dihadapkan dengan menu-menu favorit. Walaupun perut sudah kenyang, selagi masih sanggup, mulut masih dipaksa mengunyah makanan. Alhasil, perut begah dan susah bergerak.

Hal itu adalah sedikit gambaran dari akibar makan terlalu banyak. Namun, sebenarnya ada hal lain yang juga bisa terjadi pada tubuh jika makan kelewat batas. Dikatakan oleh dr Dewi Widya Astuti , Dokter Medical Checkup RS Awalbros A Yani, terlalu banyak makan juga bisa memicu sakit penyakit maag. Lho, kok bisa ya?

- Advertisement -

Ini penjelasannya.

“Makan terlalu banyak, lambung pun akan dipaksa bekerja lebih keras untuk mengolahnya. Saat lambung mengolah makanan terlalu banyak maka akan ada asa lambung yang naik ke atas. Sehingga menyebabkan nyeri ulu hati, mual, terasa panas," paparnya.

Baca Juga:  Sertifikasi Guru Berbayar Mulai Diterapkan

Wah, ngeri juga ya, #savelambung. Jadi, sebaiknya gimana dong? Nah, menurut dokter berhijab ini, jangan memaksakan untuk makan sampai perut begah dan penuh. Alias makanlah secukupnya.

- Advertisement -

"Kenyang berlebihan dapat menyebabkan menjadi lemas, tidak bertenaga dan mengantuk. Dikarenakan aliran darah di otak di fokuskan ke saluran pencernaan untuk mencerna makanan," ujar dokter ramah ini.

Duh, pantas aja ya, sering ngantuk dan mageran kalau abis makan berat. Kalau terlalu sering makan dengan porsi yang besar, kata dokter Dewi, akan ada perubahan jumlah porsi makanan yang kita makan sehari-hari. Otak kita akan mempersepsikan makan kenyang artinya adalah makan dengan porsi yang besar.

''Akhirnya, kebiasaan untuk makan dengan porsi yang banyak menjadi tertanam. Padahal tubuh kita tidak perlu makanan sebanyak itu,'' sambungnya lagi.

Baca Juga:  Viral Oknum Polisi Berciuman Sesama Jenis, Ini Kronologinya

Apalagi kalau jenis makanannya berupa makanan berlemak seperti daging merah atau goreng-gorengan.

“Daging mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang cukup tinggi. Dengan mengonsumsinya secara berlebihan, embuat lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung koroner, serangan jantung, bahkan stroke,'' jelasnya.

Gawat banget ya ternyata perkara makan terlalu banyak ini. Kalau kamu punya tanda-tanda seperti yang dibahas di atas, mulai sekarang kurangin deh kebiasaan itu.

Pelan-pelan, kembali ke pola makan yanh sehat dan seimbang. Pilih makanan dengan cermat. Batasi makanan dengan kalori tinggi, manis dan yang tinggi kandungan lemak jenuh seperti daging merah. Jangan lupa, imbangi juga dengan olahraga dan minum air putih yang cukup. Salam sehat.

Laporan: Siti Azura (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

RIAUPOS.CO (PEKANBARU) – Makanan enak sering kali bikin kalap. Rasa ingin makan lagi dan makan lagi pun muncul jika sudah dihadapkan dengan menu-menu favorit. Walaupun perut sudah kenyang, selagi masih sanggup, mulut masih dipaksa mengunyah makanan. Alhasil, perut begah dan susah bergerak.

Hal itu adalah sedikit gambaran dari akibar makan terlalu banyak. Namun, sebenarnya ada hal lain yang juga bisa terjadi pada tubuh jika makan kelewat batas. Dikatakan oleh dr Dewi Widya Astuti , Dokter Medical Checkup RS Awalbros A Yani, terlalu banyak makan juga bisa memicu sakit penyakit maag. Lho, kok bisa ya?

Ini penjelasannya.

- Advertisement -

“Makan terlalu banyak, lambung pun akan dipaksa bekerja lebih keras untuk mengolahnya. Saat lambung mengolah makanan terlalu banyak maka akan ada asa lambung yang naik ke atas. Sehingga menyebabkan nyeri ulu hati, mual, terasa panas," paparnya.

Baca Juga:  Viral Oknum Polisi Berciuman Sesama Jenis, Ini Kronologinya

Wah, ngeri juga ya, #savelambung. Jadi, sebaiknya gimana dong? Nah, menurut dokter berhijab ini, jangan memaksakan untuk makan sampai perut begah dan penuh. Alias makanlah secukupnya.

"Kenyang berlebihan dapat menyebabkan menjadi lemas, tidak bertenaga dan mengantuk. Dikarenakan aliran darah di otak di fokuskan ke saluran pencernaan untuk mencerna makanan," ujar dokter ramah ini.

Duh, pantas aja ya, sering ngantuk dan mageran kalau abis makan berat. Kalau terlalu sering makan dengan porsi yang besar, kata dokter Dewi, akan ada perubahan jumlah porsi makanan yang kita makan sehari-hari. Otak kita akan mempersepsikan makan kenyang artinya adalah makan dengan porsi yang besar.

''Akhirnya, kebiasaan untuk makan dengan porsi yang banyak menjadi tertanam. Padahal tubuh kita tidak perlu makanan sebanyak itu,'' sambungnya lagi.

Baca Juga:  Desmond Persoalkan Laskar oleh FPI, Akun Medsosnya Diserbu Warganet

Apalagi kalau jenis makanannya berupa makanan berlemak seperti daging merah atau goreng-gorengan.

“Daging mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang cukup tinggi. Dengan mengonsumsinya secara berlebihan, embuat lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung koroner, serangan jantung, bahkan stroke,'' jelasnya.

Gawat banget ya ternyata perkara makan terlalu banyak ini. Kalau kamu punya tanda-tanda seperti yang dibahas di atas, mulai sekarang kurangin deh kebiasaan itu.

Pelan-pelan, kembali ke pola makan yanh sehat dan seimbang. Pilih makanan dengan cermat. Batasi makanan dengan kalori tinggi, manis dan yang tinggi kandungan lemak jenuh seperti daging merah. Jangan lupa, imbangi juga dengan olahraga dan minum air putih yang cukup. Salam sehat.

Laporan: Siti Azura (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari