Jumat, 22 November 2024

Terkonfirmasi Omicron Jadi 136 Orang

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dua pekan sejak kasus pertama diumumkan, angka terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron di Indonesia terdeteksi sebanyak 136 kasus. Mayoritas merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Mengawali 2022, Kementerian Kesehatan mengumumkan kasus Omicron bertambah 68 orang. Total ada 136 orang di Indonesia yang terpapar.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan, sebelas di antara kasus baru itu merupakan warga negara asing (WNA). Kemudian, dari 68  kasus konfirmasi Omicron tersebut, sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala dan 29 orang sakit dengan gejala ringan. Lainnya, 1 orang sakit dengan gejala sedang dan 9 orang tanpa keterangan. ’’Semua kasus baru merupakan pelaku perjalanan luar negeri dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” kata Nadia kemarin (1/1).

- Advertisement -

Nadia menjelaskan, data WHO menunjukkan kemungkinan akan terjadi peningkatan tambahan kasus yang cepat. Namun, peningkatan okupansi tempat tidur rumah sakit dan ICU tidak setinggi periode varian Delta. Hal itu dilihat dari penghitungan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta. Juga, melihat tingkat risiko keparahan Omicron. ”Artinya, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, tapi dengan risiko sakit berat yang rendah,” ujarnya.

Meski demikian, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Dia mengimbau masyarakat untuk menahan diri dengan tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi.

Berdasar WHO HQ. Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): Technical Brief and Priority Actions for Member States, varian Omicron memiliki karakteristik penularan yang lebih cepat daripada varian Delta. Itu dilihat pada negara-negara yang telah mengalami transmisi komunitas. Contohnya Inggris.

- Advertisement -

Di Inggris, tingkat keparahan varian Omicron mengakibatkan 29 kematian. Estimasi risiko masuk perawatan gawat darurat Omicron 15-25 persen lebih rendah dibandingkan Delta. Estimasi risiko rawat inap akibat Omicron 40-45 persen lebih rendah.

Baca Juga:  DPRD Dorong Pemkab Beli Peralatan Mobile PCR Lab 

Nadia menjelaskan, selain terdeteksi 136 kasus, sebanyak 74 persen kasus Omicron dialami mereka yang sudah divaksin lengkap. Di sisi lain, karantina untuk pelaku perjalanan internasional yang datang ke Indonesia terus disiapkan. Salah satunya melalui Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Untuk tahap awal, disiapkan 1.900 tempat tidur karantina. Tiga tempat untuk karantina terpusat pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar, dan aparat sipil negara serta sejumlah hotel untuk pelaku perjalanan umum.

’’Persiapan hampir final,” tutur Kasatgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto.

Dia menambahkan, tempat karantina terpusat yang telah tersedia, antara lain, Asrama Haji Sukolilo, Balai Diklat Kementerian Agama, Lembaga Penguji Mutu Pendidikan, serta sejumlah hotel. Untuk karantina pelaku perjalanan umum, juga disiapkan sejumlah hotel bintang 3 hingga bintang 5 yang telah diverifikasi Kementerian Kesehatan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bahwa proses keimigrasian dan protokol kesehatan di bandara juga sudah siap dengan standard operating procedure (SOP).

’’Pemerintah belajar dari proses karantina di Jakarta,” tutur Budi.

Dia menambahkan, untuk tahap awal Kemenhub membuka maksimal tiga penerbangan per pekan sambil dilakukan evaluasi apakah perlu penambahan. Pembukaan kedatangan internasional melalui Bandara Juanda dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, yang telah mencapai 3.500-4.000 penumpang per hari.

Pasien Covid-19 di Riau Bertambah Satu Orang

Sementara itu, Pasien positif Covid-19 di Riau per hari Sabtu (1/1) bertambah satu orang. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy, mengatakan, dengan penambahan pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.565 orang.

“Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah sembilan pasien, sehingga total 124.416 orang yang sudah sembuh,” katanya.

Untuk kabar baiknya, tidak terdapat pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.124 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak delapan orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 17 orang.

Baca Juga:  Komitmen Perkuat Kerja Sama Global

“Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 25 orang,” ujarnya.

Sementara itu, untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 256 orang dan yang isolasi di rumah sakit 27 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 153.396  meninggal dunia 510 orang.

Masrul juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.

“Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker,” ajaknya.

Sementara itu, capaian vaksinasi 1 Covid-19 di Provinsi Riau per tanggal 1 Januari 2022 mencapai 77,5 persen dan capaian vaksinasi 2 Covid-19 mencapai 42,8 persen. Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 1 Covid-19 di atas 75 persen adalah Kabupaten Pelalawan (75,2 persen), Kabupaten Indragiri Hulu (75,5 persen), Kota Dumai (83,1 persen) dan Kota Pekanbaru (98,5 persen). Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 2 Covid-19 di atas 75 persen adalah Kota Pekanbaru (77,1 persen).

“Capaian vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan dengan sasaran 32.923 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 45.363 (137,8 persen), vaksinasi dosis kedua sebesar 43.169 (131,1 persen) dan vaksinasi dosis ketiga sebesar 25.914 (78,7 persen),” paparnya.

Untuk pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Lansia dengan sasaran 322.466 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 179.903 (55,79 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 88.543 (27,46 persen). Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Pelayan Publik dengan sasaran 349.418 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 520.695 (149,02 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 474.279 (135,73 persen).

“Untuk capaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum dengan sasaran 3.451.350 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 2.345.961 (67,97 persen)dan vaksinasi dosis kedua sebesar 1.073.488 (31,10 persen),” paparnya.(sol/lyn/c7/fal)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dua pekan sejak kasus pertama diumumkan, angka terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron di Indonesia terdeteksi sebanyak 136 kasus. Mayoritas merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Mengawali 2022, Kementerian Kesehatan mengumumkan kasus Omicron bertambah 68 orang. Total ada 136 orang di Indonesia yang terpapar.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan, sebelas di antara kasus baru itu merupakan warga negara asing (WNA). Kemudian, dari 68  kasus konfirmasi Omicron tersebut, sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala dan 29 orang sakit dengan gejala ringan. Lainnya, 1 orang sakit dengan gejala sedang dan 9 orang tanpa keterangan. ’’Semua kasus baru merupakan pelaku perjalanan luar negeri dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” kata Nadia kemarin (1/1).

- Advertisement -

Nadia menjelaskan, data WHO menunjukkan kemungkinan akan terjadi peningkatan tambahan kasus yang cepat. Namun, peningkatan okupansi tempat tidur rumah sakit dan ICU tidak setinggi periode varian Delta. Hal itu dilihat dari penghitungan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta. Juga, melihat tingkat risiko keparahan Omicron. ”Artinya, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, tapi dengan risiko sakit berat yang rendah,” ujarnya.

Meski demikian, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Dia mengimbau masyarakat untuk menahan diri dengan tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi.

- Advertisement -

Berdasar WHO HQ. Enhancing readiness for Omicron (B.1.1.529): Technical Brief and Priority Actions for Member States, varian Omicron memiliki karakteristik penularan yang lebih cepat daripada varian Delta. Itu dilihat pada negara-negara yang telah mengalami transmisi komunitas. Contohnya Inggris.

Di Inggris, tingkat keparahan varian Omicron mengakibatkan 29 kematian. Estimasi risiko masuk perawatan gawat darurat Omicron 15-25 persen lebih rendah dibandingkan Delta. Estimasi risiko rawat inap akibat Omicron 40-45 persen lebih rendah.

Baca Juga:  Smartphone Jaringan 5G Harga Terjangkau? Coba Gawai Ini

Nadia menjelaskan, selain terdeteksi 136 kasus, sebanyak 74 persen kasus Omicron dialami mereka yang sudah divaksin lengkap. Di sisi lain, karantina untuk pelaku perjalanan internasional yang datang ke Indonesia terus disiapkan. Salah satunya melalui Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Untuk tahap awal, disiapkan 1.900 tempat tidur karantina. Tiga tempat untuk karantina terpusat pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar, dan aparat sipil negara serta sejumlah hotel untuk pelaku perjalanan umum.

’’Persiapan hampir final,” tutur Kasatgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto.

Dia menambahkan, tempat karantina terpusat yang telah tersedia, antara lain, Asrama Haji Sukolilo, Balai Diklat Kementerian Agama, Lembaga Penguji Mutu Pendidikan, serta sejumlah hotel. Untuk karantina pelaku perjalanan umum, juga disiapkan sejumlah hotel bintang 3 hingga bintang 5 yang telah diverifikasi Kementerian Kesehatan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bahwa proses keimigrasian dan protokol kesehatan di bandara juga sudah siap dengan standard operating procedure (SOP).

’’Pemerintah belajar dari proses karantina di Jakarta,” tutur Budi.

Dia menambahkan, untuk tahap awal Kemenhub membuka maksimal tiga penerbangan per pekan sambil dilakukan evaluasi apakah perlu penambahan. Pembukaan kedatangan internasional melalui Bandara Juanda dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, yang telah mencapai 3.500-4.000 penumpang per hari.

Pasien Covid-19 di Riau Bertambah Satu Orang

Sementara itu, Pasien positif Covid-19 di Riau per hari Sabtu (1/1) bertambah satu orang. Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau, Masrul Kasmy, mengatakan, dengan penambahan pasien positif Covid-19 tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.565 orang.

“Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah sembilan pasien, sehingga total 124.416 orang yang sudah sembuh,” katanya.

Untuk kabar baiknya, tidak terdapat pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.124 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak delapan orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 17 orang.

Baca Juga:  Buang Sampah

“Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 25 orang,” ujarnya.

Sementara itu, untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 256 orang dan yang isolasi di rumah sakit 27 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 153.396  meninggal dunia 510 orang.

Masrul juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.

“Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker,” ajaknya.

Sementara itu, capaian vaksinasi 1 Covid-19 di Provinsi Riau per tanggal 1 Januari 2022 mencapai 77,5 persen dan capaian vaksinasi 2 Covid-19 mencapai 42,8 persen. Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 1 Covid-19 di atas 75 persen adalah Kabupaten Pelalawan (75,2 persen), Kabupaten Indragiri Hulu (75,5 persen), Kota Dumai (83,1 persen) dan Kota Pekanbaru (98,5 persen). Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 2 Covid-19 di atas 75 persen adalah Kota Pekanbaru (77,1 persen).

“Capaian vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan dengan sasaran 32.923 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 45.363 (137,8 persen), vaksinasi dosis kedua sebesar 43.169 (131,1 persen) dan vaksinasi dosis ketiga sebesar 25.914 (78,7 persen),” paparnya.

Untuk pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Lansia dengan sasaran 322.466 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 179.903 (55,79 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 88.543 (27,46 persen). Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi Pelayan Publik dengan sasaran 349.418 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 520.695 (149,02 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 474.279 (135,73 persen).

“Untuk capaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum dengan sasaran 3.451.350 orang, dengan vaksinasi dosis pertama sebesar 2.345.961 (67,97 persen)dan vaksinasi dosis kedua sebesar 1.073.488 (31,10 persen),” paparnya.(sol/lyn/c7/fal)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari