JAKARTA, (RIAUPOS.CO) – Di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang masih berlanjut, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus berkomitmen untuk menambah penyaluran gas bumi pada palanggan industri baru di berbagai wilayah.
Hal ini menjadi komitmen untuk terus memperluas manfaat gas bumi yang efisien untuk mendukung kemajuan industri dalam negeri.
PGN masih aktif untuk melaksanakan penyaluran gas pertama kali (Gas In) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. PGN melaksanakan Gas In di PT Oji Sinarmas Packaging selaku joint venture dari Oji Holdings Corporation (Jepang) dan PT Purinusa Ekapersada (Sinarmas Group) di Kawasan Industri Bekasi, Jawa Barat, (18/12). PT Oji Sinarmas aktif memproduksi karton box (flexible packaging from paper) akan menyerap gas dengan estimasi 350 – 1.750 MMBTU per bulan.
"Di Area Bekasi, PGN sudah memiliki lebih dari 240 pelanggan industri dan komersial dan PT Oji Sinarmas menjadi industri ke 11 yang Gas In di tahun 2020 dengan total volume sekitar 25.230 MMBTU per bulan. Kami berharap, penambahan pelanggan industri di wilayah ini dapat semakin meningkat lagi. Di samping kami terus berupaya untuk menjaga kehandalan pasokan dan infrastruktur, dan layanan gas bumi," ujar Direktur Komersial PGN melalui keterangan resmi, Faris Aziz, Kamis (31/12).
Selain di Kawasan Industri Bekasi, sebelumnya PGN juga telah melaksanakan Gas In di Kawasan Industri Dumai, Provinsi Riau. Tepatnya di PT Wilmar Energi Indonesia yang akan memakai gas dengan volume sekitar 62.100 MMBTU per bulan.
"Tersalurkannya gas untuk memenuhi kebutuhan energi PT Wilmar dan PT Oji Sinarmas menjadi wujud nyata dari komitmen PGN dalam memenuhi kebutuhan gas di Kawasan Industri, khususnya di Bekasi dan Dumai. Semoga ke depan dapat mendukung industri untuk semakin bertumbuh. Penyerapan gas juga semakin tinggi, sehingga PGN dapat semakin terpacu untuk memperluas pemanfaatan gas bumi," imbuh Faris.
Dengan disalurkannya gas bumi di pelanggan industri baru, tentunya semakin menambah jangkauan gas bumi PGN di sektor industri. Kini telah melayani lebih dari 2.550 sektor industri dan komersial.
Menurut Faris, PGN juga masih memiliki pekerjaan rumah bagaimana ke depannya harus bisa menyediakan infrastruktur gas yang memadahi, ketahanan pasokan, dan layanan gas agar nilai lebih dari gas bumi dapat diserap pelanggan bisa optimal. Terutama untuk industri yang erat kaitannnya dengan multiplier effect diantaranya penambahan lapangan kerja dan peningkatan daya saing produk dalam negeri.
"Sebagai pengelola 96 persen infrastruktur gas bumi nasional, PGN berupaya terus mendukung visi misi pemerintah untuk mendongkrak konsumsi gas domestik. Hal ini penting untuk menunjang perkembangan ekonomi nasional mulai dari mendorong pembangunan daerah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," tutupnya.(kom/jpg)