Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Doakan Semua Pemimpin dan Tabur Bunga ke Laut

Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awwal 143 Hijriyah, oleh masyarakat di Pulau Bengkalis dijadikan ajang silaurahmi dan juga untuk mengingatkan para pemimpin untuk tetap menjalankan amanah dengan baik.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

TIUPAN angin kencang diiringi hujan rintik-rintik, Jumat malam (29/10/2021) sekitar pukul 21.30 WIB membuat ratusan jamaah salawatan yang ikut meramaikan safari Maulidurrasul, memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW di Dermaga Bandar Datok Jamal Objek Wisata Pantai Raja Kecik Desa Muntai Barat, sempat khawatir.

Dermaga sepanjang 1 km dari bibir pantai itu, dipadati ratusan jamaah pimpinan Abah Ahmad Fadhli Inayatullah, untuk melantunkan salawat nabi dan juga mengirimkan bacaan Surat Alfatih buat para ulama yang sudah wafat dan juga buat Presiden RI Joko Widodo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri LHK Siti Nurbaya, Gubernur H Syamsuar, dan Bupati Bengkalis Kasmari.

Safari Maulidurrasul yang dipimpin Abah Ahmad Fadhli Inayatullah ini sudah memasuki hari ke-25 dari target 40 hari selama bulan Rabiul Awal 1443 Hijriah di Pulau Bengkalis. Setiap malam gelaran salawatan ke atas Nabi Muhammad SAW selalu dipadati jamaahnya dari masing-masing desa di Kecamatan Bantan dan juga Kecamatan Bengkalis.

Malam itu, suasanya terasa syahdu, yang diringi lantunan salawat dan zikir serta tabuhan gendang membuat suasan di laut yang sesekali terlihat sambaran kilat petir, tidak menyurutkan jamaah yang dengan khusuk duduk selama tiga jam.

Baca Juga:  Boris Brexit

Malam semakin larut, untaian doa yang disampaikan pimpinan majelis solawat yang juga dihadiri Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Kades Muntai Barat, dan pimpinan pondok pesantren terasa menusuk hati. Karena kegiatan safari Maulidurrasul baru pertama kali digelar di atas dermaga yang mengarah ke Selat Malaka.

‘’Ini baru pertama kali kami digelar di atas dermaga menghadap ke Selat Malaka. Kami ragu, karena kondisi cucaca yang tidak bersabat. Namun karena doa jamaah salawat, sampai akhir tidak turun hujan. Alhamdulillah,’’ ujar Abah Ahmad Fadhli Inayatullah, pimpinan Safari Maulidurrasul.

Ia mengatakan, biasanya Safari Maulidurrasul yang digelar setiap malam selama 40 hari ini dilakukan di darat, tapi kali ini digelar di laur dan terasa di darat. Tentu kegiatan safari ini merupakan bukti kecintan  pada Rasulullah.

Ini juga mengingatkan umat Islam agar selalu mengingat Nabi Muhammad SAW. Karena kecintaannya kepada umatnya melebih kecintaannya kepada dirinya sendiri.

"Tentu ini harus diambil iktibarnya, jadi kita tidak lupa dengan Rasulullah," jelasnya.

Sedangkan Kapolres Bengkalis, AKPB Hendra Gunawan juga mengakui dirinya setiap malam mengikuti manjelis ini, Safari Maulidurrasul. Karena dirinya sangat tertarik dengan kegiatan ini dan tentunya banyak hikmah yang harus dipetik dalam kegiatan ini.

‘’Ini juga bukti kecintaan kami kepada Rasulullah dan selalu mengingatkan kita untuk selalu taat dengan ajarannya, yakni bertauhid hanya kepada Allah,’’ ucapnya.

Baca Juga:  Bukan Panjat Biasa

Dari ratusan jamaah salawatan, yang terdiri dari kaum ibu dan bapak serta anak-anak mengikuti dengan khusus salawatan yang digelar malam itu. Usai kegiatan ada beberapa jamaah yang mengambil air mineral yang diletakkan di depan Abah Ahmad Fadhli Inayatullah.

‘’Ambil airnya dan bawa pulang. Bisa diminum dan juga buat mandi,’’ ucap salah seorang  panitia yang mempersilahkan jamaah mengambil air yang sudah dibacakan salawat oleh Abah Ahmad Fadhli Inayatullah secara berjamaah.

Usai untain doa, Abah Ahmad Fadhli Inayatullah, Kapolres Bengkalis dan kepala desa terlihat mengarah ke ujung dermaga sambil membawa bunga kenanga, yang sebelumnya sudah dibacakan doa dan salawat. Masing-masing mereka sebelum menaburkan bunga membaca doa. Bahkan diantara mereka ada yang menangis sesenggukan setelah melempar bunga ke tengah laut.

Abah Ahmad Fadhli Inayatullah juga terlihat khusuk memanjatkan doa dan kemudian melemparkan segenggam bungat yang diiringi kilatan petir malam itu. Usai menaburkan bunga merekapun kembali ke tepi pantai.

‘’Ini adalah doa kami untuk meminta kepada Allah untuk keselamatan Pulau Bengkalis dan menjadi berkahnya Objek Wisata Pantai Raja Kecik yang memiliki sejarah di Desa Muntai Barat ini,’’ ucap Abah Ahmad Fadhli Inayatullah.***

Editor: Hary B Koriun

 

Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awwal 143 Hijriyah, oleh masyarakat di Pulau Bengkalis dijadikan ajang silaurahmi dan juga untuk mengingatkan para pemimpin untuk tetap menjalankan amanah dengan baik.

Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)

- Advertisement -

TIUPAN angin kencang diiringi hujan rintik-rintik, Jumat malam (29/10/2021) sekitar pukul 21.30 WIB membuat ratusan jamaah salawatan yang ikut meramaikan safari Maulidurrasul, memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW di Dermaga Bandar Datok Jamal Objek Wisata Pantai Raja Kecik Desa Muntai Barat, sempat khawatir.

Dermaga sepanjang 1 km dari bibir pantai itu, dipadati ratusan jamaah pimpinan Abah Ahmad Fadhli Inayatullah, untuk melantunkan salawat nabi dan juga mengirimkan bacaan Surat Alfatih buat para ulama yang sudah wafat dan juga buat Presiden RI Joko Widodo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri LHK Siti Nurbaya, Gubernur H Syamsuar, dan Bupati Bengkalis Kasmari.

- Advertisement -

Safari Maulidurrasul yang dipimpin Abah Ahmad Fadhli Inayatullah ini sudah memasuki hari ke-25 dari target 40 hari selama bulan Rabiul Awal 1443 Hijriah di Pulau Bengkalis. Setiap malam gelaran salawatan ke atas Nabi Muhammad SAW selalu dipadati jamaahnya dari masing-masing desa di Kecamatan Bantan dan juga Kecamatan Bengkalis.

Malam itu, suasanya terasa syahdu, yang diringi lantunan salawat dan zikir serta tabuhan gendang membuat suasan di laut yang sesekali terlihat sambaran kilat petir, tidak menyurutkan jamaah yang dengan khusuk duduk selama tiga jam.

Baca Juga:  Zaskia Gotik Akui Telah Menikah Kembali

Malam semakin larut, untaian doa yang disampaikan pimpinan majelis solawat yang juga dihadiri Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan, Kades Muntai Barat, dan pimpinan pondok pesantren terasa menusuk hati. Karena kegiatan safari Maulidurrasul baru pertama kali digelar di atas dermaga yang mengarah ke Selat Malaka.

‘’Ini baru pertama kali kami digelar di atas dermaga menghadap ke Selat Malaka. Kami ragu, karena kondisi cucaca yang tidak bersabat. Namun karena doa jamaah salawat, sampai akhir tidak turun hujan. Alhamdulillah,’’ ujar Abah Ahmad Fadhli Inayatullah, pimpinan Safari Maulidurrasul.

Ia mengatakan, biasanya Safari Maulidurrasul yang digelar setiap malam selama 40 hari ini dilakukan di darat, tapi kali ini digelar di laur dan terasa di darat. Tentu kegiatan safari ini merupakan bukti kecintan  pada Rasulullah.

Ini juga mengingatkan umat Islam agar selalu mengingat Nabi Muhammad SAW. Karena kecintaannya kepada umatnya melebih kecintaannya kepada dirinya sendiri.

"Tentu ini harus diambil iktibarnya, jadi kita tidak lupa dengan Rasulullah," jelasnya.

Sedangkan Kapolres Bengkalis, AKPB Hendra Gunawan juga mengakui dirinya setiap malam mengikuti manjelis ini, Safari Maulidurrasul. Karena dirinya sangat tertarik dengan kegiatan ini dan tentunya banyak hikmah yang harus dipetik dalam kegiatan ini.

‘’Ini juga bukti kecintaan kami kepada Rasulullah dan selalu mengingatkan kita untuk selalu taat dengan ajarannya, yakni bertauhid hanya kepada Allah,’’ ucapnya.

Baca Juga:  Bukan Panjat Biasa

Dari ratusan jamaah salawatan, yang terdiri dari kaum ibu dan bapak serta anak-anak mengikuti dengan khusus salawatan yang digelar malam itu. Usai kegiatan ada beberapa jamaah yang mengambil air mineral yang diletakkan di depan Abah Ahmad Fadhli Inayatullah.

‘’Ambil airnya dan bawa pulang. Bisa diminum dan juga buat mandi,’’ ucap salah seorang  panitia yang mempersilahkan jamaah mengambil air yang sudah dibacakan salawat oleh Abah Ahmad Fadhli Inayatullah secara berjamaah.

Usai untain doa, Abah Ahmad Fadhli Inayatullah, Kapolres Bengkalis dan kepala desa terlihat mengarah ke ujung dermaga sambil membawa bunga kenanga, yang sebelumnya sudah dibacakan doa dan salawat. Masing-masing mereka sebelum menaburkan bunga membaca doa. Bahkan diantara mereka ada yang menangis sesenggukan setelah melempar bunga ke tengah laut.

Abah Ahmad Fadhli Inayatullah juga terlihat khusuk memanjatkan doa dan kemudian melemparkan segenggam bungat yang diiringi kilatan petir malam itu. Usai menaburkan bunga merekapun kembali ke tepi pantai.

‘’Ini adalah doa kami untuk meminta kepada Allah untuk keselamatan Pulau Bengkalis dan menjadi berkahnya Objek Wisata Pantai Raja Kecik yang memiliki sejarah di Desa Muntai Barat ini,’’ ucap Abah Ahmad Fadhli Inayatullah.***

Editor: Hary B Koriun

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari