Kamis, 19 September 2024

Usulnya Dibully, Menristekdikti: Mau Maju, Kita Harus Berkolaborasi

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengaku “dibully” selama beberapa pekan terakhir ini menyusul rencana pemerintah yang akan mendatangkan rektor asing.

“Saya hanya berpikir bagaimana perguruan tinggi di Indonesia bisa masuk kelas dunia, itu saja,” kata Nasir saat menghadiri pengambilan sumpah dokter baru Universitas Diponegoro Semarang, Kamis (1/8/2019).

Menurut dia, jika ingin perguruan tinggi maju maka kita harus berkolaborasi.

“Tanpa kerja sama dengan PT yang sudah kelas dunia tidak mungkin,” tambahnya.

Ia menjelaskan, wacana untuk menggunakan jasa rektor dari luar negeri sudah ada sejak 2016. Ia mengakui penolakan atas wacana pada saat itu sangat luar biasa.

- Advertisement -
Baca Juga:  Taiwan Tegaskan Siap Lakukan Apa pun

Oleh karena itu, ia mengharapkan adanya perubahan perguruan tinggi di Indonesia. “PT di seluruh dunia ini berkolaborasi sudah biasa. Rektor asing sudah biasa,” katanya.

Ia menyebut sejumlah negara seperti Singapura, Hongkong, serta Norwegia sudah melakukan hal tersebut. “Beri kesempatan rektor asing, jangan ditutup,” pungkasnya. (ant)

- Advertisement -

Sumber: Indopos.co
Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengaku “dibully” selama beberapa pekan terakhir ini menyusul rencana pemerintah yang akan mendatangkan rektor asing.

“Saya hanya berpikir bagaimana perguruan tinggi di Indonesia bisa masuk kelas dunia, itu saja,” kata Nasir saat menghadiri pengambilan sumpah dokter baru Universitas Diponegoro Semarang, Kamis (1/8/2019).

Menurut dia, jika ingin perguruan tinggi maju maka kita harus berkolaborasi.

“Tanpa kerja sama dengan PT yang sudah kelas dunia tidak mungkin,” tambahnya.

Ia menjelaskan, wacana untuk menggunakan jasa rektor dari luar negeri sudah ada sejak 2016. Ia mengakui penolakan atas wacana pada saat itu sangat luar biasa.

Baca Juga:  FSGI Dukung Pemerintah Tiadakan UN

Oleh karena itu, ia mengharapkan adanya perubahan perguruan tinggi di Indonesia. “PT di seluruh dunia ini berkolaborasi sudah biasa. Rektor asing sudah biasa,” katanya.

Ia menyebut sejumlah negara seperti Singapura, Hongkong, serta Norwegia sudah melakukan hal tersebut. “Beri kesempatan rektor asing, jangan ditutup,” pungkasnya. (ant)

Sumber: Indopos.co
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari