PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi yang gugur bertugas di Republik Demokratik Kongo, Afrika menerima kenaikan pangkat luar biasa. Kini, prajurit TNI dari Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru berpangkat Pembantu Letnan Dua (Pelda) Anumerta.
Demikian diungkapkan Komandan Korem (Danrem) 031/ Wira Bima, Brigjen TNI M Syech Ismed kepada Riau Pos, Rabu (1/7). Dikatakan jendral bintang satu, Rama Wahyudi mendapatkan penghargaan kenaikan setingkat lebih tinggi.
“Iya, almarhum Rama Wahyudi menerima kenaikan pangkat luar bisa dari Mabes TNI. Dari Serma jadi Pelda Anumerta," ujar Syech Ismed usai menghadiri peringatan Hari Bhaynagkara ke-74 di Brimobda Polda Riau.
Selain itu, disampaikan Danrem 031/Wira Bima, jenazah prajurit TNI AD asal Kabupaten Kampar masih dalam proses pemulangan dari Republik Demokratik Kongo. Diperkirakan jenazahnya tiba di Tanah Air pada Kamis (2/7) malam.
"Insya Allah jenazah sampai di Indonesia, Jakarta besok malam," paparnya.
Keesokan harinya, sambung Syech Ismed, jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi langsung diterbangkan dari Jakarta ke Kota Bertuah. Selanjutnya, pada hari yang sama akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Dharma, Jalan Jendral Sudirman.
"Jika tidak ada hambatan itu hari Jumat pagi (jenazah) sampai di Pekanbaru. Pemakaman Jumat pagi, kita terima di bandara, lalu bawa ke rumah duka. Kemudian dimakamkan di TMP Pekanbaru," pungkas jendral bintang satu ini.
Serma Rama Wahyudi gugur bertugas di Republik Demoratic Kongo, Senin (22/6). Personil pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu meninggal dunia setelah diserang pemberontak dari Pasukan Aliansi Demokratik (ADF).
Peristiwa itu diketahui terjadi saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB), bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan Jembatan Halulu.
Ketika perjalanan kembali ke Central Operation Base (COB), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan kearah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo.
Dalam kontak senjata tersebut, Rama Wahyudi gugur terkena terkena tembakan pada bagian dada. Selian itu, satu prajurit TNI yakni Pratu Syafii Makbul mengalami luka-luka, sehingga mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit.
Jenazah prajurit TNI dari Denpal 1/4 Pekanbaru direncanakan bakal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Dharma Pekanbaru. Hal ini, dikarenakan keluarga almarhum berada di Kota Bertuah.
Laporan: Riri Radam (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra