Jumat, 20 September 2024

2022 Tahun Toleransi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menilai tahun baru sebagai penanda waktu tentang masa lalu, hari ini, dan masa mendatang.

”Baik evaluasi, mawas diri, maupun sikap optimistis dalam menyambut tahun baru, ketiganya penting dilakukan agar kita bisa menjadi orang yang beruntung. Yang terus berusaha agar hari ini lebih baik daripada hari kemarin,” tutur Yaqut.

Dia mengungkapkan, pemerintah mencanangkan 2022 sebagai Tahun Toleransi. Hal itu, ujarnya, akan menjadi pijakan atas upaya menjadikan Indonesia sebagai barometer kerukunan umat beragama di dunia. ”Saya meyakini Indonesia mampu,” kata Yaqut.

Menurut Yaqut, ini bakal diukur bersama melalui indeks keberagamaan atau religiosity index. Dalam jangka menengah, indeks tersebut akan mengukur perilaku keberagamaan di Indonesia setiap tahun secara berkala hingga 2024.

- Advertisement -

Dari Istana Negara, Presiden Joko Widodo tidak memiliki agenda khusus dalam momen pergantian tahun. ”Tidak ada acara. (Presiden Jokowi) di (Istana) Bogor,” jelas Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Sementara, Wakil Presiden Ma’ruf Amin memilih melakukan istighotsah bersama keluarga di kediaman pribadi. Tujuannya, mendoakan keselamatan bangsa Indonesia. ”Esok pagi (hari ini, red) seperti biasanya Bapak Wapres bersama keluarga akan melakukan olahraga sekaligus mengerjakan hobi beliau merawat tanaman,” ungkap Plt Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika.

- Advertisement -

Muhasabah untuk Senantiasa Bertaubat
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar Muhasabah Akhir Tahun dan Majelis Khataman Kitab Budayatul Hidayah di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau di Pekanbaru, Jumat (31/12) malam. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka malam pergantian Tahun 2021 dan menyongsong Tahun Baru 2022.

Hadir dalam kegiatan tersebut Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Riau Masrul Kasmy, Kasi Intel Korem 031/Wira Bima, dan jajaran Forkopimda. Hadir juga Habib Hayqal Husein Alaydrus selaku penceramah dari Majelis Al-Barokah Medan, para pengurus Masjid An-Nur beserta jajarannya, pimpinan Ponpes Darul Khair Pekanbaru, tokoh agama/alim ulama, tokoh masyarakat, serta hadirin dan undangan.

Baca Juga:  Ini Logo dan Judul Sekuel Space Jam

Kegiatan yang dilaksanakan diawali dengan penampilan grup sholawat dari Ikatan Remaja Masjid An-Nur dan Pondok Pesantren Darul Khair Mentangor Pekanbaru yang dilanjutkan dengan khatam Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Abu Hamid Al-Ghazali oleh Ustaz Zulhendri Rais, Lc MA juga ceramah agama serta doa yang dipimpin oleh Habib Hayqal Husein Alaydrus.

Asisten I Setdaprov Masrul Kasmy dalam sambutannya menyampaikan bahwa waktu yang saat ini dijalani akan terus berputar tanpa pernah berhenti. Waktu bahkan tak bisa diperlambat ataupun dipercepat meskipun diinginkan.

 “Selama 2 tahun belakangan ini, kita semua masih di uji dengan bencana nonalam wabah pandemi Covid-19. Kita juga mendapat kabar lagi, menyebarnya virus covid-19 varian baru, yakni Omicron. Di samping itu juga banyak bencana alam yang kita hadapi, selain wabah pandemi ini. Hal ini merupakan bentuk ujian ataupun teguran dari Allah SWT kepada kita sebagai hamba-Nya,” ujar Masrul Kasmy.

Masrul mengatakan semua manusia telah berupaya sekuat tenaga, mengerahkan segala kekuatan, daya dan upaya dalam mengatasi musibah yang kita alami. Dari berbagai musibah, ujian dan bala bencana yang menimpa manusia, khususnya negeri ini, bisa jadi karena perbuatan dosa yang kita lakukan kepada Allah SWR dan Rasul-Nya.

“Bencana yang kita alami saat ini adalah buah tangan dan kejahatan manusia yang tidak bertanggung jawab, menghancurkan alam,” ungkapnya.

Pada saat sambutannya, Masrul menerangkan bahwa bencana saat ini merupakan teguran dan pelajaran dari Allah SWT untuk semua umat manusia.

“Muhasabah diri, baik sebagai pemimpin, tokoh masyarakat, maupun ulama, ataupun masyarakat biasa agar kita memohon ampunan kepada Allah SWT dan tetap bertakwa kepada-Nya,” ungkap Masrul.

Baca Juga:  Rusia Dikabarkan Serang 25 Fasilitas Medis

Memaknai pergantian tahun, menurutnya juga bisa dengan muhasabah yang dilaksanakan ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk senantiasa bertobat serta patuh terhadap Sang Pencipta dan Rasul-Nya. Hal ini menurut Masrul, sebagaimana telah dijabarkan oleh Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Di antara akibat dari berbuat maksiat adalah hilangnya nikmat dan datangnya bencana. Tidaklah suatu nikmat itu hilang melainkan karena dosa. Begitu pula halnya suatu bencana datang juga, karena dosa. Dan mengangkat musibah tersebut hanya taubat.”

Sehingga, lanjut, Masrul sebagai umat yang lemah, manusia tentunya berharap campur tangan Allah SWT. Untuk itu, melalui semangat menyambut Tahun Baru 2022, mari kita jaga alam, dan bersahabat dengan alam. Karena itulah yang diajarkan Islam kepada kita. Senantiasa bertobat dan memperbaiki diri dengan mengerjakan amal saleh. Melalui muhasabah inilah, kita introspeksi diri.

“Maka itulah esensi dari kegiatan yang kita laksanakan saat ini, sekaligus menutup Majelis Khataman Kitab Bidayatul Hidayah yang akan diisi dengan taushiyah Habib Hayqal Husein Alaydrus,” terang Masrul.

Sementara Habib Hayqal Husein Alaydrus dalam ceramahnya menyampaikan semoga kegiatan ini dapat mendorong kita untuk hijrah ke arah yang lebih baik. Yaitu dengan meningkatkan zikir kepada Allah SWT sehingga di akhirat kelak nanti bisa dikumpulkan bersama Rasulullah Muhammad SAW. Serta Allah SWT mengangkat bala dan wabah penyakit di negeri ini.

“Semoga perkumpulan kita menjadikan sebab Allah mengakat azab diantara kita semua, mengangkat bala, wabah, virus, penyakit daripada negeri kita dan seluruh dunia, aamiin,” pungkasnya..(lyn/jpg/sol/end/ted)

Laporan JPG dan TIM RIAU POS, Jakarta dan Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menilai tahun baru sebagai penanda waktu tentang masa lalu, hari ini, dan masa mendatang.

”Baik evaluasi, mawas diri, maupun sikap optimistis dalam menyambut tahun baru, ketiganya penting dilakukan agar kita bisa menjadi orang yang beruntung. Yang terus berusaha agar hari ini lebih baik daripada hari kemarin,” tutur Yaqut.

Dia mengungkapkan, pemerintah mencanangkan 2022 sebagai Tahun Toleransi. Hal itu, ujarnya, akan menjadi pijakan atas upaya menjadikan Indonesia sebagai barometer kerukunan umat beragama di dunia. ”Saya meyakini Indonesia mampu,” kata Yaqut.

Menurut Yaqut, ini bakal diukur bersama melalui indeks keberagamaan atau religiosity index. Dalam jangka menengah, indeks tersebut akan mengukur perilaku keberagamaan di Indonesia setiap tahun secara berkala hingga 2024.

Dari Istana Negara, Presiden Joko Widodo tidak memiliki agenda khusus dalam momen pergantian tahun. ”Tidak ada acara. (Presiden Jokowi) di (Istana) Bogor,” jelas Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Sementara, Wakil Presiden Ma’ruf Amin memilih melakukan istighotsah bersama keluarga di kediaman pribadi. Tujuannya, mendoakan keselamatan bangsa Indonesia. ”Esok pagi (hari ini, red) seperti biasanya Bapak Wapres bersama keluarga akan melakukan olahraga sekaligus mengerjakan hobi beliau merawat tanaman,” ungkap Plt Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika.

Muhasabah untuk Senantiasa Bertaubat
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar Muhasabah Akhir Tahun dan Majelis Khataman Kitab Budayatul Hidayah di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau di Pekanbaru, Jumat (31/12) malam. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka malam pergantian Tahun 2021 dan menyongsong Tahun Baru 2022.

Hadir dalam kegiatan tersebut Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat Sekretariat Daerah Provinsi Riau Masrul Kasmy, Kasi Intel Korem 031/Wira Bima, dan jajaran Forkopimda. Hadir juga Habib Hayqal Husein Alaydrus selaku penceramah dari Majelis Al-Barokah Medan, para pengurus Masjid An-Nur beserta jajarannya, pimpinan Ponpes Darul Khair Pekanbaru, tokoh agama/alim ulama, tokoh masyarakat, serta hadirin dan undangan.

Baca Juga:  Dorong Sentra Usaha Sehat dan Maju

Kegiatan yang dilaksanakan diawali dengan penampilan grup sholawat dari Ikatan Remaja Masjid An-Nur dan Pondok Pesantren Darul Khair Mentangor Pekanbaru yang dilanjutkan dengan khatam Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Abu Hamid Al-Ghazali oleh Ustaz Zulhendri Rais, Lc MA juga ceramah agama serta doa yang dipimpin oleh Habib Hayqal Husein Alaydrus.

Asisten I Setdaprov Masrul Kasmy dalam sambutannya menyampaikan bahwa waktu yang saat ini dijalani akan terus berputar tanpa pernah berhenti. Waktu bahkan tak bisa diperlambat ataupun dipercepat meskipun diinginkan.

 “Selama 2 tahun belakangan ini, kita semua masih di uji dengan bencana nonalam wabah pandemi Covid-19. Kita juga mendapat kabar lagi, menyebarnya virus covid-19 varian baru, yakni Omicron. Di samping itu juga banyak bencana alam yang kita hadapi, selain wabah pandemi ini. Hal ini merupakan bentuk ujian ataupun teguran dari Allah SWT kepada kita sebagai hamba-Nya,” ujar Masrul Kasmy.

Masrul mengatakan semua manusia telah berupaya sekuat tenaga, mengerahkan segala kekuatan, daya dan upaya dalam mengatasi musibah yang kita alami. Dari berbagai musibah, ujian dan bala bencana yang menimpa manusia, khususnya negeri ini, bisa jadi karena perbuatan dosa yang kita lakukan kepada Allah SWR dan Rasul-Nya.

“Bencana yang kita alami saat ini adalah buah tangan dan kejahatan manusia yang tidak bertanggung jawab, menghancurkan alam,” ungkapnya.

Pada saat sambutannya, Masrul menerangkan bahwa bencana saat ini merupakan teguran dan pelajaran dari Allah SWT untuk semua umat manusia.

“Muhasabah diri, baik sebagai pemimpin, tokoh masyarakat, maupun ulama, ataupun masyarakat biasa agar kita memohon ampunan kepada Allah SWT dan tetap bertakwa kepada-Nya,” ungkap Masrul.

Baca Juga:  Ini Logo dan Judul Sekuel Space Jam

Memaknai pergantian tahun, menurutnya juga bisa dengan muhasabah yang dilaksanakan ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk senantiasa bertobat serta patuh terhadap Sang Pencipta dan Rasul-Nya. Hal ini menurut Masrul, sebagaimana telah dijabarkan oleh Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Di antara akibat dari berbuat maksiat adalah hilangnya nikmat dan datangnya bencana. Tidaklah suatu nikmat itu hilang melainkan karena dosa. Begitu pula halnya suatu bencana datang juga, karena dosa. Dan mengangkat musibah tersebut hanya taubat.”

Sehingga, lanjut, Masrul sebagai umat yang lemah, manusia tentunya berharap campur tangan Allah SWT. Untuk itu, melalui semangat menyambut Tahun Baru 2022, mari kita jaga alam, dan bersahabat dengan alam. Karena itulah yang diajarkan Islam kepada kita. Senantiasa bertobat dan memperbaiki diri dengan mengerjakan amal saleh. Melalui muhasabah inilah, kita introspeksi diri.

“Maka itulah esensi dari kegiatan yang kita laksanakan saat ini, sekaligus menutup Majelis Khataman Kitab Bidayatul Hidayah yang akan diisi dengan taushiyah Habib Hayqal Husein Alaydrus,” terang Masrul.

Sementara Habib Hayqal Husein Alaydrus dalam ceramahnya menyampaikan semoga kegiatan ini dapat mendorong kita untuk hijrah ke arah yang lebih baik. Yaitu dengan meningkatkan zikir kepada Allah SWT sehingga di akhirat kelak nanti bisa dikumpulkan bersama Rasulullah Muhammad SAW. Serta Allah SWT mengangkat bala dan wabah penyakit di negeri ini.

“Semoga perkumpulan kita menjadikan sebab Allah mengakat azab diantara kita semua, mengangkat bala, wabah, virus, penyakit daripada negeri kita dan seluruh dunia, aamiin,” pungkasnya..(lyn/jpg/sol/end/ted)

Laporan JPG dan TIM RIAU POS, Jakarta dan Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari