Jumat, 5 Juli 2024

Permintaan Jagung ke Petani Meningkat

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Saat malam pergantian tahun baru, banyak masyarakat Kota Pekanbaru yang merayakan dengan kumpul bersama sambil membakar jagung. Akibatnya, permintaan jagung meningkat jelang akhir tahun.

Sukerius, petani jagung di Jalan Kartama, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai mengaku jelang akhir tahun permintaan jagung yang ia tanam mengalami peningkatan yang cukup besar. 

- Advertisement -

Disebutkannya, permintaan dari tengkulak mencapat sekitar 500 kilogram (kg) hingga 1 ton per hari sejak dua hari terakhir ini. Hal ini membuatnya cukup senang dan bersyukur atas permintaan yang besar tersebut. 

Dikatakan Sukerius, untuk mencukupi permintaan tersebut, ia dibantu istrinya memanen jagung yang diperkirakan akan semakin banyak permintaan pada H-1 tahun baru.

Biasanya, petani menjual jagung Rp4 ribu per buah untuk jumlah besar dan kembali dijual eceran seharga Rp6 ribu per buah.

- Advertisement -

"Kami ada bersyukurnya, ada juga sedihnya. Karena permintaan yang tinggi ini tidak dibarengi dengan harga pupuk yang saat ini melambung tinggi," ucapnya. 

Baca Juga:  Kapolresta Langsung Datangi Rumah Warga

Dijelaskan Sukerius, hampir semua petani jagung mengeluhkan harga pupuk yang cukup tinggi. Juga harga racun hama yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Akibatnya, petani harus menjual hasil pertanian dengan harga yang sedikit lebih tinggi untuk menutupi modal yang besar. 

"Kami berharap ada bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada kami para petani agar dapat bertahan di masa pandemi ini," katanya. 

Hal yang sama juga diungkap oleh Simbolon, penjual jagung. Ia mengaku berjualan di Jalan Kartama dan mengambil sebanyak satu ton lebih jagung dari petani terdekat.

Namun, penjualan tahun ini malah sedikit merosot akibat daya beli masyarakat yang turun akibat dampak pandemi Covid-19.  "Dari ladang kami ambil seharga Rp7 ribu dan di jualan ke pasaran mulai dari Rp8 ribu hingga Rp10 ribu," sebutnya. 

Baca Juga:  Macet Sore dan Malam Hari

Dirinya berharap saat puncak akhir tahun 2021 ini, pembelian jagung akan meningkat drastis sehingga para penjual dapat merasakan keuntungan dari jagung yang diambil dari para petani. 

"Selain jual jagung saya juga jualan arang bakar seharga Rp10 ribu per kantongnya. Setidaknya bisa sedikit membantu perekonomian keluarga di tahun baru nanti," harapnya. 

Sementara itu, salah seorang pembeli Yerni mengatakan, dirinya sangaja membeli jagung untuk persiapan tahun baru 2022 mendatang. Hal ini dilakukannya guna mengikuti instruksi Pemerintah Kota Pekanbaru agar tidak keluar dan berkerumun di sejumlah titik di kota Pekanbaru. 

"Sengaja beli karena mau menghabiskan waktu bersama keluarga saja di rumah. Lagian kalau keluar nanti malah ada penyekatan Jalan dan malah membuat kita mengalami macet di jalan. Jadi lebih bagus bakar jagung dan ayam di rumah saja," ucapnya.(ayi) 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Saat malam pergantian tahun baru, banyak masyarakat Kota Pekanbaru yang merayakan dengan kumpul bersama sambil membakar jagung. Akibatnya, permintaan jagung meningkat jelang akhir tahun.

Sukerius, petani jagung di Jalan Kartama, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai mengaku jelang akhir tahun permintaan jagung yang ia tanam mengalami peningkatan yang cukup besar. 

Disebutkannya, permintaan dari tengkulak mencapat sekitar 500 kilogram (kg) hingga 1 ton per hari sejak dua hari terakhir ini. Hal ini membuatnya cukup senang dan bersyukur atas permintaan yang besar tersebut. 

Dikatakan Sukerius, untuk mencukupi permintaan tersebut, ia dibantu istrinya memanen jagung yang diperkirakan akan semakin banyak permintaan pada H-1 tahun baru.

Biasanya, petani menjual jagung Rp4 ribu per buah untuk jumlah besar dan kembali dijual eceran seharga Rp6 ribu per buah.

"Kami ada bersyukurnya, ada juga sedihnya. Karena permintaan yang tinggi ini tidak dibarengi dengan harga pupuk yang saat ini melambung tinggi," ucapnya. 

Baca Juga:  Tetap Buka, Dua Layanan Publik Disemprot Disinfektan 

Dijelaskan Sukerius, hampir semua petani jagung mengeluhkan harga pupuk yang cukup tinggi. Juga harga racun hama yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Akibatnya, petani harus menjual hasil pertanian dengan harga yang sedikit lebih tinggi untuk menutupi modal yang besar. 

"Kami berharap ada bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada kami para petani agar dapat bertahan di masa pandemi ini," katanya. 

Hal yang sama juga diungkap oleh Simbolon, penjual jagung. Ia mengaku berjualan di Jalan Kartama dan mengambil sebanyak satu ton lebih jagung dari petani terdekat.

Namun, penjualan tahun ini malah sedikit merosot akibat daya beli masyarakat yang turun akibat dampak pandemi Covid-19.  "Dari ladang kami ambil seharga Rp7 ribu dan di jualan ke pasaran mulai dari Rp8 ribu hingga Rp10 ribu," sebutnya. 

Baca Juga:  Kapolresta Langsung Datangi Rumah Warga

Dirinya berharap saat puncak akhir tahun 2021 ini, pembelian jagung akan meningkat drastis sehingga para penjual dapat merasakan keuntungan dari jagung yang diambil dari para petani. 

"Selain jual jagung saya juga jualan arang bakar seharga Rp10 ribu per kantongnya. Setidaknya bisa sedikit membantu perekonomian keluarga di tahun baru nanti," harapnya. 

Sementara itu, salah seorang pembeli Yerni mengatakan, dirinya sangaja membeli jagung untuk persiapan tahun baru 2022 mendatang. Hal ini dilakukannya guna mengikuti instruksi Pemerintah Kota Pekanbaru agar tidak keluar dan berkerumun di sejumlah titik di kota Pekanbaru. 

"Sengaja beli karena mau menghabiskan waktu bersama keluarga saja di rumah. Lagian kalau keluar nanti malah ada penyekatan Jalan dan malah membuat kita mengalami macet di jalan. Jadi lebih bagus bakar jagung dan ayam di rumah saja," ucapnya.(ayi) 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari