Kamis, 4 Juli 2024

Tekan Inflasi, Pemprov Riau Mulai Operasi Pasar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Riau bersama Tim Penggerak, Pemberdayaan Kesejahteraan, Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, melaksanakan pasar murah di Masjid Raudhatus Shalihin, Bukit Barisan, Pekanbaru, Selasa (30/1). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menekan angka inflasi di daerah. 

Ketua TP PKK Provinsi Riau Suti Mulyati sangat mengapresiasi kegiatan pasar murah yang dicanangkan oleh Disperindagkop-UKM Riau. “Kami mengapresiasi kegiatan pasar murah ini, terima kasih sudah bekerja sama dengan TP PKK karena ini salah satu program kami untuk mengatasi inflasi,” katanya.

- Advertisement -

Dia menjelaskan, harga yang ditawarkan di pasar murah ini di bawah dengan harga bahan pokok yang di pasar. Tentunya kegiatan pasar murah ini dapat membantu masyarakat dan ini memang program tahunan TP PKK Provinsi Riau.

“Jadi ada beberapa kali kita melakukan pasar murah bersama  Disperindagkop dan Dinas Pertanian. Kami sangat mendukung sekali program pasar murah ini, karena sangat sangat membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.

Baca Juga:  Antar Berkas Tahap II Narkoba ke Kejaksaan 

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM Provinsi Riau Tetty Nurdianti mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mengalokasikan anggaran untuk melakukan operasi pasar sebanyak 64 kali di tahun 2024.

- Advertisement -

Pihaknya mengungkapkan, operasi pasar tersebut akan disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masyarakat, terutama pada momen-momen yang dianggap memerlukan intervensi terhadap harga komoditas bahan pokok tertentu.

“Kegiatan pasar murah itu sudah dijadwalkan atau sudah dianggarkan tahun sebelumnya. Ini untuk mengantisipasi naiknya angka inflasi tentunya,” ungkap Tetty.

Dijelaskan dia, pelaksanaan pasar murah akan dilakukan sebanyak 64 kegiatan. Rencananya akan dilaksanakan di 12 kabupaten/kota, terutama menjelang Ramadan, Idulfitri, dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Di mana pada momen itu biasanya terjadi gejolak harga bahan pokok.

“Makanya kita sudah anggarkan dari tahun ke tahun untuk pelaksanaan pasar murah. Hari ini kami berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Bulog, Distributor juga TP PKK Provinsi Riau di sini dalam hal PKK juga sebagai penggerak masyarakat dan juga untuk tengkes,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemprov Usulkan 2.608 NIP PPPK

Tetty juga menjelaskan, komoditi yang disediakan pada kegiatan operasi pasar murah ini ada bahan pokok mulai dari beras, gula, telur, minyak hingga tepung. Kemudian, ada pula bahan hasil pertanian seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, sayur mayur dan juga buah buahan itu sudah disediakan.

“Bahan hasil pertanian seperti cabai dan sebagainya sekitaran 50-100 kg dan biasanya untuk sekali pasat murah itu kita sediakan untuk beras 2-3 ton, minyak goreng 1200 liter. Lalu, gula sekitar setengah ton, tepung juga setengah ton dan untuk telur itu sebanyak 150-300 papan,” katanya.

Tetty berujar, kegiatan pasar murah ini berlangsung hingga komoditi yang tersedia sudah habis. “Biasanya sampai habis komoditi baru kita tutup, lebih tepatnya sebelum ashar. Untuk tahun 2024 kita sudah anggarkan untuk 64 kali. Anggarannya dari APBN juga APBD dan itu nantinya bisa ditambah lagi dengan CSR dan non Anggaran Belanja Tambahan di akhir tahun,” sebutnya.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Riau bersama Tim Penggerak, Pemberdayaan Kesejahteraan, Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, melaksanakan pasar murah di Masjid Raudhatus Shalihin, Bukit Barisan, Pekanbaru, Selasa (30/1). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menekan angka inflasi di daerah. 

Ketua TP PKK Provinsi Riau Suti Mulyati sangat mengapresiasi kegiatan pasar murah yang dicanangkan oleh Disperindagkop-UKM Riau. “Kami mengapresiasi kegiatan pasar murah ini, terima kasih sudah bekerja sama dengan TP PKK karena ini salah satu program kami untuk mengatasi inflasi,” katanya.

Dia menjelaskan, harga yang ditawarkan di pasar murah ini di bawah dengan harga bahan pokok yang di pasar. Tentunya kegiatan pasar murah ini dapat membantu masyarakat dan ini memang program tahunan TP PKK Provinsi Riau.

“Jadi ada beberapa kali kita melakukan pasar murah bersama  Disperindagkop dan Dinas Pertanian. Kami sangat mendukung sekali program pasar murah ini, karena sangat sangat membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.

Baca Juga:  Tiga Pelaku Curanmor di Kampus Diringkus

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM Provinsi Riau Tetty Nurdianti mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mengalokasikan anggaran untuk melakukan operasi pasar sebanyak 64 kali di tahun 2024.

Pihaknya mengungkapkan, operasi pasar tersebut akan disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masyarakat, terutama pada momen-momen yang dianggap memerlukan intervensi terhadap harga komoditas bahan pokok tertentu.

“Kegiatan pasar murah itu sudah dijadwalkan atau sudah dianggarkan tahun sebelumnya. Ini untuk mengantisipasi naiknya angka inflasi tentunya,” ungkap Tetty.

Dijelaskan dia, pelaksanaan pasar murah akan dilakukan sebanyak 64 kegiatan. Rencananya akan dilaksanakan di 12 kabupaten/kota, terutama menjelang Ramadan, Idulfitri, dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Di mana pada momen itu biasanya terjadi gejolak harga bahan pokok.

“Makanya kita sudah anggarkan dari tahun ke tahun untuk pelaksanaan pasar murah. Hari ini kami berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Bulog, Distributor juga TP PKK Provinsi Riau di sini dalam hal PKK juga sebagai penggerak masyarakat dan juga untuk tengkes,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemprov Sudah Laksanakan 67 Kali Pasar Murah

Tetty juga menjelaskan, komoditi yang disediakan pada kegiatan operasi pasar murah ini ada bahan pokok mulai dari beras, gula, telur, minyak hingga tepung. Kemudian, ada pula bahan hasil pertanian seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, sayur mayur dan juga buah buahan itu sudah disediakan.

“Bahan hasil pertanian seperti cabai dan sebagainya sekitaran 50-100 kg dan biasanya untuk sekali pasat murah itu kita sediakan untuk beras 2-3 ton, minyak goreng 1200 liter. Lalu, gula sekitar setengah ton, tepung juga setengah ton dan untuk telur itu sebanyak 150-300 papan,” katanya.

Tetty berujar, kegiatan pasar murah ini berlangsung hingga komoditi yang tersedia sudah habis. “Biasanya sampai habis komoditi baru kita tutup, lebih tepatnya sebelum ashar. Untuk tahun 2024 kita sudah anggarkan untuk 64 kali. Anggarannya dari APBN juga APBD dan itu nantinya bisa ditambah lagi dengan CSR dan non Anggaran Belanja Tambahan di akhir tahun,” sebutnya.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari