- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengambil ancang-ancang untuk persiapan penerapan lockdown lokal atau karantina wilayah terhadap Kota Pekanbaru. Langkah ini akan diterapkan jika terjadi eskalasi dalam penyebaran wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Rencana ini diungkapkan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST usai menggelar video conference bersama Pemerintah Provinsi Riau dan rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pekanbaru, Senin (30/3).
"Karantina wilayah ini sedang kita persiapkan. Bisa dua tiga hari ke depan, atau empat lima hari ke depan kita terapkan,’’ kata dia.
Dia kemudian menjelaskan bahwa puncak penyebaran Covid-19 di Pekanbaru diperkirakan terjadi pada April ini. ’’Kalau disiplin mudah-mudahan itu jangan tinggi. Kalau tidak, kalau kita menyepelekan kita akan kewalahan seperti Italia dan Iran yang hari ini begitu dahsyatnya terjadi,’’ tuturnya.
Untuk penerapan karantina wilayah ini, dia menyebut hanya akan diterapkan jika kondisi wabah Covid-19 terjadi eskalasi. ’’Kita persiapkan bilamana eskalasi meningkat. Volume orang yang akan masuk kota kita, baik yang penerbangan langsung itu maupun dari Malaysia ini adalah ancaman. Maka warga harus waspada tetap di rumah,’’ imbuhnya.
Saat ini, sebelum karantina wilayah diterapkan, Pemko Pekanbaru terlebih dahulu akan menghitung berapa kebutuhan pangan yang harus disiapkan. ’’Isolasi wilayah, karantina lokal tidak hanya sekadar ucapan, ada konsekuensi. pemerintah harus hadir menyuplai kebutuhan logistik masyarakat. Pada masyarakat miskin dan rawan miskin, kami sedang siapkan mendata berapa kebutuhannya. Kita tidak boleh terlambat,’’ singkatnya.
Jumlah warga Kota Pekanbaru yang terkait dengan mewabahnya Covid-19 memang terus bertambah. Hingga Ahad (29/3), sudah ada 426 orang dalam pemantauan (ODP) dan 41 pasien dalam pengawasan (PDP). Satu pasien positif sudah dinyatakan sembuh.
Data ini merujuk pada rekapitulasi yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru Ahad (29/3/2020) pukul 15.26 WIB. Dirincikan, dari 426 ODP, warga yang masih dalam proses pemantauan berjumlah 395 orang dan selesai pemantauan 31 orang.
Sementara itu, dari 41 PDP yang ada, 29 orang hingga kini masih dirawat. Sisanya, 12 orang dinyatakan sehat dan sudah diperbolehkan pulang. Satu pasien positif Covid-19 di Riau yang merupakan warga Pekanbaru sudah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan sejak 17 Maret lalu.
Dari data ini pula, jika dilihat sebaran yang ada di 12 kecamatan, Tampan menjadi lokasi terbanyak terdapat ODP dan PDP. Selain itu, ada tiga kecamatan yakni Limapuluh, Pekanbaru Kota dan Sail yang tidak terdapat PDP.
Di Kecamatan Tampan ada 76 ODP dan 7 PDP, Marpoyan Damai 64 ODP dan 2 PDP, Tenayan Raya 58 ODP 8 PDP, Bukitraya 46 ODP 3 PDP, Rumbai Pesisir 41 ODP 1 PDP, Sukajadi 32 ODP 1 PDP, Rumbai 21 ODP 1 PDP, Pekanbaru Kota 19 ODP, Payung Sekaki 19 ODP 4 PDP, Limapuluh 15 ODP, Senapelan 15 ODP 2 PDP dan Sail 20 ODP.
Laporan: M ALi Nurman
Editor: Firman Agus