PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Rokan Hulu (Rohul) pada akhir pekan lalu menyebabkan Sungai Batang Lubuh yang membelah Kecamatan Rambah meluap hebat. Akibatnya, sedikitnya lima desa di wilayah itu terendam banjir dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan sedikitnya ratusan rumah dan 600 KK di wilayah yang berbatasan dengan Sumatera Barat itu terendam banjir sejak, Sabtu (25/12). Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan banjir berpotensi kembali terjadi menyusul curah hujan intensitas tinggi yang masih akan terjadi selama beberapa hari mendatang.
PT Perkebunan Nusantara V yang mendapat informasi tersebut selanjutnya segera turun tangan dengan menyalurkan bantuan ratusan paket bahan pangan kepada para korban. Bersinergi dengan Polres Rohul, anak usaha Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) tersebut menyalurkan bantuan ratusan paket sembako yang terdiri dari beras, gula, dan minyak goreng dengan berat total mencapai 7,5 ton.
"Alhamdulillah. Hari ini (kemarin, red) kami telah menerima bantuan dari PTPN V untuk selanjutnya diserahkan kepada korban terdampak banjir. Saat ini ada ribuan warga terdampak banjir dan mereka sangat memerlukan uluran tangan kita semua," kata Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto di Mapolres Rokan Hulu, Selasa (28/12).
Perwira menengah polisi tersebut memberikan apresiasi atas langkah cepat PTPN V yang peduli dan segera memberikan bantuan kepada korban bencana alam terburuk yang melanda wilayah itu dalam beberapa tahun terakhir. Bantuan itu, lanjut dia, akan disalurkan kepada para korban banjir, baik yang bertahan maupun yang memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman. Lebih jauh, Wimpi juga menyatakan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG, curah hujan di wilayah Rokan Hulu akan cukup tinggi dalam beberapa waktu ke depan.
Sehingga, potensi banjir susulan masih sangat memungkinkan. Sejumlah lokasi rawan banjir, kata dia, berpotensi terjadi di wilayah Rokan IV, Ujung Batu, serta Bonai Darussalam. Sehingga, bantuan ini juga akan dialokasikan untuk antisipasi korban banjir tersebut.
"Hasil koordinasi kami dengan BMKG, dalam tiga hari ke depan potensi hujan masih cukup tinggi sehingga kita perlu menyiapkan bantuan sebagai bentuk antisipasi. Sekali lagi, kami sangat berterima kasih atas sumbangsih seluruh karyawan PTPN V yang peduli dengan kondisi bencana banjir di Rohul," lanjut dia.
Sementara itu Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir. Baik di Kecamatan Rambah maupun Kecamatan Tandun serta potensi banjir susulan yang kemungkinan melanda akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari ke depan.
"Semoga bantuan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang tengah berjuang memulihkan keadaan pascabanjir di Kecamatan Rambah," katanya.
Jatmiko yang juga Ketua Gapki Riau itu mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk kehadiran PTPN V sebagai perusahaan milik negara ke tengah masyarakat. Dia mewakili seluruh karyawan PTPN V turut mendoakan agar bencana yang dihadapi masyarakat dapat segera teratasi dan kehidupan warga desa kembali normal.
"Kami seluruh keluarga besar PTPN V turut mendoakan agar kehidupan masyarakat kembali normal," ujarnya.
General Manager Distrik Barat PTPN V Farid Muzaky menambahkan total bantuan yang disalurkan sebanyak 553 paket sembako. Ia mengatakan pendistribusian bantuan kepada korban banjir dengan melibatkan kepolisian merupakan wujud dari sinergitas yang terbangun baik antara Mapolres Rohul dengan PTPN V.
"Ada sebanyak 553 paket sembako yang disalurkan PTPN V bekerja sama dengan Polres Rokan Hulu untuk distribusi di lapangan. Hal ini sebagai bentuk sinergi yang baik dengan Polres Rokan Hulu," paparnya.
"Ini kepedulian insan PTPN V yang turut merasakan ujian saudara-saudara kita di Rokan Hulu," tuturnya.
Sebelumnya hujan deras telah mengakibatkan sungai meluap pada Sabtu (25/12) lalu. Akibatnya, sekitar 600 kepala keluarga (KK) di Rokan Hulu terendam banjir dan ratusan orang mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.
Untuk daerah Kelurahan Pasirpengaraian dan Kototinggi, debit air mulai turun awal pekan ini. Masyarakat pun sudah mulai membersihkan rumahnya. Lalu, Desa Rambah Tengah Hulu, air masih bertahan dan masyarakat masih berada di tempat yang aman, dan belum bisa kembali ke rumah masing-masing.
Sementara Desa Pematang Berangan dan Desa Babussalam, air masih bertambah dengan intensitas lambat serta merendam jalan raya sekitar 500 meter. Saat ini tim gabungan BPBD, serta TNI Polri masih melakukan evakuasi dan kajian lokasi.(ifr/eca)