PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Lalu Lintas menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama seluruh stakeholder yang berkaitan dengan angkutan umum di Grand Elite Hotel Pekanbaru, Selasa (28/5).
Kegiatan yang dibuka langsung Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal ini bertujuan untuk menghadirkan solusi bagi keselamatan dan kenyamanan masyarakat di jalan raya serta komitmen bersama keselamatan berlalu lintas.
Adapun tema FGD ini adalah “Mewujudkan Manajemen Keselamatan Transportasi Angkutan Umum di Provinsi Riau Tahun 2024”. Hadir saat pembukaan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Riau Brigjen Pol K Rahmadi, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, Asisten I Setdaprov Riau M Zulkifli, serta perwakilan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).
Yang menjadi pemateri dalam kegiatan ini di antaranya perwakilan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau, Dinas Kesehatan, Jasa Raharja, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT Hutama Karya, Organda hingga pemerhati lalu lintas.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, penyelenggaraan sekaligus pengawasan jalan raya memang bukan hal yang mudah. Apalagi kepolisian tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada bantuan dari stakeholder lainnya.
“Sehingga memang kami perluan bantuan bapak-bapak semua. Yang pada intinya bagaimana kita bisa menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran dalam berlalu lintas,” ujar Irjen Iqbal.
Pria yang pernah menjabat Kasat Lantas Polresta Pekanbaru ini pun mencontohkan bagaimana Singapura Airlines bisa mencegah terjadinya kecelakaan dan mencitpakan zero accident.
“Jadi memang perlu adanya well management. Ground handling yang betul-betul capable. Mereka menggunakan unit pesawat walaupun beberapa tahun tapi sudah diganti. Itu bisa jadi bench mark bapak ibu semua,” harap Kapolda.
Irjen Iqbal juga berharap, FGD yang diselenggarakan tidak hanya jadi proyek mercusuar. Namun ada ide-ide baru yang dihasilkan untuk mencapai tujuan dalam menciptakan keselamatan dan kenyamanan dalam berlalu lintas.
“Keselamatan berlalu lintas bukan yang permasalahan yang skeptis, yang ujug-ujug bisa kita lakukan dengan jangka waktu yang pendek. Tapi, ini harus dilakukan dengan semua pihak (kolaboratif),” sambung Irjen Iqbal.
Tentunya kolaborasi ini memerlukan konsep yang berkepanjangan dari semua stakeholder. Sebab, menurut Irjen Iqbal, transportasi ini adalah urat nadi dari semua aspek yang ada seperti ideologi, politik, budaya, dan ekonomi. Bahkan keamanan dan pertahanan pun memerlukan transportasi.
Ia menjelaskan FGD dan komitmen bersama ini bukan hanya project mercusuar, namun harus dapat terlaksana di lapangan. “Tapi saya senang Pak Taufiq dan Dirlantas Riau sudah melakukan gebrakan, bahwa pihaknya bukan kaleng-kaleng dan memperlihatkan Dirlantas yang berbakti dan menuangkan ide yang brilian,” jelasnya.
Ia pun meminta kepada seluruh pemangku kepentingan terkait, asosiasi pengemudi juga pimpinan perusahaan transportasi agar dapat mengikuti FGD ini dengan baik. “Saya harapkan FGD ini bukan hanya project mercusuar, namun harus ada komitmen, konsep, dan in sya Allah tiga bulan sekali harus ada evaluasi juga pengawasan,” pinta Iqbal.
Sementara itu, Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman sebagai ketua panitia menyatakan, tumbuh berkembangnya suatu masyarakat dipengaruhi oleh sebuah produktivitas. Kemudian, produktivitas itu dihasilkan dari aktivitas yang mana berhubungan erat dengan lalu lintas.
“Bagaimana kita bisa mewujudkan lalu lintas yang berkualitas? Otomatis tentunya kerja sama dari seluruh stakeholder dan peran dari perusahaan transportasi diperlukan,” kata Taufiq.
Menurutnya, keselamatan dalam berlalu lintas tidak dapatkan dipisahkan dengan transportasi darat karena transportasi darat memiliki peran penting dan peran aktif dalam rangka menumbuhkan ekonomi di Wilayah Provinsi Riau.
Ia juga menjelaskan, ada beberapa aspek yang menjadi pengaruh. Dalam hal ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana serta jalan. “Tiga aspek ini saling berkaitan dalam rangka mewujudkan keselamatan berlalu lintas di jalan raya. Kegiatan ini diselenggarakan, dengan peran serta kolaborasi kita wujudkan keselamatan menjadi kebutuhan, keselamatan di Wilayah Riau,” sebutnya.
Selain itu, ia menyatakan jumlah kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh transportasi umum cukup banyak. “Oleh karenanya, kami diskusi dengan seluruh pihak melaksanakan FGD ini untuk bisa menentukan langkah-langkah kebijakan ke depan dalam rangka mewujudkan keselamatan berlalu lintas,” uajr Taufiq.(adv/nda)