Kamis, 4 Juli 2024

Cegah Banjir, Drainase Dikeruk

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pascahujan deras yang beberapa hari terakhir turun di Kota Pekanbaru, pengerukan drainase langsung dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru di beberapa titik jalan. Pengerukan dilakukan sebagai antisipasi terjadinya banjir dan genangan di badan jalan.

Pengerukan pada Rabu (27/7) dilakukan di beberapa lokasi. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru menurunkan alat berat untuk mengetuk drainase.

- Advertisement -

Pekanbaru Muflihun SSTP MAP, Rabu kemarin turun mengecek pekerjaan pengerukan yang dilakukan. Salah satunya di Jalan Arifin Achmad. Pengecekan yang dilakukan, kata Muflihun untuk memastikan dilakukan penanganan titik dan lokasi rawan banjir setelah hujan deras terjadi.

"Kami sudah jadwalkan pascahujan, kami berupaya mengantisipasi banjir di sekitar Jalan Arifin Achmad," ujarnya usai meninjau lokasi didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution dan Camat Marpoyan Damai Fauzan.

Lebih lanjut dikatakannya, beberapa waktu lalu ia juga sempat turun ke lapangan bersama camat dan lurah. Sedangkan Rabu kemarin pemerintah kota bersama TNI dan polri melakukan pengerukan terhadap drainase.

- Advertisement -

Muflihun mengingatkan agar seluruh OPD bekerja sama dalam mencegah banjir. Ada sejumlah titik jadi perhatian sehingga tidak terjadi lagi banjir. "Kami imbau masyarakat untuk ikut berperan juga dalam mencegah banjir," singkatnya.

Pengerukan drainase juga dilakukan Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Marpoyan Damai. Pantauan Riau Pos, Rabu (27/7), tampak satu unit alat berat berupa eskavator dan tiga mobil truk pengangkut sampah serta puluhan petugas pasukan kuning dikerahkan untuk mengeruk sumbatan yang terjadi di dalam parit besar.

Baca Juga:  Perpendek Rentang Kendali

Terlihat, tumpukan sampah pelastik dan juga beton pembuatan drainase yang sengaja dibiarkan di dalam parit besar membuat aliran  air tersumbat. Alat berat dikerahkan untuk membongkar semua tumpukan sampah, kayu dan beton untuk melancarkan kembali aliran air.

Tak hanya itu, pengerukan terhadap sedimentasi akibat tumpukan tanah di dalam parit juga dilakukan oleh alat berat. Serta pembersihan terhadap rumput liar yang juga menjadi penyebab tidak mengalirnya aliran air menuju anak sungai juga dibersihkan oleh pasukan kuning.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, saat ini pihaknya tengah melakukan pengerukan parit yang ada di jalan protokol . Di mana pendangkalan semakin parah dengan banyaknya sampah di parit maupun drainase.

Padahal kegiatan pengerukan dan pembersihan ini rutin dilakukan setiap dua bulan sekali, guna mengeruk sedimen serta sampah yang ada di drainase.

Selain itu, melihat kondisi saat ini di lokasi banyak gorong-gorong yang ada tidak sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah kota. Di mana seharusnya ukuran harus sama besar dengan ukuran parit yang ada, sehingga ke depan pihaknya akan  melakukan pemeriksaan di bak kontrol  pada sejumlah ruko yang ada di jalan protokol tersebut.

Baca Juga:  70 ASN Pemko Berangkat ke Tanah Suci

"Kami mengajak masyarakat untuk bersama mencegah sampah di drainase," imbaunya.

Lanjut Indra, terdapat beberapa titik rawan banjir akibat pendangkalan drainase yakni yang terdapat di sepanjang simpang Jalan Jendral Sudirman menuju Kantor Camat Marpoyan Damai dan juga di simpang Jalan Paus dengan Jalan Arifin Achmad.

"Untuk mengatasi ini kami akan mengalirkan aliran air dari drainase ini  ke aliran sungai terdekat. Dengan konsekuensinya, kami memecahkan beton, bekas bangunan lainnya," ujarnya.

Dirinya menegaskan bahwa pihak dinas sudah memberi peringatan kepada pemilik bangunan agar membuat jembatan penyeberangan sesuai dengan rekomendasi dinas. Namun dirinya masih tetap menemukannya.

"Mestinya jembatan itu dibangun di atas bibir parit, agar aliran air tidak terganggu. Mereka juga tidak boleh memasang tiang dalam air, hingga sampah tersangkut di sana," ulasnya.

Semetara itu, Camat Marpoyan Damai Fauzan SSTP MSi mengatakan, pengerukan yang dilakukan kali ini sebagai upaya pencegahan banjir yang kerap terjadi di Kecamatan Marpoyan Damai. Pengerukan dilakukan di sepanjang jalan Arifin Achmad, persimpangan Jalan Paus dan juga Jalan KH Nasution yang kerap menjadi titik banjir sehingga sering menyebabkan kemacetan.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi didalam drinase karena akan mengakibatkan terjadinya penyumbatan dan menimbulkan genangan banjir," kata dia.(ali/ayi/dof/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pascahujan deras yang beberapa hari terakhir turun di Kota Pekanbaru, pengerukan drainase langsung dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru di beberapa titik jalan. Pengerukan dilakukan sebagai antisipasi terjadinya banjir dan genangan di badan jalan.

Pengerukan pada Rabu (27/7) dilakukan di beberapa lokasi. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru menurunkan alat berat untuk mengetuk drainase.

Pekanbaru Muflihun SSTP MAP, Rabu kemarin turun mengecek pekerjaan pengerukan yang dilakukan. Salah satunya di Jalan Arifin Achmad. Pengecekan yang dilakukan, kata Muflihun untuk memastikan dilakukan penanganan titik dan lokasi rawan banjir setelah hujan deras terjadi.

"Kami sudah jadwalkan pascahujan, kami berupaya mengantisipasi banjir di sekitar Jalan Arifin Achmad," ujarnya usai meninjau lokasi didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution dan Camat Marpoyan Damai Fauzan.

Lebih lanjut dikatakannya, beberapa waktu lalu ia juga sempat turun ke lapangan bersama camat dan lurah. Sedangkan Rabu kemarin pemerintah kota bersama TNI dan polri melakukan pengerukan terhadap drainase.

Muflihun mengingatkan agar seluruh OPD bekerja sama dalam mencegah banjir. Ada sejumlah titik jadi perhatian sehingga tidak terjadi lagi banjir. "Kami imbau masyarakat untuk ikut berperan juga dalam mencegah banjir," singkatnya.

Pengerukan drainase juga dilakukan Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Marpoyan Damai. Pantauan Riau Pos, Rabu (27/7), tampak satu unit alat berat berupa eskavator dan tiga mobil truk pengangkut sampah serta puluhan petugas pasukan kuning dikerahkan untuk mengeruk sumbatan yang terjadi di dalam parit besar.

Baca Juga:  Hotel Sabrina Group dan LSM-LIRA Riau Bagikan 150 Paket Sembako

Terlihat, tumpukan sampah pelastik dan juga beton pembuatan drainase yang sengaja dibiarkan di dalam parit besar membuat aliran  air tersumbat. Alat berat dikerahkan untuk membongkar semua tumpukan sampah, kayu dan beton untuk melancarkan kembali aliran air.

Tak hanya itu, pengerukan terhadap sedimentasi akibat tumpukan tanah di dalam parit juga dilakukan oleh alat berat. Serta pembersihan terhadap rumput liar yang juga menjadi penyebab tidak mengalirnya aliran air menuju anak sungai juga dibersihkan oleh pasukan kuning.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, saat ini pihaknya tengah melakukan pengerukan parit yang ada di jalan protokol . Di mana pendangkalan semakin parah dengan banyaknya sampah di parit maupun drainase.

Padahal kegiatan pengerukan dan pembersihan ini rutin dilakukan setiap dua bulan sekali, guna mengeruk sedimen serta sampah yang ada di drainase.

Selain itu, melihat kondisi saat ini di lokasi banyak gorong-gorong yang ada tidak sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah kota. Di mana seharusnya ukuran harus sama besar dengan ukuran parit yang ada, sehingga ke depan pihaknya akan  melakukan pemeriksaan di bak kontrol  pada sejumlah ruko yang ada di jalan protokol tersebut.

Baca Juga:  Tindak THM Tak Taat Aturan

"Kami mengajak masyarakat untuk bersama mencegah sampah di drainase," imbaunya.

Lanjut Indra, terdapat beberapa titik rawan banjir akibat pendangkalan drainase yakni yang terdapat di sepanjang simpang Jalan Jendral Sudirman menuju Kantor Camat Marpoyan Damai dan juga di simpang Jalan Paus dengan Jalan Arifin Achmad.

"Untuk mengatasi ini kami akan mengalirkan aliran air dari drainase ini  ke aliran sungai terdekat. Dengan konsekuensinya, kami memecahkan beton, bekas bangunan lainnya," ujarnya.

Dirinya menegaskan bahwa pihak dinas sudah memberi peringatan kepada pemilik bangunan agar membuat jembatan penyeberangan sesuai dengan rekomendasi dinas. Namun dirinya masih tetap menemukannya.

"Mestinya jembatan itu dibangun di atas bibir parit, agar aliran air tidak terganggu. Mereka juga tidak boleh memasang tiang dalam air, hingga sampah tersangkut di sana," ulasnya.

Semetara itu, Camat Marpoyan Damai Fauzan SSTP MSi mengatakan, pengerukan yang dilakukan kali ini sebagai upaya pencegahan banjir yang kerap terjadi di Kecamatan Marpoyan Damai. Pengerukan dilakukan di sepanjang jalan Arifin Achmad, persimpangan Jalan Paus dan juga Jalan KH Nasution yang kerap menjadi titik banjir sehingga sering menyebabkan kemacetan.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi didalam drinase karena akan mengakibatkan terjadinya penyumbatan dan menimbulkan genangan banjir," kata dia.(ali/ayi/dof/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari