216 OTG Huni Ruang Isolasi Pemerintah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru saat ini tengah merujuk orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani isolasi mandiri di rumah ke fasilitas pemerintah. Ini sesuai Peraturan Wali Kota (Perwako) nomor 180 tahun tahun 2020 tentang pedoman isolasi mandiri. 

Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Senin (26/10) mengatakan, saat ini ruang isolasi yang telah disiapkan pemerintah telah diisi oleh 216 orang. "Saat ini sedang terisi oleh OTG sebanyak 216 tempat tidur. Masih tersedia 130 tempat tidur lagi," kata dia. 

- Advertisement -

Dijelaskannya, total ada sebanyak 346 tempat tidur tersedia dalam empat di fasilitas karantina di Kota Pekanbaru. Keempat lokasi karantina tersebut diantaranya, Rusunawa Rejosari, BPSDM Riau, Bapelkes Riau dan LPMP. 

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, jumlah pasien paling banyak yang menjalani isolasi di LPMP. Jumlahnya mencapai 65 orang. Sedangkan jumlah tempat tidur yang tersedia di sana ada 130. Masih tersisa sebanyak 65 tempat tidur lagi bagi pasien tanpa gejala.

- Advertisement -

Kemudian dirincikannya, di Bapelkes Riau ada 49 pasien yang tengah menjalani isolasi. Masih tersisa sebanyak 27 tempat tidur lagi bagi pasien tanpa gejala. Lalu di BPSDM Riau saat ini terdapat 50 pasien tengah menjalani isolasi. Masih tersisa 24 tempat tidur lagi ditempat isolasi itu. 

Pada Rumah Sehat Rusunawa Rejosari saat ini total memiliki 66 tempat tidur yang sudah siap pakai. Namun yang sudah terpakai sebanyak 52 tempat tidur oleh pasien tanpa gejala."Kami melalui petugas puskesmas terus merujuk OTG yang melakukan isolasi mandiri di rumah ke fasilitas pemerintah," terangnya. 

Ia menegaskan, OTG yang menjalani isolasi mandiri di rumah harus memenuhi standar yang ditetapkan. Seperti memiliki ruangan sendiri atau kamar sendiri yang dihuni OTG. 

Memiliki ventilasi atau jendela, memiliki kamar mandi sendiri untuk OTG dan tidak bercampur dengan keluarga lainnya. OTG juga tidak dibenarkan keluar rumah, dan harus mengkonsumsi vitamin. "Tapi kalau tidak memenuhi standar, maka akan dirujuk ke fasilitas pemerintah," tutupnya.

Masih Banyak yang Langgar Prokes

Operasi Yustisi di Kota Pekanbaru pun masih berjalan yang diperuntukkan kepada masyarakat yang bandel tidak memakai masker atau hanya mengalungkan masker di leher. Pada Senin (26/10) pantauan Riau Pos di lapangan, masih banyaknya masyarakat yang terjaring oleh tim gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, dan lainnya.

Tak hanya penggguna sepeda motor, pengguna roda empat seperti mobil pun ikut terjaring. Masyarakat yang terjaring lebih memilih sanksi sosial dengan menyapu sekitaran Bandar Serai Raja Ali Haji atau MTQ, Jalan Jenderal Sudirman, Bukitraya, tempat dimana operasi yustisi berlangsung.

Beragam alasan masyarakat dilontarkan. Namun, namanya tidak patuh protokol kesehatan, dengan cekatan petugas menggiring ke meja teguran. Kemudian, melaksanakan sanksi sosial.

Kabid Ops Satpol PP Yendri Doni menyebut, harusnya masyarakat menyadari sebab telah berlangsung cukup lama. "Penggunaan masker kan telah berlangsung sejak Maret lalu. Sampai PSBB dan sekarang perilaku hidup baru (PHB) harusnya sudah paham sih," terangnya.

Lebih dari itu, operasi yang dijalankan itu akan berlangsung setiap hari. Di setiap kecamatan pun ada petugas gabungan yang bertugas.

"Untuk di Bukit Raya ini ada 18 pilih sanksi sosial sedangkan 13 lainnya diberi teguran lisan. Total 31 pelanggar," paparnya.

Terpisah Kapolsek Bukitraya AKP Arry Prasetyo menyebut pada Ahad (25/4) pihaknya pun menyisir ke lokasi yang dianggap banyak kerumunan orang. Katanya, seperti di kafe dan billiar.

"Ada empat orang yang kami beri teguran lisan. Lantaran mereka hanya mengalungkan masker saja," jelasnya.

Dalam hal ini, menurutnya, diimbau masyarakat lebih patuh protokol kesehatan. Sebab, pandemi Covid-19 belum melandai. "Boleh keluar, namun utamakan hal yang penting. Jika tidak begitu penting lebih baik berada di rumah. Kemudian, saat keluar terapkanlah protokol kesehatan," pintanya.(yls) 

Laporan: M ALI NURMAN dan SOFIAH (PEKANBARU)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru saat ini tengah merujuk orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani isolasi mandiri di rumah ke fasilitas pemerintah. Ini sesuai Peraturan Wali Kota (Perwako) nomor 180 tahun tahun 2020 tentang pedoman isolasi mandiri. 

Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Senin (26/10) mengatakan, saat ini ruang isolasi yang telah disiapkan pemerintah telah diisi oleh 216 orang. "Saat ini sedang terisi oleh OTG sebanyak 216 tempat tidur. Masih tersedia 130 tempat tidur lagi," kata dia. 

Dijelaskannya, total ada sebanyak 346 tempat tidur tersedia dalam empat di fasilitas karantina di Kota Pekanbaru. Keempat lokasi karantina tersebut diantaranya, Rusunawa Rejosari, BPSDM Riau, Bapelkes Riau dan LPMP. 

Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, jumlah pasien paling banyak yang menjalani isolasi di LPMP. Jumlahnya mencapai 65 orang. Sedangkan jumlah tempat tidur yang tersedia di sana ada 130. Masih tersisa sebanyak 65 tempat tidur lagi bagi pasien tanpa gejala.

Kemudian dirincikannya, di Bapelkes Riau ada 49 pasien yang tengah menjalani isolasi. Masih tersisa sebanyak 27 tempat tidur lagi bagi pasien tanpa gejala. Lalu di BPSDM Riau saat ini terdapat 50 pasien tengah menjalani isolasi. Masih tersisa 24 tempat tidur lagi ditempat isolasi itu. 

Pada Rumah Sehat Rusunawa Rejosari saat ini total memiliki 66 tempat tidur yang sudah siap pakai. Namun yang sudah terpakai sebanyak 52 tempat tidur oleh pasien tanpa gejala."Kami melalui petugas puskesmas terus merujuk OTG yang melakukan isolasi mandiri di rumah ke fasilitas pemerintah," terangnya. 

Ia menegaskan, OTG yang menjalani isolasi mandiri di rumah harus memenuhi standar yang ditetapkan. Seperti memiliki ruangan sendiri atau kamar sendiri yang dihuni OTG. 

Memiliki ventilasi atau jendela, memiliki kamar mandi sendiri untuk OTG dan tidak bercampur dengan keluarga lainnya. OTG juga tidak dibenarkan keluar rumah, dan harus mengkonsumsi vitamin. "Tapi kalau tidak memenuhi standar, maka akan dirujuk ke fasilitas pemerintah," tutupnya.

Masih Banyak yang Langgar Prokes

Operasi Yustisi di Kota Pekanbaru pun masih berjalan yang diperuntukkan kepada masyarakat yang bandel tidak memakai masker atau hanya mengalungkan masker di leher. Pada Senin (26/10) pantauan Riau Pos di lapangan, masih banyaknya masyarakat yang terjaring oleh tim gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, dan lainnya.

Tak hanya penggguna sepeda motor, pengguna roda empat seperti mobil pun ikut terjaring. Masyarakat yang terjaring lebih memilih sanksi sosial dengan menyapu sekitaran Bandar Serai Raja Ali Haji atau MTQ, Jalan Jenderal Sudirman, Bukitraya, tempat dimana operasi yustisi berlangsung.

Beragam alasan masyarakat dilontarkan. Namun, namanya tidak patuh protokol kesehatan, dengan cekatan petugas menggiring ke meja teguran. Kemudian, melaksanakan sanksi sosial.

Kabid Ops Satpol PP Yendri Doni menyebut, harusnya masyarakat menyadari sebab telah berlangsung cukup lama. "Penggunaan masker kan telah berlangsung sejak Maret lalu. Sampai PSBB dan sekarang perilaku hidup baru (PHB) harusnya sudah paham sih," terangnya.

Lebih dari itu, operasi yang dijalankan itu akan berlangsung setiap hari. Di setiap kecamatan pun ada petugas gabungan yang bertugas.

"Untuk di Bukit Raya ini ada 18 pilih sanksi sosial sedangkan 13 lainnya diberi teguran lisan. Total 31 pelanggar," paparnya.

Terpisah Kapolsek Bukitraya AKP Arry Prasetyo menyebut pada Ahad (25/4) pihaknya pun menyisir ke lokasi yang dianggap banyak kerumunan orang. Katanya, seperti di kafe dan billiar.

"Ada empat orang yang kami beri teguran lisan. Lantaran mereka hanya mengalungkan masker saja," jelasnya.

Dalam hal ini, menurutnya, diimbau masyarakat lebih patuh protokol kesehatan. Sebab, pandemi Covid-19 belum melandai. "Boleh keluar, namun utamakan hal yang penting. Jika tidak begitu penting lebih baik berada di rumah. Kemudian, saat keluar terapkanlah protokol kesehatan," pintanya.(yls) 

Laporan: M ALI NURMAN dan SOFIAH (PEKANBARU)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya