Demikian dikatakan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT akhir pekan lalu.
’’Ini sangat tertinggal jauh dari kebutuhan yang mestinya sesuai target nasional tahun 2015, kita sudah di atas 15 persen. Oleh sebab itu, untuk percepatan penyediaan air bersih ini, kita bagi Pekanbaru menjadi empat zona,’’ jelas dia.
Dirincikan, zona pertama yang merupakan zona eksisting dikelola langsung oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Pekanbaru.
’’Pengelolaannya nanti dengan sistem kerjasama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan. Yaitu dengan sistem KPBU (kerjasama pemerintah dan badan usaha. Red). Ini telah melalui tahapan panjang dan sekarang sudah siap untuk tender yang juga bekerjasama dengan PT PII dan PT SMI serta Kementerian Keuangan,’’ urainya.
Selanjutnya, zona kedua disebut Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional Pekanbaru-Kampar.
Pada zona ini, untuk air baku yang akan diolah menjadi air bersih bersumber dari Sungai Kampar
.
’’Sekarang juga persiapan tender. Ini tender prakarsa yang diprakarsai oleh BUMD provinsi dengan perusahaan nasional dengan kapasitas 1.000 liter per detik,’’ paparnya.
Kemudian, zona tiga di wilayah Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir. Di sini pengelolaan air bersih akan bekerjasama dengan PT Potum Mundi Infranusantara yang merupakan perusahaan asal Indonesia.
’’Di kota-kota di Indonesia, mereka sudah banyak beroperasi. (PT POTUM-red) ini juga grup dari perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur lainnya termasuk jalan tol, pelabuhan dan sebagainya,’’ imbuhnya.
Sedangkan kawasan percepatan penyediaan air bersih zona keempat merupakan kawasan Tenayan Raya. Kawasan Tenayan ini akan menjadi pengembangan SPAM tersendiri mengingat Tenayan merupakan juga kawasan industri di Kota Pekanbaru. ’’Mudah-mudahan minat investor dapat kita fasilitasi dan kita juga harus menjadi tuan rumah yang baik,’’ singkatnya.(ksm)