PEKANBARU(RIAUPOS.CO) — Ada yang tak biasa di area car free day (CFD) Jalan Jenderal Sudirman, Ahad (26/1/2020). Dua ekor anjing berperawakan besar menjadi pusat perhatian masyarakat. Ada yang menghindar takut-takut. Tapi adapula yang antusias untuk berswa foto.
DUA anjing itu hadir langsung dalam acara yang digelar Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Riau. Anjing yang dikenal dengan K9 atau anjing pelacak itu didatangkan langsung "Kehadiran K9 sangat membantu dalam melacak narkoba khususnya di kargo bandara, terminal dan pelabuhan. Sejauh ini sudah berhasil mengungkap 35 kilogram (kg) sabu," ucap Teguh.
Ia pun mengatakan dapat menjangkau tiga meter narkoba jika di dalam tanah. Sementara, untuk penciuman bisa radius 500 meter hingga 2 kilometer (km). Namun K9 tidak dapat mencium narkoba yang sudah digunakan karena kata Teguh, narkoba tersebut sudah menyatu atau larut dalam tubuh manusia.
Untuk perawatan K9 sendiri, disebutkannya, sehari makan dua kali. Pagi dan sore. "Untuk dua K9 ini diberi 500 gram dogfood," urainya.
Lebih jauh, K9 dilatih dua kali dalam satu pekan. "Latihannya mengitari gedung BNNP," ungkapnya.
Penyuluhan Bahaya Narkoba
Kehadiran dua anjing pelacak tersebut dilakukan BNNP Riau dalam rangkaian kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya narkotika. CFD yang ramai dikunjungi masyarakat menjadi lokasi strategis penyuluhan.
Bermacam helat pun dilakukan seperti memberi tau bahaya narkoba dengan membawa percontohan narkotika serta mengenalkan anjing pelacak (K9). Tak hanya itu masyarakat yang berkunjung pun mendapat periksa kesehatan gratis serta disuguhkan dengan senam zumba. Serta penampilan dance dan doorprize.
Disebutkan Plt Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) AKBP Haldun, penyuluhan bermaksud untuk bersama-sama perangi narkoba. Dibantu oleh LSM seperti Lembaga Anti Narkoba (LAN), Granat dan lainnya.
"Para LSM yang tergabung pun nantinya diharapkan mampu menjadi tangan kanan BNN untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Kemudian memperkenalkan K9 yang telah membantu kami melacak barang haram narkoba," sebutnya.
Lebih jauh, K9 baru pertama kali ditunjukkan ke masyarakat. "Tidak semua BNNP ada K9. Saat penggeledahan sulit, maka K9 diturunkan. Sementara itu K9 sangat diperbantukan untuk pengungkapan kasus pada 2019. Kalau anjing tak bisa kompromi sehingga narkoba mudah dilacak," jelasnya.
Katanya, ke depan dalam setiap bulannya akan dilangsungkan penyuluhan di CFD. Haldun berharap, dengan adanya acara di CFD semu masyarakat paham tentang bahaya narkoba. "Karena jika tidak ada peminatnya, tidak akan narkoba. Diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang konsumsi narkoba barang yang membahayakan," pungkasnya.***
Laporan: SOFIAH