Minggu, 7 Juli 2024

Shania Cerly Yolanda Siap Kejar Target

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kecil-kecil cabe rawit. Ungkapan itu sepertinya sangat cocok dengan diri Shania. Gadis asal Dumai tersebut memiliki badan yang kecil. Namun mempunyai segudang pengalaman di bidang public speaking. Di usianya yang masih belia, ia telah menjadi salah satu announcer di Radio Suska FM. Ia juga tengah menyandang gelar sebagai Student Ambassador CICIL.

Shania yang kini duduk di semester empat tersebut mengakui mulai menyukai public speaking semenjak SD. Hal ini diawali dengan hobinya yang gemar tampil ke depan kelas dan berpartisipasi dalam kegiatan upacara. Mulai dari membaca Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) di upacara sekolah, ia akhirnya disuruh membawakan puisi saat perpisahan SD. Saat SMP dan SMA, bakatnya terus diasah. Ia mulai mengembangkan bakatnya tersebut dengan bisnis keripik pisang Taro milik mamanya serta berjualan di online shop.

- Advertisement -

Sedari SD pula Shania sangat suka mendengarkan radio. Hal ini juga yang kemudian mendasari Shania menjadi seorang penyiar radio di kampusnya. “Awal mula jadi penyiar radio itu saat aku tahu ada open recruitment untuk Radio Suska FM. Ya udah dicoba deh karena pengen keluar dari zona nyaman dan mau belajar lagi. Aku ikutin segala jenis tes, mulai dari wawancara, tes vokal sampai training selama dua bulan. Semua diikutin, aku gak pernah izin karena gak mau ketinggalan materi,’’ ungkapnya mengenang.

Baca Juga:  Tagihan PJU Turun Jadi Rp9 M Setelah Pemasangan Meteran

‘‘Bersyukur ternyata ungkapan ‘usaha tidak pernah mengkhianati hasil’ itu emang benar. Aku diterima tapi gak langsung siaran. Aku masih dilatih lagi, cuma jadi operator sampai akhirnya boleh siaran berdua, tandem. Dan pas udah lancar, aku akhirnya dikasih kesempatan bawa program sendiri,” ujarnya penuh semangat.

Saat telah menjadi penyiar di radio kampus, tiba-tiba Shania dihubungi oleh salah satu Student Ambassador CICIL untuk bekerja sama. Shania  pun memutuskan untuk bergabung. Setelah diterima, Shania kemudian menjalani beberapa pelatihan, dan mendapatkan kesempatan menjadi MC dalam Kelas CICIL pertama.

- Advertisement -

Ia juga berpartisipasi dalam open booth dan turut diajak bertemu dengan merchant kerja sama. Shania menyebutkan bahwa ia juga terus mengembangkan skill komunikasinya dengan user CICIL dan belajar marketing di dunia startup.

Di tengah kesibukannya tersebut, Shania harus pandai mengatur waktu. Ia memiliki banyak grup WhatsApp yang isinya hanya dirinya sendiri. Dalam grup itu Shania menuliskan to-do list, tugas, serta link CICIL yang harus ia sebarkan. Ia juga memiliki skala prioritas agar bisa mengerjakan sesuai dengan deadline. Ia juga membuat catatan di note agar selalu ingat. Segala catatan tersebut diberinya kalimat perintah agar ia semangat dalam mengerjakannya.

Baca Juga:  Masih Menunggu Hasil KASN

Shania juga memiliki banyak orang yang siap untuk selalu menjadi support system-nya. “Support system aku dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Aku selalu minta dukungan ke mereka karena bagiku dukungan yang positif buat aku jadi makin semangat. Selain itu aku selalu jadiin diri sendiri sebagai support system aku, karena aku mau bangun kepercayaan diri dari dalam,’’ jelasnya.

‘‘Percuma kalau luarnya positif eh dalamnya tidak. Jadi, ketika aku perlu sebuah dukungan atau motivasi atau apapun itu, aku selalu lihat ke diri sendiri. Apa yang udah aku lakukan dan selalu yakin bahwa kita bisa dari yang kita tahu. Dengan begitu, aku makin semangat dan bisa nularin energi positif ke khalayak,” tuturnya begitu antusias.

Saat ini target utama Shania ialah menambah koleksi buku. Ia ingin membaca banyak buku. Ia juga membeberkan harapannya terhadap dirinya sendiri.

“Semoga apa yang aku lakukan bisa menimbulkan dampak positif ke orang lain. Aku ingin jadi pribadi yang lebih bersyukur dan bisa menuhin impian yang sedang aku raih dari sekarang,” tutupnya dengan mata berbinar.(d)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kecil-kecil cabe rawit. Ungkapan itu sepertinya sangat cocok dengan diri Shania. Gadis asal Dumai tersebut memiliki badan yang kecil. Namun mempunyai segudang pengalaman di bidang public speaking. Di usianya yang masih belia, ia telah menjadi salah satu announcer di Radio Suska FM. Ia juga tengah menyandang gelar sebagai Student Ambassador CICIL.

Shania yang kini duduk di semester empat tersebut mengakui mulai menyukai public speaking semenjak SD. Hal ini diawali dengan hobinya yang gemar tampil ke depan kelas dan berpartisipasi dalam kegiatan upacara. Mulai dari membaca Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) di upacara sekolah, ia akhirnya disuruh membawakan puisi saat perpisahan SD. Saat SMP dan SMA, bakatnya terus diasah. Ia mulai mengembangkan bakatnya tersebut dengan bisnis keripik pisang Taro milik mamanya serta berjualan di online shop.

Sedari SD pula Shania sangat suka mendengarkan radio. Hal ini juga yang kemudian mendasari Shania menjadi seorang penyiar radio di kampusnya. “Awal mula jadi penyiar radio itu saat aku tahu ada open recruitment untuk Radio Suska FM. Ya udah dicoba deh karena pengen keluar dari zona nyaman dan mau belajar lagi. Aku ikutin segala jenis tes, mulai dari wawancara, tes vokal sampai training selama dua bulan. Semua diikutin, aku gak pernah izin karena gak mau ketinggalan materi,’’ ungkapnya mengenang.

Baca Juga:  Masih Menunggu Hasil KASN

‘‘Bersyukur ternyata ungkapan ‘usaha tidak pernah mengkhianati hasil’ itu emang benar. Aku diterima tapi gak langsung siaran. Aku masih dilatih lagi, cuma jadi operator sampai akhirnya boleh siaran berdua, tandem. Dan pas udah lancar, aku akhirnya dikasih kesempatan bawa program sendiri,” ujarnya penuh semangat.

Saat telah menjadi penyiar di radio kampus, tiba-tiba Shania dihubungi oleh salah satu Student Ambassador CICIL untuk bekerja sama. Shania  pun memutuskan untuk bergabung. Setelah diterima, Shania kemudian menjalani beberapa pelatihan, dan mendapatkan kesempatan menjadi MC dalam Kelas CICIL pertama.

Ia juga berpartisipasi dalam open booth dan turut diajak bertemu dengan merchant kerja sama. Shania menyebutkan bahwa ia juga terus mengembangkan skill komunikasinya dengan user CICIL dan belajar marketing di dunia startup.

Di tengah kesibukannya tersebut, Shania harus pandai mengatur waktu. Ia memiliki banyak grup WhatsApp yang isinya hanya dirinya sendiri. Dalam grup itu Shania menuliskan to-do list, tugas, serta link CICIL yang harus ia sebarkan. Ia juga memiliki skala prioritas agar bisa mengerjakan sesuai dengan deadline. Ia juga membuat catatan di note agar selalu ingat. Segala catatan tersebut diberinya kalimat perintah agar ia semangat dalam mengerjakannya.

Baca Juga:  Dispora Target Posisi Tiga Besar

Shania juga memiliki banyak orang yang siap untuk selalu menjadi support system-nya. “Support system aku dari keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Aku selalu minta dukungan ke mereka karena bagiku dukungan yang positif buat aku jadi makin semangat. Selain itu aku selalu jadiin diri sendiri sebagai support system aku, karena aku mau bangun kepercayaan diri dari dalam,’’ jelasnya.

‘‘Percuma kalau luarnya positif eh dalamnya tidak. Jadi, ketika aku perlu sebuah dukungan atau motivasi atau apapun itu, aku selalu lihat ke diri sendiri. Apa yang udah aku lakukan dan selalu yakin bahwa kita bisa dari yang kita tahu. Dengan begitu, aku makin semangat dan bisa nularin energi positif ke khalayak,” tuturnya begitu antusias.

Saat ini target utama Shania ialah menambah koleksi buku. Ia ingin membaca banyak buku. Ia juga membeberkan harapannya terhadap dirinya sendiri.

“Semoga apa yang aku lakukan bisa menimbulkan dampak positif ke orang lain. Aku ingin jadi pribadi yang lebih bersyukur dan bisa menuhin impian yang sedang aku raih dari sekarang,” tutupnya dengan mata berbinar.(d)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari