Komisi II Apresiasi Relokasi Pedagang di Jalan Agus Salim

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemko Pekanbaru melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) Jalan Agus Salim, dan memindahkan ke tempat yang sudah ditetapkan. Hal ini pun mendapat dukungan dari Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, H Fathullah.

Politisi Gerindra ini pun menegaskan siap memfasilitasi PKL untuk mendapatkan lapak baru di tempat yang sudah disiapkan tersebut, dan artinya jangan ada yang dirugikan dari kebijakan ini. Terhadap PKL yang membandel tidak mau direlokasi, sikap ini sangat disayangkannya, dan diminta kepada seluruh PKL untuk dapat bersama pemerintah membangun Pekanbaru lebih baik, tertata dan bersih.

- Advertisement -

"Kami sangat menyayangkan pedagang yang masih tak mau pindah itu. Kami sarankan supaya pedagang-pedagang ini untuk ikuti saja arahan pemerintah. Karena tidak mungkin pemerintah tidak pro kepada masyarakat dengan menyiapkan tempat lain untuk tetap berjualan atau berdagang," kata Fathullah kepada wartawan, Selasa (23/11).

Fathullah menegaskan, jika terjadi pemerintah tidak pro kepada pedagang yang saat ini direlokasi, diarahkan untuk melaporkan ke Komisi II.

- Advertisement -

"Silakan lapor ke komisi II, akan kami fasilitasi, mediasi untuk bisa tetap berdagang tentunya di tempat yang sudah disiapkan dengan lapak dagang," ujarnya.

Terhadap kebijakan yang sudah dilakukan Pemerintah, Komisi II disebutkan Fathullah akan memanggil Disperindag selaku leading sector terkait masalah pedagang untuk mencarikan solusi dalam waktu dekat ini, supaya kegalauan pedagang dapat diatasi.

"Kepada pedagang-pedagang agar melaporkan masalahnya ke Komisi II yang memang tupoksi nya berkaitan dengan masalah pasar-pasar dan pedagang. Persoalan pedagang itu di bawah Disperindag, dan Disperindag juga adalah mitra kerja Komisi II. Selain sama kami mengadunya, kami tidak bisa bertindak. Kami selalu terbuka untuk pedagang yang tidak mendapatkan keadilan," tegasnya lagi.

Fathullah juga mengimbau kepada pedagang-pedagang untuk tidak mau terprovokasi untuk melawan pemerintah yang memang ingin menata kota ini. "Jangan didengar hal itu (provokator). Karena memang pemerintah sudah memikirkan solusinya, tinggal pedagang untuk dapat mengikuti arahan dan binaan pemerintah ke depannya," paparnya.

Terhadap masalah provokator ini, Fathullah juga menegaskan siap membantu pemerintah untuk mengkodusifkan lokasi tersebut. "Kami akan bentuk tim mencari para provokator ini, karena ini hanya membuat keadaan tidak kondusif, dan menjadi rusuh tentunya sehingga menghalangi upaya pemerintah untuk menata wajah kota.

Terhadap upaya pemerintah ingin menjadikan kawasan Agus Salim sebagai ikon baru seperti Malioboro nya Djogjakarta yang tertata rapi dan dikelola dengan baik, Fathullah mengatakan tentu ini perlu diapresiasi dan didukung.

"Kami juga mendukung dan apresiasi atas kerja dari Satpol PP yang sudah menjalankan perannya menertibkan para pedagang-pedagang dan mengarahkan untuk ke lokasi baru," ujarnya

Satpol PP itu lanjutnya, harus banyak bersabar dalam melakukan penertiban. Jangan pakai kekerasan. Jika ada kerusuhan terjadi saat penertiban, sebar saja intel untuk menarik provokator itu. Karena pasti ada provokator yang diciptakan dalam setiap penertiban," arahnya.

Karena, ditambahkan Fathullah lagi, untuk diketahui, ketika ada kekerasan yang terjadi saat menjalankan tugas tentu hanya merusak citra Pol PP dan Pemko Pekanbaru tentunya.

"Makanya, dalam melakukan penertiban ini jangan tunggu pedagang menjamur baru ditindak. Jelas melanggar aturan langsung  ditindak," ucapnya.(gus)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemko Pekanbaru melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) Jalan Agus Salim, dan memindahkan ke tempat yang sudah ditetapkan. Hal ini pun mendapat dukungan dari Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, H Fathullah.

Politisi Gerindra ini pun menegaskan siap memfasilitasi PKL untuk mendapatkan lapak baru di tempat yang sudah disiapkan tersebut, dan artinya jangan ada yang dirugikan dari kebijakan ini. Terhadap PKL yang membandel tidak mau direlokasi, sikap ini sangat disayangkannya, dan diminta kepada seluruh PKL untuk dapat bersama pemerintah membangun Pekanbaru lebih baik, tertata dan bersih.

"Kami sangat menyayangkan pedagang yang masih tak mau pindah itu. Kami sarankan supaya pedagang-pedagang ini untuk ikuti saja arahan pemerintah. Karena tidak mungkin pemerintah tidak pro kepada masyarakat dengan menyiapkan tempat lain untuk tetap berjualan atau berdagang," kata Fathullah kepada wartawan, Selasa (23/11).

Fathullah menegaskan, jika terjadi pemerintah tidak pro kepada pedagang yang saat ini direlokasi, diarahkan untuk melaporkan ke Komisi II.

"Silakan lapor ke komisi II, akan kami fasilitasi, mediasi untuk bisa tetap berdagang tentunya di tempat yang sudah disiapkan dengan lapak dagang," ujarnya.

Terhadap kebijakan yang sudah dilakukan Pemerintah, Komisi II disebutkan Fathullah akan memanggil Disperindag selaku leading sector terkait masalah pedagang untuk mencarikan solusi dalam waktu dekat ini, supaya kegalauan pedagang dapat diatasi.

"Kepada pedagang-pedagang agar melaporkan masalahnya ke Komisi II yang memang tupoksi nya berkaitan dengan masalah pasar-pasar dan pedagang. Persoalan pedagang itu di bawah Disperindag, dan Disperindag juga adalah mitra kerja Komisi II. Selain sama kami mengadunya, kami tidak bisa bertindak. Kami selalu terbuka untuk pedagang yang tidak mendapatkan keadilan," tegasnya lagi.

Fathullah juga mengimbau kepada pedagang-pedagang untuk tidak mau terprovokasi untuk melawan pemerintah yang memang ingin menata kota ini. "Jangan didengar hal itu (provokator). Karena memang pemerintah sudah memikirkan solusinya, tinggal pedagang untuk dapat mengikuti arahan dan binaan pemerintah ke depannya," paparnya.

Terhadap masalah provokator ini, Fathullah juga menegaskan siap membantu pemerintah untuk mengkodusifkan lokasi tersebut. "Kami akan bentuk tim mencari para provokator ini, karena ini hanya membuat keadaan tidak kondusif, dan menjadi rusuh tentunya sehingga menghalangi upaya pemerintah untuk menata wajah kota.

Terhadap upaya pemerintah ingin menjadikan kawasan Agus Salim sebagai ikon baru seperti Malioboro nya Djogjakarta yang tertata rapi dan dikelola dengan baik, Fathullah mengatakan tentu ini perlu diapresiasi dan didukung.

"Kami juga mendukung dan apresiasi atas kerja dari Satpol PP yang sudah menjalankan perannya menertibkan para pedagang-pedagang dan mengarahkan untuk ke lokasi baru," ujarnya

Satpol PP itu lanjutnya, harus banyak bersabar dalam melakukan penertiban. Jangan pakai kekerasan. Jika ada kerusuhan terjadi saat penertiban, sebar saja intel untuk menarik provokator itu. Karena pasti ada provokator yang diciptakan dalam setiap penertiban," arahnya.

Karena, ditambahkan Fathullah lagi, untuk diketahui, ketika ada kekerasan yang terjadi saat menjalankan tugas tentu hanya merusak citra Pol PP dan Pemko Pekanbaru tentunya.

"Makanya, dalam melakukan penertiban ini jangan tunggu pedagang menjamur baru ditindak. Jelas melanggar aturan langsung  ditindak," ucapnya.(gus)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya