Sabtu, 7 September 2024

Stok Terbatas, Harga Minyakita Tetap Tinggi

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tak hanya pembeli, para pedagang mulai mengeluhkan stok minyak goreng bersubsidi Minyakita yang terbatas. Selain itu, harga Minyakita juga masih mahal berkisar Rp16.000 sampai Rp17.000 per liter.

Pantauan Riau Pos, Rabu (24/7) di sejumlah toko kelontong dan pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Cik Puan, stok Minyakita ukuran bantal sulit dijumpai. Namun untuk ukuran tegak satu liter dan botol ukuran 2 liter masih ada dan bisa dibeli oleh masyarakat. Hanya saja harganya cukup tinggi mulai dari Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter.

Salah seorang pedagang di Pasar Cik Puan Deri mengaku, sampai saat ini belum ada perubahan harga dan peningkatan pasokan Minyakita di tempatnya berjualan. Ia mengaku hanya menjual minyak goreng bersubsidi dengan ukuran dua liter berkemasan botol, dan untuk kemasan tegak baru akan masuk beberapa hari ke depan, karena menunggu pasokan diantar oleh distributor.

Untuk mendapatkan minyak goreng bersubsidi dari distributor tersebut, ia masih harus membeli gula sebanyak satu sampai dua sak sebagai syarat memperoleh minyak bersubsidi yang dijual seharga Rp32.000 per dua liternya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Dayung Raih Dua Emas di Kejurnas

”Stok itu (Minyakita ukuran 1 liter) memang berkurang. Makanya kami tetap beli karena permintaan pelanggan itu banyak. Kami ini pedagang hanya mengikuti distributor, karena kalau tidak kami tidak bisa mendapatkan minyak subsidi itu, sementara permintaan pelanggan kami yang jualan gorengan memerlukan minyak goreng bersubsidi,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengklaim terus melakukan berbagai upaya memastikan stok minyak goreng bersubsidi aman.

- Advertisement -

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan minyak goreng subsidi Minyakita ke distributor.

Dari pengecekan yang dilakukan, tim dari Disperindag mendapati kurangnya pasokan Minyakita di pasaran sehingga terjadinya kenaikan harga. Para pedagang menjual Minyakita ukuran satu liter Rp16.000 hingga Rp17.000.

Baca Juga:  Banyak Masuk dari Medan, Harga Minyakita Tetap Tinggi

”Kami cek memang karena  pasokan dari pabrik ke distributor itu jauh berkurang makanya harganya pun mahal,” ucapnya.

Timnya juga sudah mendatangi langsung para distributor di Kota Pekanbaru. Mereka mengeluhkan pasokan Minyakita yang dikirim ke distributor kurang dari pabrik.

Apalagi keberadaan Minyakita di Kota Pekanbaru saat ini, bukan berasal dari Kota Pekanbaru namun melainkan berasal dari distributor daerah seperti Medan, Sumatra Utara.

Hal ini yang membuat harga modal yang dijual dari luar Pekanbaru juga cukup tinggi., sehingga para pedagang di Pekanbaru mendapat harga modal sekitar Rp15.000 dari distributor luar Pekanbaru,yang membuat pedagang di Pekanbaru ikut menjual kembali dengan menaikkan harga berkisar Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter.

”Kami sudah laporkan ke Dinas Perindag Provinsi. Nanti tindaklanjuti oleh provinsi akan memanggil pihak pabrik untuk mencari tahu terkait kurangnya pasokan yang dialami distributor,” terangnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tak hanya pembeli, para pedagang mulai mengeluhkan stok minyak goreng bersubsidi Minyakita yang terbatas. Selain itu, harga Minyakita juga masih mahal berkisar Rp16.000 sampai Rp17.000 per liter.

Pantauan Riau Pos, Rabu (24/7) di sejumlah toko kelontong dan pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Cik Puan, stok Minyakita ukuran bantal sulit dijumpai. Namun untuk ukuran tegak satu liter dan botol ukuran 2 liter masih ada dan bisa dibeli oleh masyarakat. Hanya saja harganya cukup tinggi mulai dari Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter.

Salah seorang pedagang di Pasar Cik Puan Deri mengaku, sampai saat ini belum ada perubahan harga dan peningkatan pasokan Minyakita di tempatnya berjualan. Ia mengaku hanya menjual minyak goreng bersubsidi dengan ukuran dua liter berkemasan botol, dan untuk kemasan tegak baru akan masuk beberapa hari ke depan, karena menunggu pasokan diantar oleh distributor.

Untuk mendapatkan minyak goreng bersubsidi dari distributor tersebut, ia masih harus membeli gula sebanyak satu sampai dua sak sebagai syarat memperoleh minyak bersubsidi yang dijual seharga Rp32.000 per dua liternya.

Baca Juga:  Harga Minyakita Naik, Distributor Jangan Lakukan Penimbunan

”Stok itu (Minyakita ukuran 1 liter) memang berkurang. Makanya kami tetap beli karena permintaan pelanggan itu banyak. Kami ini pedagang hanya mengikuti distributor, karena kalau tidak kami tidak bisa mendapatkan minyak subsidi itu, sementara permintaan pelanggan kami yang jualan gorengan memerlukan minyak goreng bersubsidi,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru mengklaim terus melakukan berbagai upaya memastikan stok minyak goreng bersubsidi aman.

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan minyak goreng subsidi Minyakita ke distributor.

Dari pengecekan yang dilakukan, tim dari Disperindag mendapati kurangnya pasokan Minyakita di pasaran sehingga terjadinya kenaikan harga. Para pedagang menjual Minyakita ukuran satu liter Rp16.000 hingga Rp17.000.

Baca Juga:  Evaluasi HET Minyakita

”Kami cek memang karena  pasokan dari pabrik ke distributor itu jauh berkurang makanya harganya pun mahal,” ucapnya.

Timnya juga sudah mendatangi langsung para distributor di Kota Pekanbaru. Mereka mengeluhkan pasokan Minyakita yang dikirim ke distributor kurang dari pabrik.

Apalagi keberadaan Minyakita di Kota Pekanbaru saat ini, bukan berasal dari Kota Pekanbaru namun melainkan berasal dari distributor daerah seperti Medan, Sumatra Utara.

Hal ini yang membuat harga modal yang dijual dari luar Pekanbaru juga cukup tinggi., sehingga para pedagang di Pekanbaru mendapat harga modal sekitar Rp15.000 dari distributor luar Pekanbaru,yang membuat pedagang di Pekanbaru ikut menjual kembali dengan menaikkan harga berkisar Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter.

”Kami sudah laporkan ke Dinas Perindag Provinsi. Nanti tindaklanjuti oleh provinsi akan memanggil pihak pabrik untuk mencari tahu terkait kurangnya pasokan yang dialami distributor,” terangnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari