PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Jumat (24/6) pagi, Kota Pekanbaru diselimuti kabut cukup tebal yang menutupi sejumlah gedung pencakar langit yang ada. Banyak masyarakat yang mengira kabut tersebut merupakan kabut asap dari sisa pembakaran lahan.
Salah seorang warga Sugeng mengaku, kabut yang menyelimuti Pekanbaru khususnya di Jalan Kaharuddin Nasution membuat jarak pandang pengendara terbatas. Jika tidak hati-hati, bisa dapat menyebabkan kecelakaan lalu-lintas.
alt=""Yamaha Alfa alfascorpii""Sangat pekat tadi pagi kabutnya. Saya kira itu kabut asap, tapi tidak tercium bau asap bekas pembakaran," ucapnya.
Sementara itu, Forecaster on Duty BMKG Pekanbaru Bibin Sulianto saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kabut tebal yang menyelimuti Kota Pekanbaru pagi kemarin bukan disebabkan oleh asap pembakaran lahan. Melainkan, hanya kabut udara basah akibat hujan.
Di mana, beberapa hari belakangan ini sejumlah daerah di Riau, salah satunya Kota Pekanbaru masih memiliki potensi hujan dengan intensitas yang beragam. "Itu bukan kabut asap, cuma kabut udara basah saja," jelasnya.
Lanjut Bibin, kabut udara basah itu terjadi akibat udara di permukaan belum bisa naik karena belum ada sinar matahari. Ditambah kondisi kemarin juga basah atau hujan, sehingga paginya cenderung berkabut.
Untuk jarak pandang, disebutkannya, di Kota Pekanbaru berkisar 5 Km, Indragiri Hulu 5 Km dan Dumai 6 Km, begitu juga dengan Pelalawan dan Kampar yang berkisar mulai dari 500 meter hingga 6 Km.
Selanjutnya, dijelaskan Bibin lagi untuk cuaca akhir pekan ini di sejumlah daerah di Provinsi Riau termasuk Kota Pekanbaru masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan petir serta angin kencang.
"Potensi hujan juga akan terjadi di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru Kota, Sail, Lima Puluh, Senapelan, Rumbai, Bukit Raya, Tampan, Marpoyan Damai, Tenayan Raya, Payung Sekaki, Rumbai Pesisir. Kami juga mengimbau agar masyarakat di kawasan rendah dan pengendara agar berhati-hati terhadap bahaya angin kencang dan hujan yang dapat menyebabkan pohon tumbang serta banjir," tutupnya.(ayi)
