Sabtu, 31 Mei 2025

Hambatan Lalu Lintas di Jalan Harus Dihilangkan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Salah satu penghambat lancar lalu lintas di Kota Pekanbaru adalah penyempitan di trotoar hingga pinggir jalan. Hal itu, menurut pengamat tata kota Universitas Riau Dr Muhammad Ikhsan, hambatan-hambatan tersebut menjadi salah satu pemicu macetnya Kota Pekanbaru.

Masalah hambatan tersebut, kata Dr Ikhsan, terjadi hampir di semua jalan Kota Pekanbaru.

Dirinya meminta Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk tidak membiarkan hambatan tersebut.

”Itu harus ditertibkan, Pekanbaru terlalu banyak hambatan samping. Jalan-jalan Kota Pekanbaru itu terlau banyak hambatan di trotoar, dan pedagang di pinggir jalan yang kadang memaksa orang harus berhenti di badan jalan ketika mau belanja,” kata Dr Ikhsan, kemarin.

Baca Juga:  Seragam Tak Wajib Dibeli di Sekolah

Hambatan di jalan tersebut, menurut doktor jebolan universitas di Amerika Serikat ini, terjadi hampir di seluruh jalan di Kota Pekanbaru.

”Semua permasalahan ini harus ditertibkan. Jangan kita ngeluh macet ini itu tapi tidak ditertibkan, tiba-tiba minta bangun flyover,” ungkapnya.

Menurut Dr Ikhsan, flyover itu mahal dan hanya menyelesaikan permasalahan sementara waktu. Biaya hingga Rp100 miliar untuk flyover, kata akademi Universitas Riau itu, lebih baik digunakan untuk pelebaran jalan dan mengilangkan penghambat di pinggir-pinggir jalan.

Termasuk perbaikan-perbaikan di jalan lektor atau jalan tingkat 2 di Kota Pekanbaru.

”Itu jauh lebih efektif, jauh lebih murah dari flyover. Jalan alternatif harus dimaksimalkan untuk memecah kemacetan di jalan arteri,” ungkapnya.(end)

Baca Juga:  Paripurna Reses, DPRD Pekanbaru Patuhi Protokol Kesehatan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Salah satu penghambat lancar lalu lintas di Kota Pekanbaru adalah penyempitan di trotoar hingga pinggir jalan. Hal itu, menurut pengamat tata kota Universitas Riau Dr Muhammad Ikhsan, hambatan-hambatan tersebut menjadi salah satu pemicu macetnya Kota Pekanbaru.

Masalah hambatan tersebut, kata Dr Ikhsan, terjadi hampir di semua jalan Kota Pekanbaru.

Dirinya meminta Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk tidak membiarkan hambatan tersebut.

”Itu harus ditertibkan, Pekanbaru terlalu banyak hambatan samping. Jalan-jalan Kota Pekanbaru itu terlau banyak hambatan di trotoar, dan pedagang di pinggir jalan yang kadang memaksa orang harus berhenti di badan jalan ketika mau belanja,” kata Dr Ikhsan, kemarin.

Baca Juga:  Banjir Surut, Warga Tak Lagi Mengungsi

Hambatan di jalan tersebut, menurut doktor jebolan universitas di Amerika Serikat ini, terjadi hampir di seluruh jalan di Kota Pekanbaru.

”Semua permasalahan ini harus ditertibkan. Jangan kita ngeluh macet ini itu tapi tidak ditertibkan, tiba-tiba minta bangun flyover,” ungkapnya.

Menurut Dr Ikhsan, flyover itu mahal dan hanya menyelesaikan permasalahan sementara waktu. Biaya hingga Rp100 miliar untuk flyover, kata akademi Universitas Riau itu, lebih baik digunakan untuk pelebaran jalan dan mengilangkan penghambat di pinggir-pinggir jalan.

Termasuk perbaikan-perbaikan di jalan lektor atau jalan tingkat 2 di Kota Pekanbaru.

”Itu jauh lebih efektif, jauh lebih murah dari flyover. Jalan alternatif harus dimaksimalkan untuk memecah kemacetan di jalan arteri,” ungkapnya.(end)

Baca Juga:  Tiket AirAsia Diskon hingga 30 Persen
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Salah satu penghambat lancar lalu lintas di Kota Pekanbaru adalah penyempitan di trotoar hingga pinggir jalan. Hal itu, menurut pengamat tata kota Universitas Riau Dr Muhammad Ikhsan, hambatan-hambatan tersebut menjadi salah satu pemicu macetnya Kota Pekanbaru.

Masalah hambatan tersebut, kata Dr Ikhsan, terjadi hampir di semua jalan Kota Pekanbaru.

Dirinya meminta Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk tidak membiarkan hambatan tersebut.

”Itu harus ditertibkan, Pekanbaru terlalu banyak hambatan samping. Jalan-jalan Kota Pekanbaru itu terlau banyak hambatan di trotoar, dan pedagang di pinggir jalan yang kadang memaksa orang harus berhenti di badan jalan ketika mau belanja,” kata Dr Ikhsan, kemarin.

Baca Juga:  Tiket AirAsia Diskon hingga 30 Persen

Hambatan di jalan tersebut, menurut doktor jebolan universitas di Amerika Serikat ini, terjadi hampir di seluruh jalan di Kota Pekanbaru.

”Semua permasalahan ini harus ditertibkan. Jangan kita ngeluh macet ini itu tapi tidak ditertibkan, tiba-tiba minta bangun flyover,” ungkapnya.

Menurut Dr Ikhsan, flyover itu mahal dan hanya menyelesaikan permasalahan sementara waktu. Biaya hingga Rp100 miliar untuk flyover, kata akademi Universitas Riau itu, lebih baik digunakan untuk pelebaran jalan dan mengilangkan penghambat di pinggir-pinggir jalan.

Termasuk perbaikan-perbaikan di jalan lektor atau jalan tingkat 2 di Kota Pekanbaru.

”Itu jauh lebih efektif, jauh lebih murah dari flyover. Jalan alternatif harus dimaksimalkan untuk memecah kemacetan di jalan arteri,” ungkapnya.(end)

Baca Juga:  Hasil Musda IAKMI Pengda Riau, Nopriadi Terpilih jadi Ketua
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari