PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Hari ini, Selasa (23/6), Kota Pekanbaru genap berusia 236 tahun (1784-2020). Pekanbaru diharap terus membaik dari tahun sebelumnya dalam segala hal. Sebagai kota metropolitan madani, Pekanbaru diharapkan juga dapat menjadi barometer bagi kabupaten/kota se-Riau maupun nasional dalam segala bidang.
Pekanbaru harus menjadi barometer pertumbuhan ekonomi kesejahteraan, pendidikan, infrastruktur maupun dalam hal tatanan kependudukan sesuai dengan visi misi wali kota dan wakil wali kota Pekanbaru Firdaus-Ayat menjadikan Pekanbaru kota yang smart city madani.
Tahun lalu, saat merayakan usia ke-235, tagline HUT Pekanbaru adalah The Capital City of Sumatera. Namun, kini di usia ke-236 tahun kembali tagline Smart City Madani.
“Kita mau kepemimpinan Firdaus-Ayat ini bisa memaksimalkan visi misi menjadikan Pekanbaru Kota Smart City Madani dengan maksimal,” harap Ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani kepada wartawan, Senin (22/6).
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Pekanbaru menyambut hari jadi yang ke-236 tahun di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Perayaan pun terpaksa dilakukan dengan sederhana dan mematuhi protokol kesehatan, Selasa (23/6) ini.
Peringatan HUT hanya syukuran tanpa pesta rakyat seperti tahun-tahun sebelumnya. Syukuran akan digelar di Pusat Perkantoran Wali Kota Pekanbaru di Tenayan Raya dengan dua prosesi yakni pemotongan nasi kuning dan juga pendatanganan dua prasasti. Satu prasasti penggunaan gedung utama Perkantoran Tenayan Raya dan satu lagi prasasti Perpustakaan Tenas Effendy Kota Pekanbaru.
Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST mengatakan, Covid-19 memberikan pukulan yang besar bagi ibu kota Provinsi Riau ini. Namun, hal itu yang harus dihadapi. ‘’Bagaimana kita mampu menggerakkan masyarakat yang produktif dan aman Covid-19,’’ tuturnya.
Hingga Senin (22/6), kenaikan penyebaran Covid-19 di Pekanbaru masih fluktuatif. Terdapat pertambahan kasus positif 13 orang. Ini membuat total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru mencapai 65 orang. Diketahui 39 orang dinyatakan sembuh, 21 orang masih dirawat dan 5 orang meninggal dunia. Ini merupakan kasus terbanyak penambahan terjadi dalam satu hari selama Covid-19 mewabah di Pekanbaru.
Dikatakan Firdaus, agar bisa keluar dari Covid-19, pemerintah harus bekerja keras, cerdas dan ikhlas.
‘’Bagaimana keluar dari krisis kesehatan, sosial dan ekonomi saat ini. Pemerintah yang cerdas harus mampu menggerakkan masyarakat nya agar mampu keluar dari Covid-19,’’ tegasnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani juga mengatakan, harapan besar yang harus diprioritaskan kepala daerah bagi masyarakat Pekanbaru adalah soal kesejahteraan dan lapangan pekerjaan.
“Bagaimana caranya untuk menyejahterakan? Tentu pemerintah punya caranya dan jika itu memihak kepada masyarakat kita akan dukung. Harapan saya di dalam waktu kurang dua tahun masa jabatan mereka (Firdaus-Ayat) masalah kesejahteraan ini bisa diprioritaskan,” tegas politisi PKS ini.
Selain itu, dikatakan Hamdani, masalah yang saat ini dihadapi seperti banjir, sampah diharapkan supaya tetap menjadi fokus untuk dapat diminimalisir persoalannya. “Bila perlu nol masalah soal banjir dan sampah itu. Kami di DPRD siap mendorong untuk berkoordinasi dalam upaya itu,” sebutnya.
Untuk mendukung Pemko Pekanbaru, DPRD siap mendukung sesuai dengan tupoksinya, fungsi legislasi, budgeting dan pengawasan. “Makanya saya berharap ada kemitraan yang baik antara DPRD Kota Pekanbaru dengan Pemerintah Kota Pekanbaru dengan kerja sama yang baik, dalam upaya mewujudkan good government, “ harapnya.