PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu'min Wijaya mengajak pengurus PWI Pokja Pekanbaru untuk bersama melawan berita bohong (hoaks) khususnya tentang Covid-19. Nandang berharap informasi yang tidak benar dapat diantisipasi.
"Pers kita minta bersama mengantisipasi penyebaran hoaks ini," ujar Nandang.
Hal itu dikatakannya saat menerima audiensi pengurus PWI Pokja Pekanbaru, Jumat (22/1) di ruang kerjanya. Audiensi dihadiri Ketua PWI Pokja Pekanbaru Ardiansyah Tanjung, Sekretaris Muhammad Amin, Bendahara Martalena, anggota Kornel Panggabean, Fitrah Dayun, dan Rohman "Komeng" Hermanto.
Pengurus PWI Pokja Pekanbaru juga sempat memberikan salinan SK kepengurusan PWI Pokja Pekanbaru kepada Kapolresta. Kapolresta juga diperkenalkan masing-masing pengurus dan media yang bersangkutan.
Audiensi itu berlangsung santai dan ringan. Bahkan, Kapolresta sempat menyebutkan pengalamannya saat menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 di Pekanbaru. Padahal sebenarnya dia dijadwalkan yang ketiga setelah wali kota, dan wakil wali kota. Tapi wali kota tidak memenuhi syarat, di antaranya umur. Begitu juga wakil wali kota yang ketika itu bertekanan darah tinggi dan harus ditunda vaksinasinya.
"Jadi terpaksalah saya yang pertama. Padahal kalau belakangan kan bisa menghindar. Jadi kalau yang pertama klepek-klepek, saya bisa lari," ujar Nandang, kemudian tertawa lepas.
Vaksinasi pun berjalan. Tidak ada reaksi apa-apa. Menurutnya hoaks jelang vaksinasi memang banyak bermunculan. Itulah yang perlu diantisipasi. Itulah juga yang membuatnya sempat waswas. Dia menyebutkan, vaksinasi ini sama saja dengan vaksinasi lainnya termasuk vaksinasi meningitis untuk haji. Jadi, tidak perlu khawatir berlebihan.
"Buktinya saya, sampai sekarang tidak ada reaksi apa-apa. Cuma tetap harus jaga protokol kesehatan. Jangan mentang-mentang sudah divaksin, berikutnya abai protokol kesehatan," ujar Nandang yang tetap disiplin memakai masker ini.(muh)