PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mengantisipasi terjadinya kasus penyebaran Covid-19 di kawasan sekolah, sejumlah sekolah di Kota Pekanbaru mulai melakukan pembatasan jumlah peserta didik yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Beberapa sekolah melaksanakan PTM bagi 33 persen jumpah peserta didik.
Kepala SMP 25 Pekanbaru Asbullah MPd menjelaskan, pembatasan jumlah siswa dalam mengikuti PTM terbatas ini sudah mulai diterapkan awal pekan ini, di mana sebelumnya pihak sekolah terlebih dahulu menginformasikan dan mensosialisasikan langkah tersebut kepada orang tua murid.
Lanjut Asbullah, langkah pembatasan jumlah siswa dan perubahan jadwal pembelajaran tatap muka terbatas ini diambil guna meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19 di SMPN 25 Pekanbaru seperti yang sempat terjadi dibeberapa sekolah lainnya di Kota Pekanbaru.
"Kami harus mengambil langkah ini sebagai bentuk antisipasi. Karena terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di kawasan sekolah dalam beberapa pekan terakhir," kata dia.
Dijelaskan Asbullah, untuk jadwal pembelajaran tatap muka terbatas sendiri untuk siswa kelas 9 dilakukan setiap hari Senin sampai Kamis. Sedangkan untuk kelas 8 diberikan jadwal Selasa sampai Jumat dan kelas 7 Rabu dan Sabtu, dan sebagian siswa akan melakukan pembelajaran secara daring.
"Untuk sekolah kami hanya membuka kuota sebanyak 33 persen saja. Ini sama seperti awal kami mengadakan PTM saat pertama kali," tuturnya.
Meksipun begitu, pihak sekolah masih tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada para siswa dan juga tenaga pendidik di sekolah seperti mewajibkan penggunaan masker, mewajibkan siswa dan tenaga pendidik untuk menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun.
"Prokes sudah pasti kami perketat. Karena kami tidak mau sampai sekolah kami kecolongan karena siswa dan tenaga pendidik yang abai prokes. Kami juga meminta kepada orang tua siswa untuk tetap taat prokes karena berdasarkan kasus yang ada selama ini, akibat abai prokes lah yang membuat kasus Covid-19 manjadi meningkat di kawasan sekolah," tegasnya.(ayi)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Mengantisipasi terjadinya kasus penyebaran Covid-19 di kawasan sekolah, sejumlah sekolah di Kota Pekanbaru mulai melakukan pembatasan jumlah peserta didik yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Beberapa sekolah melaksanakan PTM bagi 33 persen jumpah peserta didik.
Kepala SMP 25 Pekanbaru Asbullah MPd menjelaskan, pembatasan jumlah siswa dalam mengikuti PTM terbatas ini sudah mulai diterapkan awal pekan ini, di mana sebelumnya pihak sekolah terlebih dahulu menginformasikan dan mensosialisasikan langkah tersebut kepada orang tua murid.
- Advertisement -
Lanjut Asbullah, langkah pembatasan jumlah siswa dan perubahan jadwal pembelajaran tatap muka terbatas ini diambil guna meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19 di SMPN 25 Pekanbaru seperti yang sempat terjadi dibeberapa sekolah lainnya di Kota Pekanbaru.
"Kami harus mengambil langkah ini sebagai bentuk antisipasi. Karena terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di kawasan sekolah dalam beberapa pekan terakhir," kata dia.
- Advertisement -
Dijelaskan Asbullah, untuk jadwal pembelajaran tatap muka terbatas sendiri untuk siswa kelas 9 dilakukan setiap hari Senin sampai Kamis. Sedangkan untuk kelas 8 diberikan jadwal Selasa sampai Jumat dan kelas 7 Rabu dan Sabtu, dan sebagian siswa akan melakukan pembelajaran secara daring.
"Untuk sekolah kami hanya membuka kuota sebanyak 33 persen saja. Ini sama seperti awal kami mengadakan PTM saat pertama kali," tuturnya.
Meksipun begitu, pihak sekolah masih tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada para siswa dan juga tenaga pendidik di sekolah seperti mewajibkan penggunaan masker, mewajibkan siswa dan tenaga pendidik untuk menjaga jarak serta mencuci tangan dengan sabun.
"Prokes sudah pasti kami perketat. Karena kami tidak mau sampai sekolah kami kecolongan karena siswa dan tenaga pendidik yang abai prokes. Kami juga meminta kepada orang tua siswa untuk tetap taat prokes karena berdasarkan kasus yang ada selama ini, akibat abai prokes lah yang membuat kasus Covid-19 manjadi meningkat di kawasan sekolah," tegasnya.(ayi)