PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahap I tahun 2020 sudah cair dan ditransfer langsung ke rekening masing-masing sekolah di Kota Pekanbaru. Pihak sekolah diminta untuk mengelola dan menggunakan dengan sebaik-baiknya.
Transfer dana BOS ini dilakukan langsung oleh pemerintah pusat. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Jumat (21/2). "Dana BOS tahap I itu sekarang sudah cair," katanya.
Dijelaskannya, Disdik menyosialisasikan kepada kepala sekolah seperti apa teknis penggunaan anggaran itu. Terutama kebijakan Menteri Pendidikan, terkait 50 persen maksimal untuk tenaga honor. "Kepala sekolah hanya diperkenankan menghabiskan maksimal 50 persen dana BOS untuk gaji tenaga honor di sekolah," jelasnya.
Rata-rata tenaga honor di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Pekanbaru hanya enam sampai sepuluh orang. "Saya instruksikan kepada sekolah baik tenaga pendidik maupun non- kependidikan yang berada di sekolah negeri minimal honornya Rp1 juta sebulan," imbuhnya.
Ia menjelaskan, jika sekolah mengeluarkan gaji Rp1 juta saja untuk honorer di sekolah, diperkirakan sudah 40 persen dana BOS yang dihabiskan. "Disdik Pekanbaru telah mengambil kebijakan, tidak ada lagi gaji honorer yang di bawah Rp1 juta," ungkapnya.
Di Pekanbaru, selain bersumber dari dana BOS, honorer juga diberikan insentif sebesar Rp600 ribu."Kita anggarkan dalam APBD. Karena Dana BOS sudah cair, untuk itu kepada kepala sekolah saya berharap dapat menggunakan dana tersebut dengan sebaik-baiknya," pesannya.(ali)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahap I tahun 2020 sudah cair dan ditransfer langsung ke rekening masing-masing sekolah di Kota Pekanbaru. Pihak sekolah diminta untuk mengelola dan menggunakan dengan sebaik-baiknya.
- Advertisement -
Transfer dana BOS ini dilakukan langsung oleh pemerintah pusat. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal, Jumat (21/2). "Dana BOS tahap I itu sekarang sudah cair," katanya.
Dijelaskannya, Disdik menyosialisasikan kepada kepala sekolah seperti apa teknis penggunaan anggaran itu. Terutama kebijakan Menteri Pendidikan, terkait 50 persen maksimal untuk tenaga honor. "Kepala sekolah hanya diperkenankan menghabiskan maksimal 50 persen dana BOS untuk gaji tenaga honor di sekolah," jelasnya.
- Advertisement -
Rata-rata tenaga honor di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Pekanbaru hanya enam sampai sepuluh orang. "Saya instruksikan kepada sekolah baik tenaga pendidik maupun non- kependidikan yang berada di sekolah negeri minimal honornya Rp1 juta sebulan," imbuhnya.
Ia menjelaskan, jika sekolah mengeluarkan gaji Rp1 juta saja untuk honorer di sekolah, diperkirakan sudah 40 persen dana BOS yang dihabiskan. "Disdik Pekanbaru telah mengambil kebijakan, tidak ada lagi gaji honorer yang di bawah Rp1 juta," ungkapnya.
Di Pekanbaru, selain bersumber dari dana BOS, honorer juga diberikan insentif sebesar Rp600 ribu."Kita anggarkan dalam APBD. Karena Dana BOS sudah cair, untuk itu kepada kepala sekolah saya berharap dapat menggunakan dana tersebut dengan sebaik-baiknya," pesannya.(ali)