Kamis, 21 November 2024

Daya Beli Masyarakat Rendah

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di pekan ketiga September 2024 ini, harga sejumlah bahan pangan di pasar-pasar tradisional Pekanbaru terpantau mengalami penurunan. Namun demikian, para pedagang mengeluhkan sepinya pasar dan rendahnya daya beli masyarakat saat ini.

Hal ini diketahui setelah Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Tim Satgas Pangan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru melakukan monitoring dan inspeksi mendadak terhadap  ketersediaan dan harga sejumlah komoditas pangan strategis di sejumlah pasar di Kota Pekanbaru, Kamis (19/9).

- Advertisement -

Kepala Dinas Ketahanan Kota Pekanbaru H Maisisco menjelaskan, monitoring dan inspeksi mendadak ini dilaksanakan sebagai upaya mencari solusi terkait kondisi deflasi yang terjadi di Kota Pekanbaru dalam beberapa bulan terakhir yang menyebabkan tergerusnya harga sejumlah komoditas pangan strategis di Kota Pekanbaru.

”Situasi ini juga diikuti dengan penurunan daya beli masyarakat terhadap harga komoditas pangan,” sebut Maisisco.

Ia katakan, berdasarkan hasil pengecekan kepada pedagang dan masyarakat terkait kondisi ketersediaan bahan pangan strategis maupun harga diketahui banyak para pedagang yang  mengeluhkan sepinya pasar dan rendahnya daya beli masyarakat.

- Advertisement -
Baca Juga:  Delapan Kampung Pangan Dapat Bantuan Pengolah Pangan

Terkait daya beli yang rendah, Maisisco katakan ini menyebabkan perputaran ekonomi di tingkat pedagang hingga pemasok relatif terganggu.

Meski begitu, Maisisco pastikan pemerintah tetap berupaya untuk bisa mencarikan solusi terhadap persoalan yang terjadi. Khususnya untuk membantu masyarakat dengan kondisi wilayah rentan rawan pangan maupun kemiskinan ekstrem.

”Kita harus tetap support masyarakat untuk bisa meningkatkan daya beli. Khususnya di daerah rentan rawan pangan atau kondisi kemiskinan ekstrem,” jelas dia.

Pihaknya dalam waktu dekat akan turun ke masyarakat dengan melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) tematik, dengan tujuan untuk tetap mengajak masyarakat berbelanja.

”Dengan masyarakat berbelanja, akan terjadi perputaran ekonomi yang juga akan ikut menyumbang pada kembali bergairahnya aktivitas di tingkat petani maupun pemasok,” katanya.

Baca Juga:  Tingkatkan Kolaborasi, Pos Riau Group Kunjungi Kampus UIR

Dari pantauan tim kemarin, diketahui stok komoditas pangan tercukupi dengan harga yang relatif stabil. Bahkan, untuk beberapa komoditas mengalami penurunan seperti harga cabai merah bukittinggi yang kini dijual Rp40.000 per kilogram (kg). Cabai merah medan Rp27.000 per kg, bawang merah  Rp21.500 per kg, cabai rawit 52.000 per kg, bawang putih Rp37.500 per kg, daging ayam 26.000 per kg, telur ayam Rp49.000 per kg, beras premium Rp17.500 per kg, gula pasir Rp18.000 per kg, dan minyak goreng Rp17.000 per kg.

”Adapun beberapa harga komoditas yang menyumbang inflasi pada bulan ini masih berkisar pada beras premium dan minyak goreng. Itu pun berkaitan dengan penyesuaian harga di pasar pascakenaikan beberapa waktu lalu,” ulas Maisisco (ayi)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Di pekan ketiga September 2024 ini, harga sejumlah bahan pangan di pasar-pasar tradisional Pekanbaru terpantau mengalami penurunan. Namun demikian, para pedagang mengeluhkan sepinya pasar dan rendahnya daya beli masyarakat saat ini.

Hal ini diketahui setelah Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Tim Satgas Pangan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru melakukan monitoring dan inspeksi mendadak terhadap  ketersediaan dan harga sejumlah komoditas pangan strategis di sejumlah pasar di Kota Pekanbaru, Kamis (19/9).

- Advertisement -

Kepala Dinas Ketahanan Kota Pekanbaru H Maisisco menjelaskan, monitoring dan inspeksi mendadak ini dilaksanakan sebagai upaya mencari solusi terkait kondisi deflasi yang terjadi di Kota Pekanbaru dalam beberapa bulan terakhir yang menyebabkan tergerusnya harga sejumlah komoditas pangan strategis di Kota Pekanbaru.

”Situasi ini juga diikuti dengan penurunan daya beli masyarakat terhadap harga komoditas pangan,” sebut Maisisco.

- Advertisement -

Ia katakan, berdasarkan hasil pengecekan kepada pedagang dan masyarakat terkait kondisi ketersediaan bahan pangan strategis maupun harga diketahui banyak para pedagang yang  mengeluhkan sepinya pasar dan rendahnya daya beli masyarakat.

Baca Juga:  Kampar Proritaskan Tengkes, Kemiskinan Ekstrem, dan Ketahanan Pangan

Terkait daya beli yang rendah, Maisisco katakan ini menyebabkan perputaran ekonomi di tingkat pedagang hingga pemasok relatif terganggu.

Meski begitu, Maisisco pastikan pemerintah tetap berupaya untuk bisa mencarikan solusi terhadap persoalan yang terjadi. Khususnya untuk membantu masyarakat dengan kondisi wilayah rentan rawan pangan maupun kemiskinan ekstrem.

”Kita harus tetap support masyarakat untuk bisa meningkatkan daya beli. Khususnya di daerah rentan rawan pangan atau kondisi kemiskinan ekstrem,” jelas dia.

Pihaknya dalam waktu dekat akan turun ke masyarakat dengan melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) tematik, dengan tujuan untuk tetap mengajak masyarakat berbelanja.

”Dengan masyarakat berbelanja, akan terjadi perputaran ekonomi yang juga akan ikut menyumbang pada kembali bergairahnya aktivitas di tingkat petani maupun pemasok,” katanya.

Baca Juga:  Tingkatkan Kolaborasi, Pos Riau Group Kunjungi Kampus UIR

Dari pantauan tim kemarin, diketahui stok komoditas pangan tercukupi dengan harga yang relatif stabil. Bahkan, untuk beberapa komoditas mengalami penurunan seperti harga cabai merah bukittinggi yang kini dijual Rp40.000 per kilogram (kg). Cabai merah medan Rp27.000 per kg, bawang merah  Rp21.500 per kg, cabai rawit 52.000 per kg, bawang putih Rp37.500 per kg, daging ayam 26.000 per kg, telur ayam Rp49.000 per kg, beras premium Rp17.500 per kg, gula pasir Rp18.000 per kg, dan minyak goreng Rp17.000 per kg.

”Adapun beberapa harga komoditas yang menyumbang inflasi pada bulan ini masih berkisar pada beras premium dan minyak goreng. Itu pun berkaitan dengan penyesuaian harga di pasar pascakenaikan beberapa waktu lalu,” ulas Maisisco (ayi)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari