PEKANBARU (RIAU PO.CO) — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru bekerja sama dengan Dinas Pendidikan menggelar program "BPOM Goes to School and Campus" dimulai sejak Rabu (18/5) sampai dengan Kamis (19/5).
Program itu untuk membentuk atau memilih duta jamu/obat tradisional aman dari kalangan milenial yang berperan untuk mengedukasi masyarakat cara memilih dan menggunakan jamu/obat tradisional yang aman.
Kepala BBPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan mengatakan, program tersebut adalah upaya BBPOM menekan peredaran produk jamu yang diproduksi tidak sesuai standar mutu.
"Duta jamu diikuti siswa tingkat SMA sederajat dan mahasiswa sebanyak 30 orang yang kita latih, nantinya menjadi agent of change dalam membantu BBPOM dalam mengedukasi masyarakat terkait jamu/obat tradisional yang aman dan bermutu," ujar Yosef Dwi, Jumat (20/5/2022).
Lebih lanjut dijelaskannya, sebanyak 30 duta jamu yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah menengah atas/sederajat yang ada di Kota Pekanbaru tersebut, nantinya akan dipilih 3 duta jamu mewakili UPT BBPOM Pekanbaru yang akan dikirim ke tingkat nasional.
"Peran masyarakat untuk mengendalikan diri dalam memilih dalam menggunakan produk yang aman, bermanfaat dan bermutu perlu selalu ditingkatkan, khususnya pada generasi muda atau kaum millenial yang memiliki sifat konsumtif dan rasa ingin tau yang cukup tinggi," pungkasnya.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi
PEKANBARU (RIAU PO.CO) — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru bekerja sama dengan Dinas Pendidikan menggelar program "BPOM Goes to School and Campus" dimulai sejak Rabu (18/5) sampai dengan Kamis (19/5).
Program itu untuk membentuk atau memilih duta jamu/obat tradisional aman dari kalangan milenial yang berperan untuk mengedukasi masyarakat cara memilih dan menggunakan jamu/obat tradisional yang aman.
- Advertisement -
Kepala BBPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan mengatakan, program tersebut adalah upaya BBPOM menekan peredaran produk jamu yang diproduksi tidak sesuai standar mutu.
"Duta jamu diikuti siswa tingkat SMA sederajat dan mahasiswa sebanyak 30 orang yang kita latih, nantinya menjadi agent of change dalam membantu BBPOM dalam mengedukasi masyarakat terkait jamu/obat tradisional yang aman dan bermutu," ujar Yosef Dwi, Jumat (20/5/2022).
- Advertisement -
Lebih lanjut dijelaskannya, sebanyak 30 duta jamu yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah menengah atas/sederajat yang ada di Kota Pekanbaru tersebut, nantinya akan dipilih 3 duta jamu mewakili UPT BBPOM Pekanbaru yang akan dikirim ke tingkat nasional.
"Peran masyarakat untuk mengendalikan diri dalam memilih dalam menggunakan produk yang aman, bermanfaat dan bermutu perlu selalu ditingkatkan, khususnya pada generasi muda atau kaum millenial yang memiliki sifat konsumtif dan rasa ingin tau yang cukup tinggi," pungkasnya.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi